Mengenang Pesan Luis Milla Sebelum Pergi Dari Timnas! Sadarlah Kau Bima,Lebih Baik Mundur!
Pasca Kekalahan Indonesia atas Thailand dengan skor 4:2, peluang Timnas Indonesia nampaknya untuk sekedar lolos Grup B hampir tidak mungkin. Bahkan kalau Indonesia menang besar pun atas Filipina belum tentu mampu meloloskan Indonesia ke babak semifinal.
Indonesia harus berdoa dan berharap banyak dengan Thailand agar bisa mengalahkan Singapura dan Filipina dipertandingan selanjutnya, jikalau Filipina bermain seri saja atau bahkan menang lawan Thailand selesai lah peluang Indonesia di AFF 2018.
Dengan kata lain peluang Indonesia untuk lolos grup tidak hanya kerja keras pemain untuk mengalahkan Filipina di pertandingan terakhir 25 November mendatang, namun harus banyak berdoa dan berharap banyak pada Thailand untuk mampu mengalahkan Singapura dan Filipina. Sekali lagi peluang Indonesia hanya mampu di peroleh kalau Thailand bisa mengalahkan Singapura dan Thailand hanya itu saja.
Berikut klasemen sementara AFF 2018 Grup A dan B, miris lihat peluang Indonesia hampir tidak mungkin lolos!
Kita lupakan sejenak bicara peluang timnas, di sisu lain andai saja pelatih Bima Sakti mau menyimak baik-baik pesan Luis Milla ini pasti takkan mau Bima jadi pelatih.
Berikut cuitan Luis Milla sebelum pergi meninggalkan Timnas Indonesia
Permainan Timnas saat bermain di Asian Games kemudian, tidak nampak lagi di AFF 2018 kali ini. Padahal bahan skuat sebagian besar masih diisi oleh pemain yang menjadi andalan Luis Milla di Asian Games U23 Kesimpulannya, memang inilah resiko yang harus di terima Bima Sakti sebagai instruktur.
"Filosofi aku (Memanfaatkan) transisi. Itu paling penting di sepakbola modern. Di Asian Games itulah kelebihan kita. Begitu hilang bola kita harus merebut lagi dalam waktu lima detik,sepuluh detik" ujar bima seperti di kutip Goal.com
Bravo Timnas Indonesia!
Sumber:Goal.com
Senin, 27 Januari 2025
Senin, 20 Januari 2025
Ngeri !! Suporter Nyanyi Lagu Bagimu Negeri, Instruktur Mauritius Malah Bilang Gini , Sehabis Kalah !!
Ngeri !! Suporter Nyanyi Lagu Bagimu Negeri, Pelatih Mauritius Malah bilang gini,setelah kalah !!
Pertandingan uji coba antara Indonesia melawan Mauritius sudah berakhir dengan kemenangan tipis untuk Indonesia melalui gol yang dicetak Evan Dimas pada menit ke-90.
Namun, ada kesan yang tidak terlupakan bagi pelatih Mauritius selain hasil pertandingan. Kesan tersebut terjadi disaat ribuan suporter Indonesia menyanyikan lagu Bagimu Negeri seusai pertandingan. Melihat hal tersebut, pelatih Mauritius mengaku sangat suka dengan situasi dan mungkin tidak akan melupakannya.
“Saya juga sangat senang dengan suasana di sini, alasannya di simpulan pertandingan seluruh penonton Indonesia bernyanyi gotong royong,” ujar Francisco Filho dalam konfrensi pers usai pertandingan.
Selain lagu Bagimu Negeri, para suporter juga menyanyikan lagu nasional lain mirip Indonesia Pusaka.
Sumber: tribunnews.com
Pertandingan uji coba antara Indonesia melawan Mauritius sudah berakhir dengan kemenangan tipis untuk Indonesia melalui gol yang dicetak Evan Dimas pada menit ke-90.
Namun, ada kesan yang tidak terlupakan bagi pelatih Mauritius selain hasil pertandingan. Kesan tersebut terjadi disaat ribuan suporter Indonesia menyanyikan lagu Bagimu Negeri seusai pertandingan. Melihat hal tersebut, pelatih Mauritius mengaku sangat suka dengan situasi dan mungkin tidak akan melupakannya.
“Saya juga sangat senang dengan suasana di sini, alasannya di simpulan pertandingan seluruh penonton Indonesia bernyanyi gotong royong,” ujar Francisco Filho dalam konfrensi pers usai pertandingan.
Selain lagu Bagimu Negeri, para suporter juga menyanyikan lagu nasional lain mirip Indonesia Pusaka.
Sumber: tribunnews.com
Minggu, 19 Januari 2025
Timnas U-22 Indonesia Melangkah Ke Akhir Piala Aff U-22 Usai Bungkam Vietnam
Timnas U-22 Indonesia Melangkah ke Final Piala AFF U-22 Usai Bungkam Vietnam
SUPERBALL.ID - Timnas U-22 Indonesia menang tipis 1-0 atas Vietnam dalam semifinal Piala AFF U-22 2019 di Stadion Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (24/2/2019) sore.
Gol tunggal dari Timnas U-22 Indonesia sukses dicetak oleh M Luthfi Kamal Baharsyah.
Dengan hasil itu Indonesia berhak melaju ke partai akhir Piala AFF U-22 2019 pada Selasa (26/2/2019) mendatang.
Di partai selesai, Indonesia akan melawan pemenang antara tuan rumah Kamboja dan Thailand yang bermain pada Minggu (24/2/2019) malam ini.
Pada babak pertama, Indonesia kesulitan untuk menembus pertahanan Vietnam yang dihuni oleh lima bek sekaligus.
Bahkan Marinus Wanewar tak bisa berkutik dengan penjagaan ketat barisan belakang Vietnam.
Indonesia justru tertekan dan Vietnam memperoleh kesempatan pada menit ke-19 lewat tandukan dari Tran Duc Nam.
Pada menit ke-23, Vietnam kembali membahayakan barisan belakang Indonesia lewat sundulan Tran Duc Nam yang masih bisa diamankan Awan Setho.
Timnas U-22 Indonesia mulai menemukan irama permainan pada menit ke-35.
Pada menit ke-37, Osvaldo Haay melaksanakan tendangan keras dari luar kotak penalti, sayang masih mampu digagalkan kiper Vietnam.
Seusai jeda, Indonesia mulai bangun dan Marinus Wanewar hampir menjebol gawang Vietnam pada menit ke-48 memanfaatkan umpan dari Witan.
Pada menit ke-63 barisan belakang Indonesia melakukan blunder, untung saja tendangan keras dari Tran Duc Nam masih mampu ditangkap Awan Setho.
Pada menit ke-70 Indonesia akhirnya sukses menjebol gawang Vietnam lewat tendangan bebas yang dilakukan oleh Luthfi Kamal.
Unggul 1-0 membuat skuat Garuda Muda semakin termotivasi untuk menambah gol.
Namun mekasuki menit ke-80, Indonesia bertahan total alasannya adalah digempur oleh Vietnam yang mencoba membalas keadaan.
Sampai wasit meniupkan peluit final babak kedua, skor kemenangan 1-0 untuk Garuda Muda tetap bertahan.
Susunan Pemain:
Timnas U-22 Indonesia (4-3-3): Awan Setho; Asnawi Mangkualam Bahar, Nurhidayat Haji Haris, Bagas Adi Nugroho (C), Firza Andika; M Luthfi Kamal Baharsyah, Sani Rizki Fauzi, Gian Zola Nasrullah; Osvaldo Haay, Marinus Wanewar, Witan Sulaeman
Pelatih: Indra Sjafri
Timnas U-22 Vietnam (5-4-1): Phan Van Bieu; Nguyen Van Dat, Nguyen Hoang Duy, Nguyen Hung Thien Duc, Dung Quang Nho, Nguyen Van Hanh; Tran Thanh Son (C), Nguyen Huu Thang, Phan Thanh Hau, Le Van Xuan; Tran Duc Nam
Pelatih: Nguyen Quoc Tuan
sumber : superball.bolasport.com
Kamis, 16 Januari 2025
Makin Ganas, Karir Manis Kahfi Bersama Timnas Indonesia Justru Terancam Ancaman !!
Makin Ganas, Karir Bagus Kahfi Bersama Timnas Indonesia Justru Terancam Bahaya !!
Striker Timnas Indonesia U-16, Bagus Kahfi kembali membuktikan keganasannya sebagai juru gedor yang haus gol. Dilansir dari goal.com (12/09/2018) dalam sabung uji coba menghadapi Timnas Oman U-16, Bagus kembali menunjukkan penampilan apik dengan mencetak hattrick.
Namun melihat semakin ganasnya penampilan Bagus, kekhawatiran justru muncul dari aneka macam pihak. Dengan performanya yang terus menanjak, Bagus mungkin akan merasakan perkembangan karir yang terlalu cepat dari usianya saat ini.
Bukan hal yang tidak mungkin bila nantinya Bagus akan dipromosikan ke Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Lalu kalau kembali bisa pertanda performa yang menjanjikan, maka Bagus kembali berpeluang untuk promosi ke jenjang usia yang lebih tinggi, ialah Timnas U-23 bahkan senior.
Jika dilihat dari satu sisi, keadaan tersebut mungkin dianggap konkret bagi karir Bagus. Namun bila melihat dari sisi yang lebih luas menurut pengalaman-pengalaman yang ada, bermain di jenjang yang jauh dari usia seorang pemain justru akan berbahaya.
Sebagai contoh, beberapa pemain dunia karirnya justru berakhir singkat akhir perkembangan karir yang terlalu cepat. Misalnya saja Michael Owen yang 'dipaksa' bermain di Timnas Inggris Senior di usia yang gres menginjak 19 tahun. Mantan pemain Manchester United itu pun harus mencicipi karir yang terbilang singkat .
Hal yang sama mungkin saja akan terjadi pada Bagus kalau nanti dirinya dipaksakan bermain di jenjang usia yang terlalu tinggi. Maka walaupun ketika ini dirinya tengah on-fire, sebaiknya PSSI selaku organisasi induk sepak bola Indonesia mau mengawal karir Bagus semoga tidak berakhir seperti Michael Owen.
