Rabu, 31 Juli 2019

Hongkong Pesta Gol! Bahaya Tiba Untuk Timnas U-23 Indonesia, Apa Itu?

Pada sabung lanjutan Grup A, Selasa (15/8/2018) sore di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Hong Kong menang telak atas Chinese Taipei 4-0. Hal ini menciptakan Persaingan cabang sepak bola Asian Games 2018 semakin ketat.

Hong Kong memberikan determinasi tinggi dan mampu mencetak dua gol pada awal babak pertama. Hong Kong unggul 1-0 ketika tabrak gres berjalan enam menit lewat agresi Tan Chun Lok. Jorge Paramo Tarres menjiplak keunggulan pada menit ke-9.

Tim besutan Kenneth Kwok Ka-lok kembali membobol gawang Chinese Taipei lewat gol Tan Chun Lok. Jorge Paramo Tarres melengkapi pesta gol Hong Kong dengan gol pada menit ke-41.

Setelah tampil secara umum dikuasai pada babak pertama, Hong Kong kesulitan menembus gawang Chinese Taipei pada babak kedua. Skor final tetap 4-0.

Sementara itu di pertandingan selanjutnya indonesia harus takluk dari Palestina. Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi timnas indonesia sendiri, Pasalnya indonesia harus duduk di posisi tiga klasemen grup A, sebab kekalahan dari Palestina. Di posisi pertama dan ke dua ada Palestina dengan 7 poin dan Hongkong dengan 6 poin.

Indonesia menerima sinyal ancaman alasannya adalah hanya mengumpulkan 3 poin dari 2 pertandingan. Bisakah timnas indonesia U-23 lolos Fase grup? menarik untuk di tunggu, biar saja yang terbaik buat timnas kita. Bravo sepak bola.
Sumber: UCnews.com

Minggu, 28 Juli 2019

Fabregas Menyesal Alasannya Tidak Punya Banyak Kesempatan Bermain Bersama Messi

MONAKO – Mantan gelandang klub Barcelona, Cesc Fabregas, mengakui bahwa ia mempunyai satu penyesalan saat ketika dia meninggalkan Camp Nou pada 2011. Penyesalan tersebut adalah alasannya tidak mempunyai banyak kesempatan bermain lebih lama dengan Lionel Messi yang merupakan pemain yang sangat dikaguminya.

 mengakui bahwa dia memiliki satu penyesalan ketika saat dia meninggalkan Camp Nou pada  Fabregas Menyesal Karena Tidak Punya Banyak Kesempatan Bermain Bersama Messi
Fabregas tak sungkan untuk memberi kebanggaan tinggi kepada Messi yang begitu fenomenal. Ia mengaku merasa sangat bahagia dikala ia tiba ke Barcelona, karena bisa menjadi rekan setim dan bermain bersama dengan megabintang sekelas La Pulga –julukan Messi.

Pemain asal Spanyol itu menyampaikan sangat menikmati bermain bersama satu tim dengan Messi pada ekspresi dominan pertamanya. Tetapi, ketika cedera menghampirinya, semua itu menjadi buyar. Ia pun harus kehilangan kesempatan untuk bisa bermain lebih lama dengan Messi.

“Saya ingin menikmati waktu bermain lebih banyak dengan Leo. Saya memiliki sedikit nasib buruk dalam hal tersebut. Pada ekspresi dominan pertama, kami bermain bersama dan memiliki pemahaman yang bagus,” ungkap Fabregas, mengutip dari Goal, Kamis (5/9/2019).

“Tetapi pada dua ekspresi dominan berikutnya adalah saat saya mengalami era terburuk aku dengan cedera. Saya tidak dalam kondisi terbaik pada saat-dikala penting dan itu memengaruhi semua orang, termasuk Leo,” tambahnya.

Setelah tiga tahun bermusim, hasilnya Fabregas meninggalkan klub Barcelona karena cedera yang yang menimpanya. Pada musim 2014, dia memutuskan untuk pergi dari Spanyol dan beliau melanjutkan karier ke Inggris bersama Chelsea hingga pada tahun 2019.

