Minggu, 27 Mei 2018

Muller Tak Ingin Gagal Lagi Di Simpulan Liga Champion

Bomber Bayern Muenchen, Thomar Mueller, berharap skuadnya bisa menang atas Borussia Dortmund pada selesai Liga Champions, Sabtu (25/5/2013). Ia mengaku tidak ingin kembali gagal untuk ketiga kalinya meski sudah mencapai final.

Mueller sempat merasakan dua kali menjadi runner-up dikala Bayern diempaskan Inter Milan pada 2010 dan Chelsea ekspresi dominan kemudian di partai tamat Liga Champions. Kali ini, Muller berharap Bayern benar-benar mampu mengangkat trofi tersebut di Wembley.

"Bagi aku eksklusif, sudah waktunya aku menang. Jika Anda kalah tiga kali, Anda akan dicap sebagai pecundang," ujar Mueller.

Musim ini, penampilan Mueller di Liga Champions cukup baik. Penyerang berusia 23 tahun tersebut sukses mengemas total delapan gol dan dua assist sampai babak selesai.

"Aku tidak bisa mengeluh ekspresi dominan ini dan saya berharap untuk tetap menjalankan tugasku. Fakta bahwa aku mempunyai tujuan (di Liga Champions) adalah bukan sesuatu yang gres," kata Mueller.

Sumber: http://www.bolanews.com/liga/liga-champion/read/41213-Muller-Tak-Ingin-Gagal-Lagi-di-Final-Liga-Champion

Jumat, 25 Mei 2018

12 Tahun Hilang Kontak Di Yordania, Tki Ramini Lupa Bahasa Indonesia


12 Tahun Hilang Kontak di Yordania, TKI Ramini Lupa Bahasa Indonesia

 Indramayu - Perasaan bahagia dirasakan keluarga Ramini, TKI asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang sempat dinyatakan meninggal dunia dikala bekerja di Yordania.

Ramini dinyatakan meninggal dunia sebab selama 12 tahun hilang kontak dengan keluarga.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu Juwarih mengatakan, Ramini merupakan warga Blok Plumbon Desa Sukagumiwang Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu.

"Kami justru tahu keberadaan Ramini dari KBRI Yordania dan anggota dewan perwakilan rakyat RI Dapil Indramayu ketika berkunjung ke Yordania. Kami langsung menindaklanjuti informasi dari pak Ono Surono ke keluarga Ramini," kata dia, Sabtu (29/12/2018).

Juwarih pun mengaku kaget saat menginformasikan kepada keluarga perihal keberadaan Ramini. Juwarih mengaku kurang mengetahui secara niscaya status tenaga kerja Ramini yang bekerja di Yordania.

Di Yordania, TKI Ramini bekerja sudah tiga kali ganti majikan sejak tahun 2006. Selama bekerja, SBMI Indramayu tidak pernah mendapatkan pengaduan dari keluarga Ramini.

"Kata Kusnadi, adik kandung Ramini menceritakan bahwa ibunya pernah bermimpi ketemu kakak nya dan itu dianggapnya firasat bila Ramini meninggal dunia. Bahkan hingga orang renta Ramini meninggal dunia," kata beliau.

Dari berita yang didapat, ditemukannya Ramini bermula ketika majikannya mengurus perpanjangan dokumen pekerja rumah tangga di KBRI Yordania.

Pihak KBRI Yordania memberikan kepada majikan semoga Ramini dipulangkan cuti terlebih dahulu. Saran untuk dipulangkan cuti karena TKI Ramini dianggap sudah usang tidak pulang ke Indonesia.

Belajar Bahasa Indonesia

"KBRI Yordania menyampaikan demikian dan Alhamdulillah majikannya koperatif, kini sedang urus berkas Ramini dan menunggu majikan memenuhi hak Ramini," kata dia.

Juwarih menyampaikan, ketika ini Ramini dalam kondisi sehat dan berada di Shelter KBRI Yordania. Selama hilang kontak, Ramini sudah tidak bisa berbahasa Indonesia. Kini Ramini tengah berguru bahasa Indonesia.

"Sembari menunggu haknya dipenuhi semua oleh majikan, Ramini berguru Bahasa Indonesia lagi," kata ia.

Sementara itu, Kusnadi adik kandung Ramini dan saudara lainnya merasa bahagia setelah eksistensi Ramini diketahui. Dia mengaku bersyukur atas ditemukannya sang kakak dalam kondisi selamat dan sehat.

Kusnadi mengucapkan terima kasih kepada pihak yang menemukan dan menginformasikan perihal eksistensi kakaknya saat ini.