Nah, bagaimana komentar teman ..
sumber : ucnews.com
Striker Timnas Indonesia U-16, Bagus Kahfi kembali membuktikan keganasannya sebagai juru gedor yang haus gol. Dilansir dari goal.com (12/09/2018) dalam sabung uji coba menghadapi Timnas Oman U-16, Bagus kembali menunjukkan penampilan apik dengan mencetak hattrick.
Namun melihat semakin ganasnya penampilan Bagus, kekhawatiran justru muncul dari aneka macam pihak. Dengan performanya yang terus menanjak, Bagus mungkin akan merasakan perkembangan karir yang terlalu cepat dari usianya saat ini.
Bukan hal yang tidak mungkin bila nantinya Bagus akan dipromosikan ke Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Lalu kalau kembali bisa pertanda performa yang menjanjikan, maka Bagus kembali berpeluang untuk promosi ke jenjang usia yang lebih tinggi, ialah Timnas U-23 bahkan senior.
Jika dilihat dari satu sisi, keadaan tersebut mungkin dianggap konkret bagi karir Bagus. Namun bila melihat dari sisi yang lebih luas menurut pengalaman-pengalaman yang ada, bermain di jenjang yang jauh dari usia seorang pemain justru akan berbahaya.
Sebagai contoh, beberapa pemain dunia karirnya justru berakhir singkat akhir perkembangan karir yang terlalu cepat. Misalnya saja Michael Owen yang 'dipaksa' bermain di Timnas Inggris Senior di usia yang gres menginjak 19 tahun. Mantan pemain Manchester United itu pun harus mencicipi karir yang terbilang singkat .
Hal yang sama mungkin saja akan terjadi pada Bagus kalau nanti dirinya dipaksakan bermain di jenjang usia yang terlalu tinggi. Maka walaupun ketika ini dirinya tengah on-fire, sebaiknya PSSI selaku organisasi induk sepak bola Indonesia mau mengawal karir Bagus semoga tidak berakhir seperti Michael Owen.
Nah, bagaimana komentar teman ..
sumber : ucnews.com
Minggu, 12 Januari 2025
Martin O'neill And Roy Keane Leave Republic Of Ireland Roles
Martin O'Neill and Roy Keane leave Republic of Ireland roles
Republic of Ireland manager Martin O'Neill and his assistant Roy Keane have left their roles.
The pair were appointed in 2013 and guided the Republic to the last 16 of the 2016 European Championship.
However, they did not win a competitive game in 2018 and were relegated from Uefa Nations League Group B4.
"I thank Martin, Roy, and the management team for the impact they had," said Football Association of Ireland (FAI) chief John Delaney.
"There have been many highlights during Martin's reign - none more so than Euro 2016 in France, which will live long in the memory of all Irish supporters."
O'Neill, who leaves alongside his backroom team of Keane, Steve Guppy and goalkeeping coach Seamus McDonagh, signed a contract extension in January to remain as manager until 2020.
The FAI statement said the governing body's board would "meet promptly to discuss the process of recruiting a new manager".
In a later statement, Keane said thanked the "FAI board for giving me that opportunity" to manage the Republic.
"It is with a heavy heart that I leave this role. It was one of my lifetime ambitions to take charge of the Irish senior squad."
Thanking his backroom team, O'Neill described Keane as "an inspirational figure in the world of football".
O'Neill pays price for difficult 2018
After their World Cup 2018 qualification hopes ended in a humiliating 5-1 home defeat by Denmark, the Republic's inaugural Nations League campaign was plagued by poor results and a string of off-field incidents.
In September, midfielder Harry Arter pulled out of the squad for games against Wales and Poland following a row with Keane.
O'Neill defended his assistant after audio emerged of defender Stephen Ward apparently describing the incident which led to Arter's withdrawal.
Although Arter would return to the squad for October's fixtures, highly rated West Ham teenager Declan Rice has remained absent since September.
The London-born defender continues to consider whether to represent the Republic, for whom he has featured in three friendlies, or England.
Relegation to the third tier of Uefa's new competition came as they collected just two points, scoring only once, in four games.
Speaking after Monday's scoreless draw in Denmark, O'Neill indicated that he wanted to remain in the job.
The 0-0 draw in Aarhus means the Republic, ranked 33rd in the world, have gone four matches without scoring a goal and failed to win a competitive match in 2018.
Euro 2016 the high point of O'Neill abad
The appointment of O'Neill and former captain Keane in November 2013 was greeted by a wave of optimism among supporters following the decline of the team under Giovanni Trapattoni, which had seen the Republic slump to 67th place in the Fifa world rankings.
The new management duo had almost a year to prepare for their first competitive fixture and successfully steered the side to Euro 2016 after a qualifying campaign that featured a 1-0 defeat of Germany before beating Bosnia-Herzegovina in a play-off.
A famous win against Italy at the European Championship secured a last 16 match against tournament hosts France but they were beaten 2-1 in Lyon.
Veteran players Robbie Keane and Shay Given retired after the end of the tournament but the Republic made a promising start to their 2018 World Cup qualifiers before a scoreless draw against Wales triggered a run of four competitive fixtures without a win and the heavy play-off loss to the Danes, which ended their prospects of qualifying for Russia.
"I will not forget the night in Lille when we beat Italy to secure the nation's best ever achievement in the Euros competition," reflected O'Neill.
"The terrific night we beat the World Champions Germany at home in Dublin, or James McClean's goal in that euphoric win against Wales in Cardiff that put us through to the play-offs for this year's World Cup."
In his 55 games in charge, O'Neill had a win ratio of just over 34% with 19 wins, 20 draws and 16 defeats and he used a total of 65 players, including 28 international debutants.
The 66-year-old handed international debuts to 12 players this year as the former Leicester, Sunderland and Celtic manager looked to build a new-look squad for the start of the Euro 2020 qualifying campaign.
The Republic will be among the third seeds for the European qualifiers when the draw is made in Dublin on 2 December.
McCarthy and Kenny among possible contenders
Former Republic manager Mick McCarthy is already being linked with the job and, perhaps significantly, is available following his departure from Ipswich Town in April.
McCarthy guided the Irish to the 2002 World Cup finals and despite his infamous bust-up with Roy Keane on the eve of that tournament, remains highly regarded by the FAI.
Even before O'Neill's departure, there were voices in the Irish media saying that Dundalk manager Stephen Kenny should be next in line following his successes with the League of Ireland champions.
Kenny guided Dundalk to the domestic double this year and his side have won the league title in four of his five seasons in charge.
Brighton boss Chris Hughton, who won 53 caps during his Republic career, is also high in the betting but the FAI could face a difficult task in prising him away from the Premier League club.
SOURCE
Republic of Ireland manager Martin O'Neill and his assistant Roy Keane have left their roles.
The pair were appointed in 2013 and guided the Republic to the last 16 of the 2016 European Championship.
However, they did not win a competitive game in 2018 and were relegated from Uefa Nations League Group B4.
"I thank Martin, Roy, and the management team for the impact they had," said Football Association of Ireland (FAI) chief John Delaney.
"There have been many highlights during Martin's reign - none more so than Euro 2016 in France, which will live long in the memory of all Irish supporters."
O'Neill, who leaves alongside his backroom team of Keane, Steve Guppy and goalkeeping coach Seamus McDonagh, signed a contract extension in January to remain as manager until 2020.
The FAI statement said the governing body's board would "meet promptly to discuss the process of recruiting a new manager".
In a later statement, Keane said thanked the "FAI board for giving me that opportunity" to manage the Republic.
"It is with a heavy heart that I leave this role. It was one of my lifetime ambitions to take charge of the Irish senior squad."
Thanking his backroom team, O'Neill described Keane as "an inspirational figure in the world of football".
O'Neill pays price for difficult 2018
After their World Cup 2018 qualification hopes ended in a humiliating 5-1 home defeat by Denmark, the Republic's inaugural Nations League campaign was plagued by poor results and a string of off-field incidents.
In September, midfielder Harry Arter pulled out of the squad for games against Wales and Poland following a row with Keane.
O'Neill defended his assistant after audio emerged of defender Stephen Ward apparently describing the incident which led to Arter's withdrawal.
Although Arter would return to the squad for October's fixtures, highly rated West Ham teenager Declan Rice has remained absent since September.
The London-born defender continues to consider whether to represent the Republic, for whom he has featured in three friendlies, or England.
Relegation to the third tier of Uefa's new competition came as they collected just two points, scoring only once, in four games.
Speaking after Monday's scoreless draw in Denmark, O'Neill indicated that he wanted to remain in the job.
The 0-0 draw in Aarhus means the Republic, ranked 33rd in the world, have gone four matches without scoring a goal and failed to win a competitive match in 2018.
Euro 2016 the high point of O'Neill abad
The appointment of O'Neill and former captain Keane in November 2013 was greeted by a wave of optimism among supporters following the decline of the team under Giovanni Trapattoni, which had seen the Republic slump to 67th place in the Fifa world rankings.
The new management duo had almost a year to prepare for their first competitive fixture and successfully steered the side to Euro 2016 after a qualifying campaign that featured a 1-0 defeat of Germany before beating Bosnia-Herzegovina in a play-off.
A famous win against Italy at the European Championship secured a last 16 match against tournament hosts France but they were beaten 2-1 in Lyon.
Veteran players Robbie Keane and Shay Given retired after the end of the tournament but the Republic made a promising start to their 2018 World Cup qualifiers before a scoreless draw against Wales triggered a run of four competitive fixtures without a win and the heavy play-off loss to the Danes, which ended their prospects of qualifying for Russia.
"I will not forget the night in Lille when we beat Italy to secure the nation's best ever achievement in the Euros competition," reflected O'Neill.
"The terrific night we beat the World Champions Germany at home in Dublin, or James McClean's goal in that euphoric win against Wales in Cardiff that put us through to the play-offs for this year's World Cup."
In his 55 games in charge, O'Neill had a win ratio of just over 34% with 19 wins, 20 draws and 16 defeats and he used a total of 65 players, including 28 international debutants.
The 66-year-old handed international debuts to 12 players this year as the former Leicester, Sunderland and Celtic manager looked to build a new-look squad for the start of the Euro 2020 qualifying campaign.
The Republic will be among the third seeds for the European qualifiers when the draw is made in Dublin on 2 December.
McCarthy and Kenny among possible contenders
Former Republic manager Mick McCarthy is already being linked with the job and, perhaps significantly, is available following his departure from Ipswich Town in April.