Sabtu, 27 Juli 2019

Ahok Diusulkan Masuk Bursa Calon Ketua Umum Pssi


Ahok Diusulkan Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSSI

BOLASPORT.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diusulkan masuk bursa calon Ketua Umum PSSI.

Publik sepak bola Tanah Air mengangkat nama Ahok seperti yang terlihat dalam jagat maya.

Karakter tegas dan tanpa kompromi laki-laki asal Belitung itu dinilai layak mengawal PSSI.

Terlebih dalam tubuh PSSI disebut banyak virus yang menghambat laju prestasi sepak bola.

Hal itu menjadi salah satu tuntutan yang terlihat dalam Twitter. Bahkan gerakan tagar dibuat.

Tagar Ahok for PSSI muncul di penghujung 2018, atau ketika detik-detik mantan Gubernur DKI Jakarta itu menghirup udara bebas.

Alasan lain, naiknya nama Ahok karena kepemimpinan Edy Rahmayadi yang dinilai kurang.

Di bawah komando Edy, PSSI banyak menerima desakan. Sepak bola Tanah Air pun diselimuti aneka macam insiden kelam.

Sebut saja kisruh suporter, perkara akhir hayat suporter, skandal pengaturan skor, hingga jejak jelek timnas Indonesia.

Belum lagi duduk perkara rangkap jabatan Edy Rahmayadi. Pria asal Sabang itu memangku jabatan lain yaitu sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Banyak yang menilai, rangkap jabatan Edy Rahmayadi cukup menganggu kinerjanya untuk PSSI yang hanya dipantau dari Sumatera.

Namun Ahok belum bersuara. Hanya beberapa pihak telah menanggapi soal kelayakan Ahok untuk kursi nomor satu PSSI.

Dilansir dari Warta Kota, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai Ahok lebih cocok jadi Jaksa Agung ketimbang Ketum PSSI.

Prasetyo Edi Marsudi memeriksa Ahok dari kepemimpinannya dikala di DKI Jakarta.

"Kalau saya cenderung Pak Ahok jadi Jaksa Agung. Pak Ahok cocok, dia tegas konstitusi."

"Kita melihat kinerja dia di DKI, ya gampang-mudahan saja ada pikiran lain," ujar Prasetyo, Minggu (6/1/2019).

Ahok tidak sendiri. Ada dua tokoh besar lain yang masuk kandidat Ketua Umum PSSI.

Keduanya yakni Ketua KOI, Erick Thohir dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.


baca sumber

Senin, 22 Juli 2019

Neymar Jadi Penyelamat Timnas Brasil Dengan Skor 2-2

Timnas Brasil gagal menerima kemenangan di liga persahabatan melawan Timnas Kolombia pagi ini. Pada pertandingan itu, kedua tim bermain dengan sama-sama besar lengan berkuasa sehabis itu pertandingan pun berakhir dengan skor 2-2. 

 Timnas Brasil gagal mendapatkan kemenangan di liga persahabatan melawan Timnas Kolombia p     Neymar Jadi penyelamat Timnas Brasil Dengan Skor 2-2
Casemiro bisa membawa Brasil unggul terlebih dahulu di langgar ini sebelum Luis Muriel membalas dengan dua gol di babak pertama. Beruntung di awal babak kedua,Neymar berhasil mencetak gol dan menyamakan kedudukan.

Pertandingan yang diadakan di Hard Rock Stadium Miami itu berjalan dengan sangat sengit. Kedua tim sama-sama menurunkan sketsa permainan menyerang semenjak diawal pertandingan.

Setelah saling menyerang, Casemiro berhasil membuat peluang Tim tuan rumah di menit 19. Berawal dari sepak pojok Neymar, mantan gelandang Real Madrid itu berhasil menanduk bola dengan sempurna ke arah gawang Ospina. dengan Skor 1-0 untuk keunggulan Timnas Brasil.

Gol Casemiro tersebut membuat Kolombia semakin memanas. Mereka pun meningkatkan intensitas serangan mereka, dan lima menit berselamg mereka mendapatkan kesempatan emas sesudah mereka menerima penalti. Luis Muriel yang ditunjuk sebagai eksekutor berhasil meelumpuhkan Ederson, sehingga kedudukan menjadi seimbang 1-1.