"Alhamdulillah ternyata kakak aku masih hidup, saya bahagia sekali mampu kabar ini. Terima kasih kepada pak Ono Surono dan KBRI Yordania yang sudah membantu menemukan dan memproses kepulangan kakak saya," ucap Kusnadi.


sumber : liputan6.com

Rabu, 16 Mei 2018

Barcelona Have Been Shocked In The Copa Del Rey Last 16



Holders Barcelona fell to a shock 2-1 defeat by Levante in the first leg of their Copa Del Rey last-16 tie.

Erick Cabaco and Borja Mayoral scored in the opening 20 minutes to give the hosts a comfortable lead at half-time.

Brazilian midfielder Philippe Coutinho pulled a goal back for Barcelona with a late penalty.

The defeat came just three weeks after Barca had thrashed Levante 5-0 in the league, with Lionel Messi scoring a hat-trick.

Messi was one of several omissions from Ernesto Valverde's much-changed side.

The second leg will take place at the Nou Camp on Thursday.


SOURCE

Selasa, 15 Mei 2018

Miris! Dulu Kaya Raya, Anak Artis Ini Kini Jatuh Miskin Dan Jadi Kuli Bangunan!


Miris! Dulu Kaya Raya, Anak Artis Ini Sekarang Jatuh Miskin dan Jadi Kuli Bangunan!
Garis nasib insan memang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, mirip roda kehidupan yang terus berjalan, kadang di atas kadang di bawah. Hal tersebut pula yang dialami oleh anak artis populer ini. Dia yaitu Calvin Dorres yang tak lain merupakan anak dari mendiang artis Deddy Dores, seorang musisi dan pencipta lagu-lagu hits. Salah satunya yakni lagu 'Bintang Kehidupan' milik almarhumah Nike Ardilla.

Seperti dilansir dari tribunnews.com (5/12/2017), ketika ayahnya masih hidup dan sukses sebagai musisi dan pencipta lagu, Calvin hidup bahagia di rumah ayahnya yang kaya raya. Hidupnya serba berkecukupan, bahkan mampu dibilang berlebih. Rasanya tak ada pecinta lagu tahun 90-an yang tak mengenal Deddy Dores. Selain mendiang Nike Ardilla, beberapa penyanyi populer lain juga pernah membawakan lagu-lagu ciptaannya, mirip Mayangsari, Nafa Urbach, dan masih banyak lagi.
Dores meninggal dunia pada tanggal 18 Mei 2016. Namanya bukan hanya dikenal di tanah air, tapi juga hingga ke luar negeri. Tak heran jikalau semasa hidupnya Deddy Dores hidup bergelimang harta. Sayangnya, kepergian Deddy Dores untuk selamanya itu justru membawa dongeng sedih untuk anaknya, Calvin Dores. Setelah ditinggal sang ayah, kehidupan Calvin mulai berubah. Pemuda tersebut mulai mencicipi kejamnya dunia yang bahu-membahu. Jika dulu ia terbiasa hidup bahagia dan serba ada, kini Calvin harus bekerja keras banting tulang demi mampu bangun dari keterpurukan.
Calvin bahkan harus rela menjalani pekerjaan sebagai kuli bangunan. Salah satu pekerjaan yang pernah ia jalani yakni memasang lift di apartemen Gandaria City, Jakarta Selatan. Demi bisa memenuhi kebutuhan hidup, Calvin juga menjalani profesi lain, ialah bekerja di kawasan pembersihan motor. Calvin pun tak malu menjalani pekerjaannya sebagai tukang cuci motor. Meski hidup susah namun usaha Calvin untuk menafkahi dirinya sendiri justru membuat para netizen kagum.
Rupanya Calvin bukan hanya kehilangan kekayaan yang dulu tiap hari bisa dia nikmati. Kini bahkan Calvin sudah tak punya tempat tinggal lagi. Untuk bisa tidur, Calvin bahkan hingga harus menumpang di rumah salah satu teman kecilnya. Untungnya, Calvin masih mewarisi bakat bermusik yang diturunkan sang ayah. Calvin jadinya bergabung dengan LeMoesik Revole, milik teman usang Deddy Dores, Ci Sunny Lee. Calvin sempat merilis single berjudul 'Jalan di Tempat' ciptaan Ade Govinda. Selain itu Calvin juga menerima tawaran ikut bermain film 'Nike Ardilla'.