McCarthy guided the Irish to the 2002 World Cup finals and despite his infamous bust-up with Roy Keane on the eve of that tournament, remains highly regarded by the FAI.
Even before O'Neill's departure, there were voices in the Irish media saying that Dundalk manager Stephen Kenny should be next in line following his successes with the League of Ireland champions.
Kenny guided Dundalk to the domestic double this year and his side have won the league title in four of his five seasons in charge.
Brighton boss Chris Hughton, who won 53 caps during his Republic career, is also high in the betting but the FAI could face a difficult task in prising him away from the Premier League club.
SOURCE
Rabu, 25 Desember 2024
Ancaman,Persib Siaga Satu!
Bahaya,Persib Siaga Satu!
17 Mei 2018
Seperti dilansir Mochammad Syaban Rinaldi/simamaung.com (10/04/2018) Persib Bandung mewaspadai amukan armada Singo Edan dikala kedua tim bertemu pada minggu keempat Liga 1 2018. Arema memang sedang dalam kondisi terluka usai gagal meraih kemenangan atau kalah di tiga tabrak awal mereka musim ini. Skuat dengan kode Joko Susilo itu bahkan gres ditaklukkan Borneo FC 2-1 padahal sempat memimpin lebih dulu.
Mario Gomez pun mengatakan dirinya sudah menonton penampilan Arema saat bertamu ke markas Pesut malam. Hasil minor yang diterima Balsa Bolzovic dan kolega pun menurutnya tak bisa jadi teladan Persib akan mudah mencuri kemenangan. Justru ledakan amarah Arema yang bisa bawa Persib dalam duduk perkara.
“Kami menyaksikan tadi malam, Arema gres saja kalah dengan skor 2-1 dan di Minggu nanti pastinya akan jadi pertandingan yang sulit bagi kami,” ujar Gomez saat ditemui di Stadion SPORT Jawa barat Arcamanik, Selasa (10/4).
Pria asal Argentina itu pun memprediksi bentrokan kedua klub di Kanjuruhan selesai pekan ini akan sulit. Sebab Arema niscaya tampil mati-matian untuk memutus puasa kemenangan mereka. Sedangkan di sisi lain, Persib juga ingin melanjutkan rentetan hasil aktual usai mengakhiri paceklik pekan kemudian ketika menumpas Mitra Kukar.
“Pertandingan ini akan sulit bagi kami dan juga mereka (Arema). Karena mereka ingin menang dan kita juga sama-sama ingin menang pada tubruk tandang,” ujar mantan ajudan instruktur Inter Milan ini.
sumber : ucnews.com
17 Mei 2018
Seperti dilansir Mochammad Syaban Rinaldi/simamaung.com (10/04/2018) Persib Bandung mewaspadai amukan armada Singo Edan dikala kedua tim bertemu pada minggu keempat Liga 1 2018. Arema memang sedang dalam kondisi terluka usai gagal meraih kemenangan atau kalah di tiga tabrak awal mereka musim ini. Skuat dengan kode Joko Susilo itu bahkan gres ditaklukkan Borneo FC 2-1 padahal sempat memimpin lebih dulu.
Mario Gomez pun mengatakan dirinya sudah menonton penampilan Arema saat bertamu ke markas Pesut malam. Hasil minor yang diterima Balsa Bolzovic dan kolega pun menurutnya tak bisa jadi teladan Persib akan mudah mencuri kemenangan. Justru ledakan amarah Arema yang bisa bawa Persib dalam duduk perkara.
“Kami menyaksikan tadi malam, Arema gres saja kalah dengan skor 2-1 dan di Minggu nanti pastinya akan jadi pertandingan yang sulit bagi kami,” ujar Gomez saat ditemui di Stadion SPORT Jawa barat Arcamanik, Selasa (10/4).
Pria asal Argentina itu pun memprediksi bentrokan kedua klub di Kanjuruhan selesai pekan ini akan sulit. Sebab Arema niscaya tampil mati-matian untuk memutus puasa kemenangan mereka. Sedangkan di sisi lain, Persib juga ingin melanjutkan rentetan hasil aktual usai mengakhiri paceklik pekan kemudian ketika menumpas Mitra Kukar.
“Pertandingan ini akan sulit bagi kami dan juga mereka (Arema). Karena mereka ingin menang dan kita juga sama-sama ingin menang pada tubruk tandang,” ujar mantan ajudan instruktur Inter Milan ini.
sumber : ucnews.com
Kamis, 19 Desember 2024
Liga 1 Indonesia 2018 Dibekukan Kembali?
Liga 1 Indonesia 2018 Dibekukan Kembali?
17 Mei 2018
Masih segar diingatan kita semua saat PSSI dibekukan oleh Pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga selama setahun. Langkah tersebut diambil pemerintah adalah buntut dari carut marutnya sepak bola di Indonesia. Imbasnya, timnas Indonesia yang dinaungi oleh PSSI terkena hukuman juga dari FIFA, sehingga berdampak ke timnas Indonesia alasannya tidak mampu tampil diajang internasional. Apesnya, Indonesia tidak bisa ikut berlaga diajang piala Asia.
Dan bukan hanya pada level timnas saja, di level klub juga banyak yang meradang balasan hukuman tersebut. Seperti klub Persipura yang tidak mampu tampil diajang liga champions Asia. Seturut dengan pembekuan tersebut, banyak pemain-pemain bola Indonesia yang terjebak pada situasi yang mengkhawatirkan alasannya adalah tidak adanya pemasukan.
Seperti dikutip dari kompas.com, Pertandingan antara Arema FC versus Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, dalam pekan 4 Liga 1, Minggu 15 April 2018, berakhir ricuh. Di injury time, saat wasit Handri Kristanto belum meniupkan peluit panjang, suporter Arema masuk ke lapangan.
Suporter Aremania turun dari tribun dan memenuhi lapangan sesaat sebelum berakhirnya pertandingan. Mereka melampiaskan kekecewaannya dengan melempari lorong menuju ruang ganti pemain. Ratusan korban berjatuhan dan dievakuasi menuju ke rumah sakit. Kebanyakan korban yaitu suporter wanita.
Aksi suporter Arema eksklusif direspons pihak keamanan. Namun, alasannya kalah jumlah, personel keamanan tak mampu berbuat apa-apa. Lemparan botol dan benda-benda keras lainnya tak terhindarkan. Akibat insiden ini, wasit Handri menetapkan untuk menghentikan pertandingan.
Saat itu, tubruk baru memasuki menit 92. Padahal, injury time yang diberikan yakni tiga menit. Artinya, masih ada satu menit tersisa dari pertandingan ini. Di situs resmi Liga 1, disebutkan bahwa status adu belum diketahui, apakah ditangguhkan atau simpulan dengan hasil imbang 2-2.
Media Officer Arema FC, Sudarmaji menyampaikan, kericuhan dipicu oleh kekecewaan suporter kepada wasit Handri Kristanto selaku pemimpin jalannya pertandingan.
"Kronologi dalam konteks manajemen tadi sudah berdiskusi bahwa gerakan penonton itu banyak bereaksi alasannya keputusan wasit," katanya.
Dikatakannya, para Aremania mulai merasa kecewa ketika gol kedua Persib Bandung tercipta pada menit ke-77. Ketika itu, pemain tengah Arema FC, Ahmet Atayev dijatuhkan lawan di tengah lapangan. Namun, wasit tidak menghentikan pertandingan dan jadinya Ezechiel Ndouasel mampu memanfaatkan kelengahan pemain belakang Arema FC dengan mencetak gol keduanya untuk Persib Bandung.
"Yang pertama saat pelanggaran Atayev (Ahmet Atayev). Kemudian jadinya tidak diberikan keputusan oleh wasit. Itu sudah tanda-tanda bahwa penonton sudah melaksanakan gerakan," terang Sudarmaji.
Pada menit ke-86, Arema FC mampu mengejar ketertinggalan melalui gol Balsa Bozovic. Saat itu, kedudukan imbang 2-2 alasannya adalah di babak pertama kedudukan imbang 1-1.
Tidak usang setelah itu, pada ke-88 Dedik Setiawan diganjar kartu merah alasannya menyikut pemain belakang Persib Bandung, Ardi Idrus. Kondisi itu disebutnya menambah kekecewaan suporter terhadap wasit asal Jawa Tengah itu.
"Kemudian ada keputusan yang tidak kita tahu secepat itu, kartu merah terhadap Dedik. Itu penonton sudah melakukan upaya mereaksi keputusan wasit. Terus kemudian setelah itu terjadi (tendangan) corner dan penonton sudah mulai turun. Itu di versi kita," terangnya.
Kericuhan suporter berawal dari tribun ekonomi bagian timur. Mereka mengamuk berlarian masuk ke tengah lapangan. Kemudian, suporter yang duduk di tribun bab selatan dan utara juga ikut turun memenuhi lapangan.
Sudarmaji menyampaikan, pihaknya akan mengirim informasi kronologi kericuhan itu ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi Liga 1, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.
"Malam ini kita juga akan mengirim kronologi apa yang terjadi di lapangan. Karena sesuai regulasi kita diberikan kesempatan untuk melaporkan secara obyektif alasannya sudah ada formnya. Terutama yang berkaitan ihwal keputusan-keputusan wasit," jelasnya.
Akibat kericuhan itu, pertandingan terpaksa dilarang tanpa pluit panjang wasit. Kedudukan tetap imbang, 2-2. Gol untuk Arema FC dicetak oleh Thiago Furtuoso Dos Santos di menit ke-18 dan Balsa Bozovic di menit ke-86. Sementara gol untuk Persib Bandung dicetak oleh Ezechiel Ndouasel pada menit ke-19 dan ke-77.
Hmmm. Ada-ada saja yah guys. Semoga insiden-kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan kinerja wasit juga semakin dimantapkan. Maju liga nya otomatis jaya timnasnya. Dan juga dengan insiden ini, apakah PSSI dan Liga 1 akan dibekukan kembali oleh pemerintah? Semoga tidak yah guys.
Dan juga, agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua unsur yang terlibat didalam sepakbola. Karena hal-hal sedemikian tidak ada gunanya selain merugikan tim, diri sendiri dan lain sebagainya. Marilah tetap menjaga sportifitas olahraga itu sendiri.
Berikan komentar kalian dikolom komentar yang tersedia.