Gol tersebut membuat Kolombia semakin percaya diri. Dan hasil di menit 34 Muriel berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Dengan tajuk serangan balik, Daniel Zapata memberikan umpan terukur kepada Muriel yang diselesaikan dengan cuek oleh sang striker. Kedudukanpun menjelma 2-1 untuk keunggulan Kolombia.

Tertinggal satu gol, Brasil terus mencoba untuk menekan Timnas Kolombia, namun hingga babak pertama berakhir, kedudukan tetap bertahan 2-1 untuk keunggulan Kolombia.

Tertinggal satu gol di babak pertama, Brasil mereka langsung melancarkan serangan beruntun ke arah gawang Kolombia, sehingga barisan lini pertahanan Los Cofeteros agak kewalahandan melemah.

Setelah beberapa kali menyerang, Brasil alhasil mampu menyamakan kedudukan di menit 58. Berawal dari umpan lambung Daniel Alves, bola berhasil mendarat di kaki Neymar dan diselesaikan dengan sempurna oleh sang penyerang. Skor kembali imbang menjadi 2-2.
 Timnas Brasil gagal mendapatkan kemenangan di liga persahabatan melawan Timnas Kolombia p     Neymar Jadi penyelamat Timnas Brasil Dengan Skor 2-2

Kesulitan untuk mengimbangi permainan Brasil, Carlos Queiroz menggantikan 2 pemain. Ia menarik keluar Roger Martinez dan Mateus Uribe untuk digantikan oleh Luis Diaz dan Jefferson Lerma.

Di babak kedua ini, Dengan waktu yang sedikit. Kedua tim masih sama-sama menyerang, namun tidak dengan intensitas yang tinggi.

Memasuki menit 80, kedua para instruktur dari kedua Tim tersebut melaksanakan pergantian pemain lagi. Di kubu Kolombia, diganti John Medina, Luis Muriel, Daniel Zapata dan Juan Cuadrado ditarik dan digantikan oleh Orlando Berrio, Luis Orejuela, Rafael Borre dan Yairo Moreno.

Sementara itu di timnas Brasil, Tite menarik keluar Philippe Coutinho, Roberto Firmino dan Richarlison untuk digantikan dengan Bruno Henrique, Lucas Paqueta dan David Neres.

Di sisa babak pertama ini hanya ada satu peluang yang sangat berbahaya dari Kolombia melalui Luis Diaz, namun peluang tersebut gagal di cetak menjadi gol. Skor 2-2 bertahan sampai wasit meniup peluit tanda bahwa berakhirnya pertandingan.

Setelah pertandingan ini akhir Timnas Brasil akan mengadakan sabung uji coba melawan Peru pada hari Rabu (11/9) pagi nanti, sementara itu Kolombia akan mengadakan adu uji coba melawan Venezuela di hari yang sama.


Susunan Para Pemain Kedua Tim



Brasil (4-3-3): Ederson; Sandro, Silva, Marquinhos, Alves; Coutinho (Henrique 80'), Casemiro, Arthur; Neymar, Firmino (Paqueta 82'), Richarlison (Neres 84')

Kolombia (4-3-3): Ospina; Tesillo, Mina, Sanchez, Medina (Orejuela 78'); Uribe (Lerma 61'), Barrios, Cuadrado (Moreno 87'); Martinez (Diaz 61'), Zapata (Borre 83'), Muriel (Berrio 68')


Sabtu, 20 Juli 2019

Resmi, Pemain Agresif Ini Di Panggil Timnas Indonesia Sebagai Pemecah Kebuntuan Lini Depan

Resmi, Pemain Garang Ini Di Panggil Timnas Indonesia Sebagai Pemecah Kebuntuan Lini Depan
19 Mei 2018
PSSI telah resmi melayangkan surat panggilan yang ditujukan untuk pemain naturalisasi adalah, Alberto Goncalves Da Silva, pemain yang kini sedang memperkuat tim Sriwijaya FC. Hal ini dilakukan oleh PSSI berkaitan dengan seruan dari sang pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla yang menginginkan pemain penyerang di skuat Timnas Indonesia, Pihak Sriwijaya FC membenarkan hal tersebut.