Sumber : Ucnews

Minggu, 13 Mei 2018

Tiga Kartu Merah Warnai Hasil Imbang Persisam

Persisam berhasil mencuri satu poin dari Persiba dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2012/13 di Stadion Persiba, Balikpapan, Selasa (21/5). Sempat unggul lebih dulu, akhirnya gawang Usman Pribadi harus kemasukan gol juga.

Sejak awal pertandingan kedua tim tampil menekan. Jual beli seranganpun eksklusif tersaji.
Persisam mengancam lewat tendangan Osas Saha pada menit keempat. Namun, tendangannya masih melebar.
Tiga menit berselang tuan rumah membalas tekanan dari sepakan jarak jauh Kim Young-kwang. Akan tetapi menemui nasib yang sama.
Lancine Kone karenanya bisa memanfaatkan peluang menjadi gol. Berawal dari bacokan dari sisi kiri pertahanan Persiba, Kone berhasil melwati dua pemain dan eksklusif melepaskan sepakan keras ke gawang Wawan Hendrawan.

Persiba tak tinggal diam. Serangan terus dilancarkan. Puncaknya ketika tandukan Kim pada menit ke-40 mengarah ke gawang Usman Pribadi. Akan tetapi, penjaga gawang Persisam tersebut mampu menepis laju bola.

Pada pertengahan babak kedua, Persisam harus tampil dengan 10 pemain karena Ahmad Sumardi menerima kartu kuning kedua. Pada menit tersebut giliran Persiba yang harus bermain dengan 10 pemain. Dengan alasan yang sama Johan Yoga harus keluar lapangan pada menit ke-69.

Persiba semakin bergairah untuk menyamakan kedudukan. Akhirnya keunggulan tim berjuluk Beruang Madu tersebut berhasil menyamakan kedudukan oleh gol Yusar Fandi.
Yusar berhasil memanfaatkan umpan lambung dan langsung melepaskan tandukan. Usman Pribadi tak bisa menjangkau ajaran bola tersebut.

Pada balasannya, Persiba bermain dengan sembilan pemain saat Syakir Sulaiman mampu kartu kuning kedua. Namun unggul jumlah pemain tak berhasil dimanfaatkan Persisam. Pertandingan berakhir dengan skor 1-1.

Tambahan satu poin tak menciptakan Persisam beranjak dari posisi tujuh dengan 26 poin. Sedangkan Persiba berhasil naik satu peringkat ke urutan delapan dengan 24 poin menggeser Persiram.

Susunan pemain:
PERSIBA: Wawan, Rendi, Yudi, Frank, Tsimi, Bahtiar, Ade, El kassa, Nzekou, Syakir, Kim (46' Johan).
PERSISAM: Usman, Wahyu, Robby, Loudry (81' Sandi), Sumardi, Lovinian, Bayu, Supriyono, Osas (71' Ridhuan), Kone.

Sumber : http://www.bolanews.com/read/sepakbola/indonesia/41042-Tiga-Kartu-Merah-Warnai-Hasil-Imbang-Persisam.html

Kamis, 10 Mei 2018

Tendang Bola Ke Arah Wasit, Kapten Persija Tidak Boleh Bermain 4 Tubruk Plus Denda 50 Juta

Kekalahan Persija Jakarta atas Bali United memang terasa menyakitkan bagi Ismed Sofyan cs apalagi mereka bertindak sebagai tuan rumah dan didukung secara penuh oleh suporter yang hadir di stadion Sultan Agung, Bantul.

Gol dari Melvin Platje dan Stefano Lilipaly sukses mengantarkan Serdadu Tridatu bertengger di zona lima besar dan sebaliknya hasil minor ini membuat ambisi Macan Kemayoran menembus tiga besar sirna.

Kegagalan Persija dalam menaklukan sang tamu terlihat terperinci dari besarnya rasa frustrasi yang ditunjukkan para pemain tak terkecuali bagi sang kapten, Ismed Sofyan.

Memasuki fase injury time, bek kanan berusia 39 tahun tersebut merasa kesal dengan keputusan wasit disaat beliau tengah berduel dengan gelandang Bali Utd, Muhammad Taufiq.

Sontak, Ismed yang merasa geram eksklusif menendang bola ke arah wasit secara sengaja meskipun tak mengenai sang pengadil.

Merujuk pada tindakan kurang pantasnya itu, defender gaek tersebut terancam hukuman berlapis dari Komisi Disiplin jikalau melihat peraturan yang ada.

Berdasarkan pasal 50 ayat 1 dan 2, pemain yang melaksanakan tindakan tak sportif akan dieksekusi larangan bertanding dalam 4 pertandingan plus denda sebesar 50 juta rupiah.
Sumber:
Bolasport
UCnews.com