Jangan lupa like, follow dan share ya guys.
sumber : ucnes.com
17 Mei 2018
Masih segar diingatan kita semua saat PSSI dibekukan oleh Pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga selama setahun. Langkah tersebut diambil pemerintah adalah buntut dari carut marutnya sepak bola di Indonesia. Imbasnya, timnas Indonesia yang dinaungi oleh PSSI terkena hukuman juga dari FIFA, sehingga berdampak ke timnas Indonesia alasannya tidak mampu tampil diajang internasional. Apesnya, Indonesia tidak bisa ikut berlaga diajang piala Asia.
Dan bukan hanya pada level timnas saja, di level klub juga banyak yang meradang balasan hukuman tersebut. Seperti klub Persipura yang tidak mampu tampil diajang liga champions Asia. Seturut dengan pembekuan tersebut, banyak pemain-pemain bola Indonesia yang terjebak pada situasi yang mengkhawatirkan alasannya adalah tidak adanya pemasukan.
Seperti dikutip dari kompas.com, Pertandingan antara Arema FC versus Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, dalam pekan 4 Liga 1, Minggu 15 April 2018, berakhir ricuh. Di injury time, saat wasit Handri Kristanto belum meniupkan peluit panjang, suporter Arema masuk ke lapangan.
Suporter Aremania turun dari tribun dan memenuhi lapangan sesaat sebelum berakhirnya pertandingan. Mereka melampiaskan kekecewaannya dengan melempari lorong menuju ruang ganti pemain. Ratusan korban berjatuhan dan dievakuasi menuju ke rumah sakit. Kebanyakan korban yaitu suporter wanita.
Aksi suporter Arema eksklusif direspons pihak keamanan. Namun, alasannya kalah jumlah, personel keamanan tak mampu berbuat apa-apa. Lemparan botol dan benda-benda keras lainnya tak terhindarkan. Akibat insiden ini, wasit Handri menetapkan untuk menghentikan pertandingan.
Saat itu, tubruk baru memasuki menit 92. Padahal, injury time yang diberikan yakni tiga menit. Artinya, masih ada satu menit tersisa dari pertandingan ini. Di situs resmi Liga 1, disebutkan bahwa status adu belum diketahui, apakah ditangguhkan atau simpulan dengan hasil imbang 2-2.
Media Officer Arema FC, Sudarmaji menyampaikan, kericuhan dipicu oleh kekecewaan suporter kepada wasit Handri Kristanto selaku pemimpin jalannya pertandingan.
"Kronologi dalam konteks manajemen tadi sudah berdiskusi bahwa gerakan penonton itu banyak bereaksi alasannya keputusan wasit," katanya.
Dikatakannya, para Aremania mulai merasa kecewa ketika gol kedua Persib Bandung tercipta pada menit ke-77. Ketika itu, pemain tengah Arema FC, Ahmet Atayev dijatuhkan lawan di tengah lapangan. Namun, wasit tidak menghentikan pertandingan dan jadinya Ezechiel Ndouasel mampu memanfaatkan kelengahan pemain belakang Arema FC dengan mencetak gol keduanya untuk Persib Bandung.
"Yang pertama saat pelanggaran Atayev (Ahmet Atayev). Kemudian jadinya tidak diberikan keputusan oleh wasit. Itu sudah tanda-tanda bahwa penonton sudah melaksanakan gerakan," terang Sudarmaji.
Pada menit ke-86, Arema FC mampu mengejar ketertinggalan melalui gol Balsa Bozovic. Saat itu, kedudukan imbang 2-2 alasannya adalah di babak pertama kedudukan imbang 1-1.
Tidak usang setelah itu, pada ke-88 Dedik Setiawan diganjar kartu merah alasannya menyikut pemain belakang Persib Bandung, Ardi Idrus. Kondisi itu disebutnya menambah kekecewaan suporter terhadap wasit asal Jawa Tengah itu.
"Kemudian ada keputusan yang tidak kita tahu secepat itu, kartu merah terhadap Dedik. Itu penonton sudah melakukan upaya mereaksi keputusan wasit. Terus kemudian setelah itu terjadi (tendangan) corner dan penonton sudah mulai turun. Itu di versi kita," terangnya.
Kericuhan suporter berawal dari tribun ekonomi bagian timur. Mereka mengamuk berlarian masuk ke tengah lapangan. Kemudian, suporter yang duduk di tribun bab selatan dan utara juga ikut turun memenuhi lapangan.
Sudarmaji menyampaikan, pihaknya akan mengirim informasi kronologi kericuhan itu ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi Liga 1, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.
"Malam ini kita juga akan mengirim kronologi apa yang terjadi di lapangan. Karena sesuai regulasi kita diberikan kesempatan untuk melaporkan secara obyektif alasannya sudah ada formnya. Terutama yang berkaitan ihwal keputusan-keputusan wasit," jelasnya.
Akibat kericuhan itu, pertandingan terpaksa dilarang tanpa pluit panjang wasit. Kedudukan tetap imbang, 2-2. Gol untuk Arema FC dicetak oleh Thiago Furtuoso Dos Santos di menit ke-18 dan Balsa Bozovic di menit ke-86. Sementara gol untuk Persib Bandung dicetak oleh Ezechiel Ndouasel pada menit ke-19 dan ke-77.
Hmmm. Ada-ada saja yah guys. Semoga insiden-kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan kinerja wasit juga semakin dimantapkan. Maju liga nya otomatis jaya timnasnya. Dan juga dengan insiden ini, apakah PSSI dan Liga 1 akan dibekukan kembali oleh pemerintah? Semoga tidak yah guys.
Dan juga, agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua unsur yang terlibat didalam sepakbola. Karena hal-hal sedemikian tidak ada gunanya selain merugikan tim, diri sendiri dan lain sebagainya. Marilah tetap menjaga sportifitas olahraga itu sendiri.
Berikan komentar kalian dikolom komentar yang tersedia.
Jangan lupa like, follow dan share ya guys.
sumber : ucnes.com
Selasa, 03 Desember 2024
Manis Kahfi Tampak Pamer 'Skill' Doang, Kata Fakhri Husaini: Itu Karena Supriyadi!
Bagus Kahfi Tampak Pamer 'Skill' Doang, Kata Fakhri Husaini: Itu Karena Supriyadi!
Timnas Indonesia u-16 gagal meraih poin penuh ketika bertemu dengan Vietnam di matchday kedua grup C Piala Asia U-16. Serangan Garuda Asia tampak tak berkembang sama sekali tak seperti lawan Iran kemari. Alhasil Indonesia harus rela berbagi angka 1-1 oleh Vietnam. Bagus Kahfi yang dielu-elukan tampak sedang tidak on-fire kali ini.
Ia tampak bermain individu mengandalkan skill-skill yang beliau punya tanpa menawarkan umpan ke temannya. Hal itu pun diakui oleh Fakhri Husaini, ia menyampaikan ""Vietnam bermain sangat disiplin, kurangnya serangan dari sayap di babak pertama membuat Bagus mengambil keputusan untuk menerobos sendiri. Bagus pada beberapa momen mampu melewati lawan, namun beberapa kali juga gagal, Andre dan David juga sering terlambat membantu Bagus,".
Menilik dari perkataan Fakhri tentu kita mampu mengerti siapa sayap yang ia maksudkan, tentu M.Supriyadi yang tampak tengah cidera ringan nasib tidak bsia diturunkan mejadi line-up. Dan untuk hasil yang didapatkan ini sepertinya Indoensia harus berjuang keras masa melawan India pada kamis nanti.
Sumber: indosport.com
Timnas Indonesia u-16 gagal meraih poin penuh ketika bertemu dengan Vietnam di matchday kedua grup C Piala Asia U-16. Serangan Garuda Asia tampak tak berkembang sama sekali tak seperti lawan Iran kemari. Alhasil Indonesia harus rela berbagi angka 1-1 oleh Vietnam. Bagus Kahfi yang dielu-elukan tampak sedang tidak on-fire kali ini.
Ia tampak bermain individu mengandalkan skill-skill yang beliau punya tanpa menawarkan umpan ke temannya. Hal itu pun diakui oleh Fakhri Husaini, ia menyampaikan ""Vietnam bermain sangat disiplin, kurangnya serangan dari sayap di babak pertama membuat Bagus mengambil keputusan untuk menerobos sendiri. Bagus pada beberapa momen mampu melewati lawan, namun beberapa kali juga gagal, Andre dan David juga sering terlambat membantu Bagus,".
Menilik dari perkataan Fakhri tentu kita mampu mengerti siapa sayap yang ia maksudkan, tentu M.Supriyadi yang tampak tengah cidera ringan nasib tidak bsia diturunkan mejadi line-up. Dan untuk hasil yang didapatkan ini sepertinya Indoensia harus berjuang keras masa melawan India pada kamis nanti.
Sumber: indosport.com
Minggu, 01 Desember 2024
Chelsea Are Off To Wembley After A Night Of High Drama At Stamford Bridge
Chelsea won a penalty shootout on a night of high drama at Stamford Bridge, overcoming Tottenham to secure a Carabao Cup tamat meeting with Manchester City.
After an enthralling 90 minutes which saw the tie end 2-2 on aggregate, the tie was settled when David Luiz scored the winning kick after Kepa Arrizabalaga's fine save from Lucas Moura.
Chelsea, who have now reached 15 finals in 16 years in all competitions, will face Pep Guardiola's City at Wembley on 24 February.
Blues boss Maurizio Sarri, who said after losing to Arsenal at the weekend that his players are "extremely difficult to motivate", celebrated with his team at the end.
Trailing 1-0 from the semi-tamat first leg at Wembley, Chelsea were level on aggregate when the unmarked N'Golo Kante drilled in a first-time shot from 20 yards through three pairs of legs after a corner.
Eden Hazard, who Blues boss Sarri said on the eve of the tie "has to do more", fired Chelsea into a 2-1 aggregate lead with an arrowed finish after being picked out by captain Cesar Azpilicueta.
Tottenham were without injured duo Harry Kane and Dele Alli as well as Son Heung-min, who is away with South Korea at the Asian Cup.
They failed to produce a shot on sasaran in the first half but forced penalties when Fernando Llorente converted Danny Rose's cross.
Players respond to Sarri criticism
On Saturday, Sarri was critical of his players after a 2-0 defeat at Arsenal left his side 13 points behind Premier League leaders Liverpool with 15 games to go.