"Surat panggilan yang ditujukan untuk Beto sudah masuk ke administrasi klub. Beto dipanggil untuk persiapan Timnas tampil di Asian Games dan Piala AFF," ungkap Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid, dilansir dari Viva.co.id (03/04/2018).

Diketahui Timnas Indonesia dari dua kali pertandingan yang dilakoni dalam PSSI Aniversary masih belum menerima hasil yang memuaskan, belum ada kemenangan yang mereka kantongi. Jelas hal ini mengakibatkan pertimbangan bagi Milla untuk menambah pemain depan yang memiliki daya gedor tinggi, yang nantinya dipersiapkan untuk berlaga di Asian Games dan Piala AFF 2018.

Walaupun usia Beto tak lagi dibilang muda, namun dengan skill dan ketajaman sang pemain ini sangat patut untuk di perhitungkan, selain itu pemain berdarah Brazil ini telah kenyang pengalaman. Dan ini terperinci berpotensi untuk ditularkan kepada pemain muda di skuat Timnas.

Nah sobat Ucers, setujukah kalian dengan pemain ini bergabung di Timnas sebagai pemecah kebuntuan di lini depan, silahkan berikan komentar kalian.



sumber : ucnews.com

Jumat, 19 Juli 2019

Kabar Duka Warnai Kemenangan Psms Medan

Kabar Duka Warnai Kemenangan PSMS Medan
19 Mei 2018
 PSMS Medan keluar sebagai pemenang dalam Derbi Andalas usai menekuk Sriwijaya FC 1-0 dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Teladan, Jumat malam 18 Mei 2018.


Gol kemenangan yang dicetak Dilshod Sharofetdinov itu membuat tim berjuluk Ayam Kinantan ini melanjutkan rekor tak terkalahkan di empat tubruk kandang.


Namun di balik torehan bagus PSMS, terselip kabar murung. Salah satu fans dari Smeck Hooligan yang merupakan kelompok suporter terbesar PSMS, meninggal dunia saat hendak menuju ke stadion.


Suporter atas nama Arigustus Pasaribu itu meninggal dunia sebab mengalami kecelakaan kemudian lintas di wilayah Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Atas insiden ini, pelatih PSMS,  Djadjang Nurdjaman atau biasa disapa Djanur memberikan murung mendalam usai pertandingan.

Sriwijaya FC kalah 0-1 dari PSMS Medan

"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah seorang suporter dari Smeck Hooligan yang tadinya hendak menuju ke stadion untuk menyaksikan kami, tapi Tuhan bercerita lain," ucap Djanur usai laga.

"Untuk itu kami semuanya sangat berduka. Praktis-mudahan keluarga yang ditinggalkan tabah mendapatkan ini," lanjut Djanur.


sumber : viva .co.id



Higuain's League Debut Ends In Embarrassing Defeat For Chelsea


Chelsea slipped out of the top four in the Premier League as two goals and an assist by Joshua King helped Bournemouth to a thumping victory over the Champions League hopefuls.

King scored either side of a composed David Brooks finish, before Charlie Daniels added a fourth as the Cherries condemned the visitors to a second consecutive league defeat.

Bournemouth were fortunate to be level at the interval as Artur Boruc produced five impressive saves to deny a Chelsea side that failed to penetrate their hosts' defence despite 70% of possession.

But the hosts took just two minutes of the second half to go in front as King arrived late in the Chelsea box to smash Brooks' cutback past goalkeeper Kepa Arrizabalaga.

The duo combined again for the second as King lofted the ball over a scrambling Chelsea defence for Brooks to latch on to and fire into the bottom corner.

The influential Welshman hobbled off in the second half, but King added a third with the simpulan touch of a flowing Bournemouth move - a right-footed finish from close range.

Substitute Daniels produced the finishing touch within a minute of being on the pitch with a stooping header in injury time.

A second consecutive league win for Bournemouth moved them up to 10th in the table, while Chelsea drop to fifth by virtue of scoring fewer goals than Arsenal.