The Italian can now look forward to a Wembley selesai in his first season in charge after his team responded with a much improved performance to overturn Tottenham's lead.
It was apt that Hazard should score such a vital goal.
On the eve of this game, Sarri said the Belgium forward "has to do more" adding: "I prefer him when he speaks with his feet."
Hazard responded by starting and finishing a slick move which made it 2-0 and put Chelsea ahead in the tie for the first time.
Earlier, Kante had given the hosts the perfect start with a lovely finish as Tottenham found themselves on the back foot before responding with a much better second half display to send the tie to penalties.
Chelsea scored all four of their spot kicks - Willian, Azpilicueta, Jorginho and Luiz all keeping their composure.
In contrast, Tottenham missed two of their four kicks - Eric Dier, a World Cup penalty shootout pendekar for England in Russia, firing over the bar before Moura was denied by Arrizabalaga.
Three semi-final defeats in three seasons for Spurs
Kane, Alli and Son would almost certainly have been involved in the penalty shootout for Tottenham had they been available.
In fairness, Spurs looked menacing in the second half after being distinctly second best for large parts of the opening 45 minutes.
Substitute Rose was lively and provided the ammunition for Llorente to haul his side back on level terms on aggregate.
In the end it came down to fine margins with Dier and Moura's missed penalties proving costly for a club hunting a first major trophy since 2008.
Nine points behind Liverpool in the league and out of the EFL Cup, Tottenham's most realistic hopes of a trophy this season rest with the FA Cup, although they are still in the Champions League and have a last-16 tie with Bundesliga leaders Borussia Dortmund.
Spurs reached the EFL Cup simpulan in Mauricio Pochettino's first season in charge.
However, they have now lost a domestic cup semi-simpulan for the third successive campaign having been beaten at this stage in the FA Cup both last season and the season before.
The Argentine, who celebrates his fifth anniversary at Spurs in May, now has the tricky task of lifting his players after this disappointment.
Man of the match - Eden Hazard (Chelsea)
'We deserve to be in final' - how the managers reacted
Chelsea manager Maurizio Sarri: "We reacted very well. The players had a very good level of determination so I was very happy with the level of performance.
"I think that in 180 minutes in the two matches we deserved to go to the selesai. We deserved to win 3-1 or 4-1 tonight but the opponents were able to put us in trouble at the beginning of the second half.
"But we played very well and were very dangerous and had a lot of opportunities."
Tottenham manager Mauricio Pochettino: "I'd prefer to lose on penalties [than in the game]. We'll keep going in the FA Cup game against Crystal Palace.
"In the second half we played so well and dominated and had chances. In the first half before we conceded the first goal, we played well and had control.
"That's football. When you have Hazard, Pedro, Giroud, Kante, they can score."
source : bbc.com
Senin, 25 November 2024
Bukan Persija, Ini Lawan Terpanas Yang Akan Dihadapi Persib, Psywar Pun Sudah Bertebaran!
Bukan Persija, Ini Lawan Terpanas yang akan Dihadapi Persib, Psywar Pun Sudah Bertebaran!
17 Mei 2018
Persija Jakarta bisa dikatakan menjadi salah satu lawan terpanas Persib Bandung dalam kompetisi sepak bola di tanah air. Drama menarik selalu terjadi dalam duel bertajuk el classiconya Indonesia tersebut. Namun kini, dalam waktu bersahabat ini bukan Persija yang bakal menjadi lawan panas bagi pasukan Mario Gomez.
Melainkan lawan terpanas yang akan dihadapai Persib yaitu PSKC Cimahi. Dimana seperti yang kita ketahui bersama, klub kebangaan Bobotoh tersebut bakal bersua PSKC dalam pertandingan perdana zona 6 Piala Indonesia 2018.
Persib sendiri pada babak pertama turnamen Piala Indonesia 2018 tegabung di zona 6 bersama klub Liga 2 Persibat Batang. Sedangkan enam klub sisanya dari Liga 3 ialah Maung Anom FC, PSKC Cimahi, PSGC Ciamis, PSCS Cilacap, Persibas Banyumas, dan Persibangga Purbalingga, mirip dilansir dari pikiran-rakyat.com(03/05/2018).
Laga antara Persib dan PSKC ini mampu dikatakan panas karena hal ini merupakan pertandingan derby. Selain itu bisa dipastikan banyak warga Cimahi yang merupakan pendukung Persib, namun kali ini mereka justru menghadapi kenyataan bahwa Maung Bandung harus bersua PSKC Cimahi. Hal ini tentu menjadi masalah bagi mereka, apakah harus mendukung Persib atau PSKC?
Aroma panas pertandingan antara Persib kontra PSKC ini sudah tercium dipelbagai media sosial mirip instagram dan twitter. Bahkan psywar mengenai tubruk tersebut sudah bertebaran dimana-mana. Pensaran bagaimana psywar yang muncul jelang laga tersebut? Berikut penulis berikan khusus untuk para pembaca setia.
1.Waduh, Cimahi is not Bandung katanya.
2.Hmm seakan menyepelekan PSKC yah.
3. Kekalahan 1-2 Persib dari Madura United menjadi materi buat menebar psywar nih.
4. Waduh, Ciamahi mau digoyang katanya.
Nah itulah beliau psywar yang bertebaran jelang derby antara Persib vs PSKC di pertandingan perdana zona 6 Piala Indonesia 2018. Menurut para pembaca setia Bola Liar. Mampukah tim Pangeran Biru mengalahkan PSKC di markasnya? Berikan pendapat kalian mengenai hal ini pada kolom komentar di bawah ini, terima kasih.
Catatan: agenda pertandingan antara PSKC vs Persib untuk ketika ini belum dirilis, jadi sabar aja yah.
sumber : ucnews.com
17 Mei 2018
Persija Jakarta bisa dikatakan menjadi salah satu lawan terpanas Persib Bandung dalam kompetisi sepak bola di tanah air. Drama menarik selalu terjadi dalam duel bertajuk el classiconya Indonesia tersebut. Namun kini, dalam waktu bersahabat ini bukan Persija yang bakal menjadi lawan panas bagi pasukan Mario Gomez.
Melainkan lawan terpanas yang akan dihadapai Persib yaitu PSKC Cimahi. Dimana seperti yang kita ketahui bersama, klub kebangaan Bobotoh tersebut bakal bersua PSKC dalam pertandingan perdana zona 6 Piala Indonesia 2018.
Persib sendiri pada babak pertama turnamen Piala Indonesia 2018 tegabung di zona 6 bersama klub Liga 2 Persibat Batang. Sedangkan enam klub sisanya dari Liga 3 ialah Maung Anom FC, PSKC Cimahi, PSGC Ciamis, PSCS Cilacap, Persibas Banyumas, dan Persibangga Purbalingga, mirip dilansir dari pikiran-rakyat.com(03/05/2018).
Laga antara Persib dan PSKC ini mampu dikatakan panas karena hal ini merupakan pertandingan derby. Selain itu bisa dipastikan banyak warga Cimahi yang merupakan pendukung Persib, namun kali ini mereka justru menghadapi kenyataan bahwa Maung Bandung harus bersua PSKC Cimahi. Hal ini tentu menjadi masalah bagi mereka, apakah harus mendukung Persib atau PSKC?
Aroma panas pertandingan antara Persib kontra PSKC ini sudah tercium dipelbagai media sosial mirip instagram dan twitter. Bahkan psywar mengenai tubruk tersebut sudah bertebaran dimana-mana. Pensaran bagaimana psywar yang muncul jelang laga tersebut? Berikut penulis berikan khusus untuk para pembaca setia.
1.Waduh, Cimahi is not Bandung katanya.
2.Hmm seakan menyepelekan PSKC yah.
3. Kekalahan 1-2 Persib dari Madura United menjadi materi buat menebar psywar nih.
4. Waduh, Ciamahi mau digoyang katanya.
Nah itulah beliau psywar yang bertebaran jelang derby antara Persib vs PSKC di pertandingan perdana zona 6 Piala Indonesia 2018. Menurut para pembaca setia Bola Liar. Mampukah tim Pangeran Biru mengalahkan PSKC di markasnya? Berikan pendapat kalian mengenai hal ini pada kolom komentar di bawah ini, terima kasih.
Catatan: agenda pertandingan antara PSKC vs Persib untuk ketika ini belum dirilis, jadi sabar aja yah.
sumber : ucnews.com
Rabu, 13 November 2024
Is Juan Mata About To Say Goodbye To Manchesternunited?
The Spain international is also interesting Juventus and Paris Saint-Germain as his contract continues to run down at Old Trafford
Barcelona have made contact with the representatives of Manchester United midfielder Juan Mata as they weigh up a move for the Spain international.
Goal understands Barca are interested in bringing Mata to Camp Nou this summer, with the 30-year-old available on a free transfer at the end of the season as his contract at Old Trafford runs down.
Juventus and Paris Saint-Germain have also shown an interest in the former Chelsea star, meaning there is likely to be a battle for his signature should he fail to sign a new deal with the Red Devils.
It is understood that Man Utd remain in discussions with Mata relating to a new deal but there has yet to be a positive conclusion reached, though they remain hopeful they can persuade the Spaniard to remain at Old Trafford beyond this summer
The club triggered a one-year option in his current deal to keep him until July 2019, but interest from elsewhere could see his head turned.
Mata's current contract sees him earn £140,000-a-week, but the fact that his signing would involve no transfer fee means Barca see him as a bargain among an ever inflated market.
The Blaugrana have already secured the services of one midfielder for next season after completing the €75 million (£65m/$85m) capture of Ajax's Frenkie de Jong on Wednesday.
They continue to be linked with PSG's Adrien Rabiot, who is also set to be available on a free this summer, with Ernesto Valverde keen to bolster his options in the middle of the park.
Having joined Man Utd in January 2014, Mata has made 208 appearances for the 20-time champions of English football, scoring 44 goals and contributing 35 assists.
He has struggled to hold down a regular starting berth under any of his three permanent managers at the club, with just nine of his 15 league appearances this season coming from the start.
Since Ole Gunnar Solskjaer took the reins following Jose Mourinho's sacking Mata has found himself on the bench more often than not, with the Norwegian coach prefering a front three of Jesse Lingard, Anthony Martial and Marcus Rashford.
As such it is difficult to see him having a medium to long-term future with the club, and a move away might be in his best interests.
Mata did come through the Real Madrid youth system before moving to Valencia at the age of 19, and a potential move to Catalunya would mark his first return to Spain since leaving Mestalla for Chelsea in 2011.
source : goal.com
Senin, 04 November 2024
Timnas U-16 Tergabung Di Grup Ringan, Inilah Hasil Lengkap Drawing Piala Afc U-16 2018
Timnas U-16 Tergabung di Grup Ringan, Inilah Hasil Lengkap Drawing Piala AFC U-16 2018
18 Mei 2018
Kuala Lumpur - Asian Football Confederation (AFC) jadinya resmi mengumumkan hasil drawing atau undian Piala AFC U-16 tahun 2018. Digelar di markas besar AFC di Kuala Lumpur, sebanyak 16 negara menjadi peserta pesta sepakbola Asia level junior tersebut.
Dilansir dari laman the-afc.com, hasil undian relatif merata dimana tidak ada grup yang paling mencolok kekuatannya satu sama lain. Ke-16 negara tersebut dibagi menjadi empat pot, dimanan pot 1 atau pot unggulan ditempati Malaysia sebagai tuan rumah, Korea Utara, iran dan Irak.
Pot 2 berisikan Jepang, Oman, wakil Asia Tenggara Vietnam, dan juga kandidat juara Korea Selatan. Pot 3 diisi oleh Thailand, Yaman, India, serta Australia. Di pot 4 atau tim terlemah diisi oleh Tajikistan, Yordania, Indonesia, dan Afghanistan.
Malaysia sebagai tuan rumah tergabung di grup A bersama peraih dua kali gelar juara Jepang, sesama tim Asia Tenggara yang juga juara tahun 1998, serta Tajikistan.
Di grup B, Korea Utara menjadi satu-satunya wakil Asia Timur dan diapit oleh tiga negara kekuatan sepakbola Asia Barat, yaitu Oman, Yaman, dan Yordania.
Di grup C mampu dikatakan sebagai grup paling ringan pada undian ini dimana ada negara besar lengan berkuasa Republik Islam Iran, kuda hitam Aia Tenggara Vietnam, wakil Asia Selatan India, dan Indonesia.
Dan grup D dapat dikatakan sebagai grup neraka dimana dihuni oleh negara-negara seperti Iraq, Korea Selatan, Australia, dan Afghanistan.
Itulah hasil drawing atau pembagian grup Piala Asia (AFC) U-16 yang digelar di Kuala Lumpur, Kamis (26/4) sore. Turnamen akan digelar mulai 20 September hingga 7 Oktober 2018 mendatang di Malaysia.
sumber : UC News
18 Mei 2018
Kuala Lumpur - Asian Football Confederation (AFC) jadinya resmi mengumumkan hasil drawing atau undian Piala AFC U-16 tahun 2018. Digelar di markas besar AFC di Kuala Lumpur, sebanyak 16 negara menjadi peserta pesta sepakbola Asia level junior tersebut.
Dilansir dari laman the-afc.com, hasil undian relatif merata dimana tidak ada grup yang paling mencolok kekuatannya satu sama lain. Ke-16 negara tersebut dibagi menjadi empat pot, dimanan pot 1 atau pot unggulan ditempati Malaysia sebagai tuan rumah, Korea Utara, iran dan Irak.
Pot 2 berisikan Jepang, Oman, wakil Asia Tenggara Vietnam, dan juga kandidat juara Korea Selatan. Pot 3 diisi oleh Thailand, Yaman, India, serta Australia. Di pot 4 atau tim terlemah diisi oleh Tajikistan, Yordania, Indonesia, dan Afghanistan.
Malaysia sebagai tuan rumah tergabung di grup A bersama peraih dua kali gelar juara Jepang, sesama tim Asia Tenggara yang juga juara tahun 1998, serta Tajikistan.
Di grup B, Korea Utara menjadi satu-satunya wakil Asia Timur dan diapit oleh tiga negara kekuatan sepakbola Asia Barat, yaitu Oman, Yaman, dan Yordania.
Di grup C mampu dikatakan sebagai grup paling ringan pada undian ini dimana ada negara besar lengan berkuasa Republik Islam Iran, kuda hitam Aia Tenggara Vietnam, wakil Asia Selatan India, dan Indonesia.
Dan grup D dapat dikatakan sebagai grup neraka dimana dihuni oleh negara-negara seperti Iraq, Korea Selatan, Australia, dan Afghanistan.
Itulah hasil drawing atau pembagian grup Piala Asia (AFC) U-16 yang digelar di Kuala Lumpur, Kamis (26/4) sore. Turnamen akan digelar mulai 20 September hingga 7 Oktober 2018 mendatang di Malaysia.
sumber : UC News
Minggu, 03 November 2024
Gara-Gara Foto Ini, Ummi Pipik Diminta Desak Egy Maulana Vikri Segera Nikahi Adiba Khanza?
Gara-Gara Foto Ini, Ummi Pipik Diminta Desak Egy Maulana Vikri Segera Nikahi Adiba Khanza?
BolaStylo.com - Kedekatan Egy Maulana Vikri dengan Adiba Khanza, putri almarhum ustaz Jefri Al Buchori dan Pipik Dian Indrawati, kembali mencuri perhatian publik.
Kabar kedekatan Egy Maulana Vikri dan Adiba Khanza memang santer dikabarkan sejak usang.
Egy Maulana Vikri juga juga kerap kali menawarkan keakrabannya dengan Adiba Khanza di media sosial.
Bahkan pesepak bola yang sekarang memperkuat di Lechia Gdansk itu terlihat sudah dekat dengan keluarga Adiba Khanza.
Hal itu dibuktikan dengan unggahan terbaru Egy Maulana Vikri yang menjadi perbincangan publik baru-gres ini.
Pemain timnas U-19 Indonesia itu baru saja mengunggah foto dirinya dengan keluarga Adiba Khanza lewat Instagram.
Dalam unggahannya, Egy memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada sang ibunda Adiba, Pipi DIan Indrawati.
Wanita yang kerap disapa Ummi Pipik itu diketahui gres saja berulang tahun yang ke-41 pada Senin (26/11/2018).
"Happy birthday @_ummi_pipik_ doanya yang terbaik (emoji) family (emoji hati) #mamakayahkupunyaig," tulis Egy dalam unggahannya.
Ucapan Egy itu pun pribadi menerima respons dari Ummi Pipik dalam kolom komentar Instagramnya.
"Aamiin makasih ya @egymaulanavikri," balas Ummi Pipik.
Tak disangka, kedekatan antara Egy Maulana dan Ummi Pipik di Instagram eksklusif menjadi sorotan netizen.
Bahkan seorang netizen dengan akun @gito_sudana mendesak Ummi Pipik untuk meminta Egy segera menikahi Adiba Khanza.
"Selamat ulang tahun Ummi, doa yang terbaik buat Ummi. Tanyain Egy kapan halalin Adiba-nya gitu, jangan kelamaan gitu mi, jemuran aja kalo kelamaan didiemin diambil orang apalagi Adiba," tulis pengguna akun @gito_sudana.
Terlepas dari kabar tersebut, Adiba Khanza mulai dikenal publik alasannya adalah eksistensinya di media umum Instagram.
Gadis kelahiran 7 Juni 2000 itu kerap kali membagikan potret ya di akun Instagram langsung.
Baca Sumber
BolaStylo.com - Kedekatan Egy Maulana Vikri dengan Adiba Khanza, putri almarhum ustaz Jefri Al Buchori dan Pipik Dian Indrawati, kembali mencuri perhatian publik.
Kabar kedekatan Egy Maulana Vikri dan Adiba Khanza memang santer dikabarkan sejak usang.
Egy Maulana Vikri juga juga kerap kali menawarkan keakrabannya dengan Adiba Khanza di media sosial.
Bahkan pesepak bola yang sekarang memperkuat di Lechia Gdansk itu terlihat sudah dekat dengan keluarga Adiba Khanza.
Hal itu dibuktikan dengan unggahan terbaru Egy Maulana Vikri yang menjadi perbincangan publik baru-gres ini.
Pemain timnas U-19 Indonesia itu baru saja mengunggah foto dirinya dengan keluarga Adiba Khanza lewat Instagram.
Dalam unggahannya, Egy memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada sang ibunda Adiba, Pipi DIan Indrawati.
Wanita yang kerap disapa Ummi Pipik itu diketahui gres saja berulang tahun yang ke-41 pada Senin (26/11/2018).
"Happy birthday @_ummi_pipik_ doanya yang terbaik (emoji) family (emoji hati) #mamakayahkupunyaig," tulis Egy dalam unggahannya.
Ucapan Egy itu pun pribadi menerima respons dari Ummi Pipik dalam kolom komentar Instagramnya.
"Aamiin makasih ya @egymaulanavikri," balas Ummi Pipik.
Tak disangka, kedekatan antara Egy Maulana dan Ummi Pipik di Instagram eksklusif menjadi sorotan netizen.
Bahkan seorang netizen dengan akun @gito_sudana mendesak Ummi Pipik untuk meminta Egy segera menikahi Adiba Khanza.
"Selamat ulang tahun Ummi, doa yang terbaik buat Ummi. Tanyain Egy kapan halalin Adiba-nya gitu, jangan kelamaan gitu mi, jemuran aja kalo kelamaan didiemin diambil orang apalagi Adiba," tulis pengguna akun @gito_sudana.
Terlepas dari kabar tersebut, Adiba Khanza mulai dikenal publik alasannya adalah eksistensinya di media umum Instagram.
Gadis kelahiran 7 Juni 2000 itu kerap kali membagikan potret ya di akun Instagram langsung.
Baca Sumber
Gagal Juara Aff U-22, Instruktur Thailand Akan Buat Kejutan Untuk Indonesia Di Kualifikasi Piala Asia U-23 2019
Gagal Juara AFF U-22, Pelatih Thailand Akan Buat Kejutan untuk Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2019
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-22 Thailand, Alexandre Gama memiliki citra untuk Piala Asia U-23 2019 dan akan menciptakan kejutan di turnamen se-Asia itu.
Alexandre Gama sebelumnya memimpin timnas U-22 Thailand pada turnamen Piala AFF U-22 2019, di mana pasukan Gajah Perang Muda itu menjadi runner-up.