No Wilson, no problems
Bournemouth scored four goals for the third time this season despite the absence of top goalscorer Callum Wilson, who had minor knee surgery.

The England striker has scored 11 goals for the Cherries this season, but King and Brooks showed they still carry a threat without him.

The hosts did not have many chances but were clinical in front of goal - scoring four goals from just six shots in a blistering second half.

But they were also impressive at the opposite end of the pitch as well.

The talented Brooks has had an impressive first season in the top flight, and his defensive display in man-marking Jorginho prevented Chelsea finding openings despite large spells of possession.

Following the game, Howe said it was something his side had worked on.

"David did a brilliant job beyond his years with his diligence, and then he showed his class at the other end as well so I'm pleased for him," said Howe.

Chelsea pass themselves into trouble
The visitors' Champions League ambitions took a major blow on the south coast, as they crumbled to their heaviest league defeat since 1996.

Maurizio Sarri's men should have been comfortably in front after a dominant first half, but on the few occasions they managed to get in behind their hosts, they met an inspired Boruc.

The 38-year-old pulled off a fingertip save to stop Mateo Kovacic giving Chelsea the lead with a close-range header in the sixth minute.

And the Blues made 405 passes in the first half but managed only five shots at goal as they failed to carve open a stubborn Bournemouth defence.

Chelsea loan signing Gonzalo Higuain played just over an hour on his Premier League debut, but his first instinct was to try to link up with talisman Eden Hazard rather than test Boruc.

The Argentina international failed to register a single shot on goal during his 65 minutes on the field, but he and Hazard played 15 passes to each other.

Improvements will have to be made in the coming weeks if Chelsea are to trouble Manchester City in the Carabao Cup final, before attempting to regain their place in the top four.

Man of the match - David Brooks (Bournemouth)

'We are very pleased with how our season is shaping up' - what they said
Speaking to Match of the Day, Bournemouth manager Eddie Howe said: "That has got to be up there [as one of my best results]. It was a big night for us and it is great to do it here in front of our own fans.

"We have always been known for our attacking play but our defensive play needed looking at. We had long periods without the ball so full credit to all of our players. Artur Boruc was superb and his save very early in the match was world-class.

"It is a good place to be but we have high standards and high expectations. The wins are the most important things and we are very pleased with how our season is shaping up."

Chelsea manager Maurizio Sarri told Match of the Day: "We need to change something in the mentality because you can concede, but you need to play because the match was under control in the first half.

"It is a very strong setback because we knew this match was very important. It is not easy to play after today but we need to react."


source :bbc.com

Kamis, 18 Juli 2019

Maskot Persebaya Disanksi, Bonek: Pssi Mengada-Ngada

Maskot Persebaya Disanksi, Bonek: PSSI Mengada-ngada
19 Mei 2018
 Maskot Persebaya Surabaya yang lebih dikenal dengan Jojo dan Zoro mendapat eksekusi dari komisi disiplin PSSI. Sanksi yang diberikan berupa larangan memasuki stadion sebanyak empat kali pertandingan.

Salah satu yang mendasari komdis untuk memberikan sanksi terhadap maskot yang merepresentasikan buaya dan ikan hiu tersebut karena dianggap mengacungkan jari kepada pemain Arema FC.

Hal itu terjadi dikala kedua tim bertemu di pekan ketujuh Gojek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (6/5) silam.

Adanya hukuman terhadap maskot pujian Green Force ini membuat pendukung Persebaya, Bonek Mania geram. Bahkan salah satu pentolannya, Hasan Tiro menganggap sanksi komdis terlalu mengada-ngada.

"Kalau berdasarkan aku sanksinya terlalu mengada-ngada, semua juga ada maskotnya," ungkap Hasan Tiro kepada Bola.net.

"Ini kan juga gak ada di dalam regulasi," tegas pentolan Tribun Kidul tersebut.



Ia juga sangat menyayangkan banyaknya hukuman yang diterima oleh Persebaya. Sebab selain sanksi terhadap maskot, Persebaya juga diharuskan membayar denda Rp. 410 juta. Ia menuding PSSI tidak adil dalam memberikan sanksi.