"Pada awalnya saya benar-benar sepenuh hati di turnamen (Piala AFF U-22), berharap menjadi juara. Tapi kami tidak menekan pemain. Pada jadinya kami hampir mencapai juara, tetapi kami gagal," ujar Alexandre Gama, dikutip BolaSport.com dari SiamSport.
"Namun program berikutnya niscaya akan membuat saya lebih baik. Dari struktur yang ada dari pemain ini dan memanggil pemain baru adalah hal yang baik bahwa belum dewasa ini telah menang. Memiliki kehausan bahwa kalau kesempatan tiba lain kali, jangan sampai terlewatkan lagi," ujarnya.
Pelatih asal Brasil itu yakin dengan kemampuan pemainnya yang di antaranya tidak pernah bermain untuk tim nasional.
"Tetapi kemudian mampu membantu ukuran ini, Berpikir bahwa jikalau semua orang berkumpul, saya pikir itu niscaya akan baik," ujar Gama.
Gama pun menyebutkan acara selanjutnya di Piala Asia U-23 2019.
"Akan melaksanakan yang terbaik di kualifikasi Piala Asia U-23 2019, meskipun tidak ada finalis dengan kami tapi kami akan bertindak untuk melakukan yang terbaik," ujar Gama.
"Karena program-acara sebelumnya, kami melihat Vietnam. Dan Indonesia berat dan berpikir akan bersaing di Vietnam. Kami mungkin mengejutkan mereka. Karena mereka tidak melihat kami secara penuh," ujarnya.
Kualifikasi Piala Asia U-23 2019, Thailand akan bergabung di Grup K bersama Vietnam, Indonesia, dan Brunei Darussalam.
Vietnam akan menjadi tuan rumah Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2019.
Laga pertama Thailand akan melawan Indonesia di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi pada 22 Maret 2019.
sumber : bolasport.com
Selasa, 29 Oktober 2024
Kompetisi Liga 1 2018 Membawa Berkah, Dua Wonderkid Sukses Mencuri Hati Indra Sjafri
Kompetisi Liga 1 2018 Membawa Berkah, Dua Wonderkid Sukses Mencuri Hati Indra Sjafri
18 Mei 2018
Pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri telah memilih 28 nama untuk mengikuti pemusatan latihan di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta pada 19-27 Mei 2018.
Pemusatan latihan ini bertujuan untuk persiapan jelang turnamen Piala AFF U-19 pada 1-14 Juli 2018 dan Piala AFC U-19 pada 18 Oktober hingga 4 November 2018.
Dari 28 pemain yang dipanggil, terdapat lima wajah baru.
Kelima nama tersebut belum pernah berseragam timnas U-19.
Mereka yakni, M Iqbal B (Ragunan), Al Risqy Dwi (Bogor FC), M Firli (Bogor FC), M Rafi Syarahil (Barito Putera), dan Gunansar Mandowen (Persipura).
Terkhusus untuk dua nama terakhir, adalah Rafi Syarahil dan Gunansar yakni sosok yang patut menerima sorotan.
Pasalnya, kedua sosok tersebut sukses bersinar dikala bersama timnya di ajang kompetisi Liga 1 musim ini.
Rafi sukses menjadi andalan Barito Putera di pos sentral sejauh tujuh dari delapan pertandingan.
Bahkan beliau sukses menyingkirkan nama gelandang ternama, seperti Paulo Sitanggang.
Sementara Gunansar sudah menjalani lima partai bersama Persipura Jayapura.
Ia sering dipasang instruktur Peter Butler untuk memperkuat lini tengah kesebelasan.
Tak heran, berkat penampilan impresifnya di lini tengah klub membuat Indra Sjafri kesannya kepincut.
Kini mereka akan bersaing untuk berebut pos utama lini tengah timnas dengan nama-nama andalan, mirip M Iqbal, Asnawi Mangkualam, dan Luthfi Kamal.
sumber : bolasport.com
18 Mei 2018
Pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri telah memilih 28 nama untuk mengikuti pemusatan latihan di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta pada 19-27 Mei 2018.
Pemusatan latihan ini bertujuan untuk persiapan jelang turnamen Piala AFF U-19 pada 1-14 Juli 2018 dan Piala AFC U-19 pada 18 Oktober hingga 4 November 2018.
Dari 28 pemain yang dipanggil, terdapat lima wajah baru.
Kelima nama tersebut belum pernah berseragam timnas U-19.
Mereka yakni, M Iqbal B (Ragunan), Al Risqy Dwi (Bogor FC), M Firli (Bogor FC), M Rafi Syarahil (Barito Putera), dan Gunansar Mandowen (Persipura).
Terkhusus untuk dua nama terakhir, adalah Rafi Syarahil dan Gunansar yakni sosok yang patut menerima sorotan.
Pasalnya, kedua sosok tersebut sukses bersinar dikala bersama timnya di ajang kompetisi Liga 1 musim ini.
Rafi sukses menjadi andalan Barito Putera di pos sentral sejauh tujuh dari delapan pertandingan.
Bahkan beliau sukses menyingkirkan nama gelandang ternama, seperti Paulo Sitanggang.
Sementara Gunansar sudah menjalani lima partai bersama Persipura Jayapura.
Ia sering dipasang instruktur Peter Butler untuk memperkuat lini tengah kesebelasan.
Tak heran, berkat penampilan impresifnya di lini tengah klub membuat Indra Sjafri kesannya kepincut.
Kini mereka akan bersaing untuk berebut pos utama lini tengah timnas dengan nama-nama andalan, mirip M Iqbal, Asnawi Mangkualam, dan Luthfi Kamal.
sumber : bolasport.com
Rabu, 16 Oktober 2024
Mantap Jiwa! Di Indonesia Dicaci, Pemain Timnas U-16 Ini Malah Masuk 8 Pemain Terbaik Asia
Mantap Jiwa! Di Indonesia Dicaci, Pemain Timnas U-16 Ini Malah Masuk 8 Pemain Terbaik Asia
Timnas U-16 Indonesia memang gagal di Piala AFC 2018 setelah dikandaskan Australia pada putaran perempat tamat beberapa waktu kemudian. Salah satu korban hujatan dan caci maki netizen yakni Bagus Kahfi.
Dilansir dari bolalob.com (01/10/2018), pemain timnas U-16 tersebut dianggap memiliki performa yang menurun, termasuk dalam hal insting mencetak gol. Bagus Kahfi juga dihujat alasannya dinilai egois dan tampil lebih individual ketimbang mengedepankan kerja sama tim.
Namun demikian, walaupun di negeri sendiri mendapatkan cacian, dilansir dari konfrontasi.com (04/10/2018), yang melansir dari Fox Sports Asia, Bagus Kahfi melah menerima apresiasi dan dinobatkan sebagai salah satu dari 8 pemain U-16 tingkat Asia yang berpotensi menjadi pemain kurun depan di Asia.
Bagus Kahfi dianggap memiliki kelebihan di segi kecepatan dan penyelesaian selesai yang ciamik dan dianggap sebagai penerus nama besar Boaz Solossa.
Selain Bagus Kahfi, timnas U-16 juga menyumbangkan satu pemain lainnya dari 8 nama yang dianggap pemain berprestasi tersebut dan ia yaitu Andre Oktaviansyah.
Selebihnya ke-8 pemain tersebut ialah.
Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri (Indonesia)
Andre Oktaviansyah (Indonesia)
Khuat Van Khang (Vietnam)
Nguyen Van Tu (Vietnam)
Suphanat Mueanta (Thailand)
Thanarin Thumsen (Thailand)
Alif Mutalib (Malaysia)
Luqman Hakim (Malaysia).
Tuh kan, medialuar saja menunjukkan apresiasi, kurun kita sebagai warga negera Indonesia mencaci pemain timnas kita sendiri? Bagaimana berdasarkan sahabat Ucers?
sumber : ucnews.com
Timnas U-16 Indonesia memang gagal di Piala AFC 2018 setelah dikandaskan Australia pada putaran perempat tamat beberapa waktu kemudian. Salah satu korban hujatan dan caci maki netizen yakni Bagus Kahfi.
Dilansir dari bolalob.com (01/10/2018), pemain timnas U-16 tersebut dianggap memiliki performa yang menurun, termasuk dalam hal insting mencetak gol. Bagus Kahfi juga dihujat alasannya dinilai egois dan tampil lebih individual ketimbang mengedepankan kerja sama tim.
Namun demikian, walaupun di negeri sendiri mendapatkan cacian, dilansir dari konfrontasi.com (04/10/2018), yang melansir dari Fox Sports Asia, Bagus Kahfi melah menerima apresiasi dan dinobatkan sebagai salah satu dari 8 pemain U-16 tingkat Asia yang berpotensi menjadi pemain kurun depan di Asia.
Bagus Kahfi dianggap memiliki kelebihan di segi kecepatan dan penyelesaian selesai yang ciamik dan dianggap sebagai penerus nama besar Boaz Solossa.
Selain Bagus Kahfi, timnas U-16 juga menyumbangkan satu pemain lainnya dari 8 nama yang dianggap pemain berprestasi tersebut dan ia yaitu Andre Oktaviansyah.
Selebihnya ke-8 pemain tersebut ialah.
Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri (Indonesia)
Andre Oktaviansyah (Indonesia)
Khuat Van Khang (Vietnam)
Nguyen Van Tu (Vietnam)
Suphanat Mueanta (Thailand)
Thanarin Thumsen (Thailand)
Alif Mutalib (Malaysia)
Luqman Hakim (Malaysia).
Tuh kan, medialuar saja menunjukkan apresiasi, kurun kita sebagai warga negera Indonesia mencaci pemain timnas kita sendiri? Bagaimana berdasarkan sahabat Ucers?
sumber : ucnews.com
Senin, 14 Oktober 2024
Mantap! Dipanggil Luis Milla, Pemain Ganas Ini Siap Berkostum Timnas
Mantap! Dipanggil Luis Milla, Pemain Ganas Ini Siap Berkostum Timnas
18 Mei 2018
Tumpulnya lini depan timnas pada turnamen Anniversary Cup 2018 membuat instruktur timnas U-23 Luis Milla harus mencari lagi striker yang lebih tajam jelang event Asian Games. Beberapa nama memang sudah dikantongi instruktur asal Spanyol tersebut.
Salah satunya yaitu bomber Sriwijaya FC Beto Goncalves. Pemain asal Brazil yang sudah usang menetap 12 tahun di Indonesia sekarang sudah resmi menjadi WNI. Selain Beto nama lainnya yang muncul ke permukaan ialah striker Madura United Greg Nwokolo dan Boaz Salossa (Persipura).
Penyerang berusia 37 tahun milik Sriwijaya FC Alberto 'Beto' Goncalves menegaskan bahwa dirinya selalu siap kalau timnas menginginkan dirinya untuk memperkuat tim Merah Putih untuk ajang Asian Games maupun Piala AFF 2018. Menurutnya, mampu berseragam timnas akan menjadi hadiah bagi dirinya.
“Dia sempat telepon aku, dan kami berbicara dalam bahasa Spanyol. Dia bilang kepada saya mungkin ada kesempatan untuk masuk ke timnas. Saya selalu siap, alasannya adalah saya sudah bekerja dengan maksimal di klub,” ujar Beto.
“Saya sudah menjadi warga negara Indonesia, dan aku akan senang jika dipanggil ke timnas. Keluarga di Brasil juga ikut mendukung. Karir tertinggi pesepakbola yaitu timnas. Ini akan menjadi hadiah untuk aku sehabis 12 tahun berada di sini.” tambah Beto, mirip dilansir dari laman bola.com (04/05/2018).
sumber : ucnews
18 Mei 2018
Tumpulnya lini depan timnas pada turnamen Anniversary Cup 2018 membuat instruktur timnas U-23 Luis Milla harus mencari lagi striker yang lebih tajam jelang event Asian Games. Beberapa nama memang sudah dikantongi instruktur asal Spanyol tersebut.
Salah satunya yaitu bomber Sriwijaya FC Beto Goncalves. Pemain asal Brazil yang sudah usang menetap 12 tahun di Indonesia sekarang sudah resmi menjadi WNI. Selain Beto nama lainnya yang muncul ke permukaan ialah striker Madura United Greg Nwokolo dan Boaz Salossa (Persipura).
Penyerang berusia 37 tahun milik Sriwijaya FC Alberto 'Beto' Goncalves menegaskan bahwa dirinya selalu siap kalau timnas menginginkan dirinya untuk memperkuat tim Merah Putih untuk ajang Asian Games maupun Piala AFF 2018. Menurutnya, mampu berseragam timnas akan menjadi hadiah bagi dirinya.
“Dia sempat telepon aku, dan kami berbicara dalam bahasa Spanyol. Dia bilang kepada saya mungkin ada kesempatan untuk masuk ke timnas. Saya selalu siap, alasannya adalah saya sudah bekerja dengan maksimal di klub,” ujar Beto.
“Saya sudah menjadi warga negara Indonesia, dan aku akan senang jika dipanggil ke timnas. Keluarga di Brasil juga ikut mendukung. Karir tertinggi pesepakbola yaitu timnas. Ini akan menjadi hadiah untuk aku sehabis 12 tahun berada di sini.” tambah Beto, mirip dilansir dari laman bola.com (04/05/2018).
sumber : ucnews
Sabtu, 12 Oktober 2024
Resmi Inter Milan Tebus Romelu Lukaku Dari Manchester United
Milan - Inter Milan menyelesaikan transfer Romelu Lukaku dari Manchester United, Kamis (8/8/2019). Seperti dilansir Sky Sports, Inter harus mengeluarkan dana sampai 80 juta euro (Rp 1,2 triliun) untuk mendapatkan Lukaku.
Dengan kehadiran Romelu Lukaku, Inter telah mendatangkan sembilan pemain gres isu terkini panas ini. Sebelumnya, I Nerazzurri mengaitkan Stefano Sensi (Sassuolo), Diego Godin (Atletico Madrid), Gabriel Brazao (Parma), Eddie Salcedo (Genoa), Nicola Barella (Cagliari), Ionut Radu (Genoa), Matteo Politano (Sassuolo), dan Valentino Lazaro (Hertha Berlin.
Bersama Lukaku, lini serangan Inter Milan semakin bertambah. Selain Romelu Lukaku, Inter juga mempunyai Mauro Icardi, Lautaro Martinez, Facundo Colidio, Eddie Salcedo, dan Samuele Longo untuk menduduki posisi sebagai striker.
Image By sport.detik.com
Mantan pemain Chelsea itu yaitu salah satu nama beberapa klub Eropa, termasuk duo Serie A, Inter Milan, dan Juventus. Setelah tarik ulur, Il Biscione hasilnya memenangkan perburuan untuk Romelu Lukaku.
Striker tim nasional Belgia tiba di kota Milan dan menjalani investigasi medis pada Kamis. Setelah lulus tes medis, Lukaku secara resmi diumumkan sebagai rekrutmen baru Inter Milan.
Bersama Nerazzurri, pemain berusia 26 tahun itu telah menandatangani kontrak lima musim. Dia akan menerima pembayaran 9 juta euro (Rp 143 miliar) per animo dari Inter.
"Inter bukan untuk semua orang, itu sebabnya saya ada di sini," kata Lukaku dalam video yang diunggah di akun Twitter resmi Inter Milan.
Striker tim nasional Belgia tiba di kota Milan dan menjalani investigasi medis pada Kamis. Setelah lulus tes medis, Lukaku secara resmi diumumkan sebagai rekrutmen baru Inter Milan.
Bersama Nerazzurri, pemain berusia 26 tahun itu telah menandatangani kontrak lima musim. Dia akan menerima pembayaran 9 juta euro (Rp 143 miliar) per animo dari Inter.
"Inter bukan untuk semua orang, itu sebabnya saya ada di sini," kata Lukaku dalam video yang diunggah di akun Twitter resmi Inter Milan.
Dengan kehadiran Romelu Lukaku, Inter telah mendatangkan sembilan pemain gres isu terkini panas ini. Sebelumnya, I Nerazzurri mengaitkan Stefano Sensi (Sassuolo), Diego Godin (Atletico Madrid), Gabriel Brazao (Parma), Eddie Salcedo (Genoa), Nicola Barella (Cagliari), Ionut Radu (Genoa), Matteo Politano (Sassuolo), dan Valentino Lazaro (Hertha Berlin.
Bersama Lukaku, lini serangan Inter Milan semakin bertambah. Selain Romelu Lukaku, Inter juga mempunyai Mauro Icardi, Lautaro Martinez, Facundo Colidio, Eddie Salcedo, dan Samuele Longo untuk menduduki posisi sebagai striker.
Selasa, 08 Oktober 2024
Juventus Resmi Meminjam Striker Dari Korea Utara Han Kwang-Song
Juventus kini telah resmi meminjam striker asal dari negara Korea Utara, Han Kwang-song. Dia didatangkan dengan status sebagai pemberian dan opsi untuk membeli permanen.
Secara total Han sudah main di Serie A untuk Cagliari sebanyak 12 kali. Ada satu gol yang beliau jebolkan ke gawang Torino Ia pun menjadi orang Korea Utara pertama yang sukses mencetak gol di Serie A pada 9 April 2017.
Sementara itu, Han juga telah menghabiskan dua ekspresi dominan terakhirnya dengan status pemberian di klub Seri B, Perugia. Dia telah mencetak 11 gol dalam 39 penampilan.
Juventus secara resmi mengumumkan kedatangan Han ke Juventus lewat akun media sosialnya. Han nantinya tak akan main untuk tim utama Juventus, melainkan Han bakal memperkuat Juventus U-23 yang sedang bermain di Serie C.
Han Kwang-song yakni incaran Juventus sejak 2018. Pemain berusia 20 tahun itu bergabung dengan Cagliari pada tahun 2015 dan dua tahun lalu beliau menjadi orang Korea Utara yang pertama yang pernah bermain main di Serie A.
Han Kwang-song yakni incaran Juventus sejak 2018. Pemain berusia 20 tahun itu bergabung dengan Cagliari pada tahun 2015 dan dua tahun lalu beliau menjadi orang Korea Utara yang pertama yang pernah bermain main di Serie A.
Secara total Han sudah main di Serie A untuk Cagliari sebanyak 12 kali. Ada satu gol yang beliau jebolkan ke gawang Torino Ia pun menjadi orang Korea Utara pertama yang sukses mencetak gol di Serie A pada 9 April 2017.
Sementara itu, Han juga telah menghabiskan dua ekspresi dominan terakhirnya dengan status pemberian di klub Seri B, Perugia. Dia telah mencetak 11 gol dalam 39 penampilan.
Kamis, 26 September 2024
Neymar Merapat Ke Real Madrid Messi Pribadi Turun Tangan
Barcelona - Lionel Messi dikabarkan menghubungi Neymar secara pribadi. Itu terkait kabar yang beredar luas kalau Real Madrid segera menyadari transfer bintang Brasil itu.
Masalah memindahkan Neymar dari Paris Saint Germain ke Real Madrid semakin keras. Presiden El Real Florentino Perez telah mengatakan bahawa beliau ingin membawa pemain Brasil itu ke Santiago Bernabeu.
Perez diberitahu bahwa telah menghubungi Neymar secara eksklusif dan memintanya untuk menerima ajuan Madrid. Pemain 27 tahun itu menjadi incaran El Real sesudah transfer Paul Pogba ke Santiago Bernabeu gagal mencapai akad.
Rumor transfer mantan pemain Barcelona ke Madrid juga mendapat perhatian dari Lionel Messi. Menurut media Spanyol, Marca, Argentina dilaporkan menghubungi Neymar secara pribadi untuk menolak proposal dari Real Madrid.
Tidak hanya itu, bintang Barcelona juga merayu Neymar untuk menentukan kembali ke Camp Nou. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Messi ingin bermain lagi dengan mantan tandemnya, dan membangun kembali trisula ajal La Blaugrana bersama Luis Suarez.
Intervensi Messi dalam transfer Neymar dan Real Madrid dikabarkan mampu memengaruhi pilihan striker PSG. Kedua pemain telah menjadi teman dekat sejak Neymar bergabung dengan Barcelona pada 2013.
Kepergian Neymar dari PSG diyakini hanya problem waktu saja. Penggemar PSG tidak lagi menginginkan pemain termahal. Mereka bahkan mencaci-maki sang striker ketika PSG memainkan pertandingan pertama Ligue 1 2019 pada Minggu (11/8/2019).
Langganan:
Postingan (Atom)