"Seharusnya bila dibilang hukuman di Arema juga pernah terjadi mirip itu, bahkan lebih parah dari di Surabaya. Kok hukuman Arema lebih ringan dari yang diterima Persebaya," pungkasnya. (top/asa)


sumber : bola.net

Minggu, 14 Juli 2019

Edy Rahmayadi Mundur, 4 Orang Ini Siap Jadi Ketum Pssi, No 2 Bawa Timnas Ke Piala Dunia ?

Jakarta, Indonesia – Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI baru saja resmi dilantik sebagai Gubernur Sumater Utara. Hal ini menjadi alarm ancaman bagi PSSI dan sepak bola Indonesia. Pasalnya, FIFA selaku Federasi Sepak Bola Dunia melarang keras Ketua Federasi Sepak Bola Suatu negara merangkap jabatan di dunia politik.

FIFA dan PSSI kabarnya akan segera menggelar komunikasi untuk membahas problem ini untuk menemukan jalan keluar terbaik. Namun, kemungkinan besar Federasi Sepak Bola Dunia tersebut tegas meminta Edy Rahmayadi mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Jika tidak mundur maka pembekuan akan kembali menghampiri PSSI.

Jika Edy Rahmayadi bersedia untuk mundur, maka PSSI tentu harus segera mencari pengganti yang tepat untuk mengisi kekosongan posisi Ketua Umum PSSI. Namun, siapa kira-kira yang pantas untuk menjadi nahkoda gres PSSI ?

seperti dilaporkan indosport.com, Jumat (7/9/2018), berikut 4 sosok yang siap untuk menggantikan posisi Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI.

1. Joko Driyono

Joko Driyono yang sudah sangat berpengalaman di PSSI menjadi calon terkuat untuk menggantikan posisi Edy Rahmayadi. Pria yang sekarang menjabat sebagai plt Ketum PSSI tersebut juga dikenal sampai level grassroot. Hal tersebut menjadi nilai plus bagi Joko Driyono untuk menduduki posisi Ketua Umum PSSI.

2. Erick Thohir

Pengusaha asal Indonesia ini dinilai menjadi sosok yang paling tepat untuk menahkodai PSSI dan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik. Keberhasilannya sebagai ketua INASGOC membuktikan kualitasnya dalam mengelola Organisasi. Banyak publik sepak bola Indonesia bahkan yang menilai jika Erick Thohir bisa memajukan sepak bola Indonesia sampai ke Piala Dunia.

3. Ratu Tisha Destria

Wanita yang tengah menjabat sebagai Sekjen PSSI ini juga dinilai mampu memimpin PSSI sebab mempunyai kecerdasaan dalam mengelola sebuah organisasi besar. Dalam dunia sepak bola, Ratu Tisha, juga cukup berpengalaman alasannya pernah mencar ilmu pendidikan FIFA Master, dan menjadi Co-founder perusahaan penyedia data statistik sepak bola yaitu Labbola.

4. Kurniawan Dwi Yulianto

Legenda sepak bola Indonesia ini juga sempat maju sebagai calon Ketua Umum PSSI sebelum dikalahkan Edy Rahmayadi. Banyaknya pecinta sepak bola Indonesia yang ingin PSSI dipimpin oleh mantan pemain Timnas Indonesia menjadi nilai plus tersendiri bagi Si Kurus.

Sumber: UCNews.com

Selasa, 09 Juli 2019

Cesc Fabregas Has Just Made Himself A Monaco Pendekar


Cesc Fabregas scored his first goal for Monaco as the Ligue 1 strugglers recorded their first win since the sacking of Thierry Henry.

Fabregas lashed home a loose ball just after the hour mark to lift the hosts to within a point of safety.

Aleksandr Golovin had given Monaco the lead with a smart finish from Gelson Martins' pass.

Christopher Jullien headed Toulouse level five minutes later, but Fabregas' goal proved to be the winner.

Fabregas joined Monaco on a three-and-a-half-year contract on 11 January, when his former Arsenal team-mate Henry was still in charge.

The principality club dismissed the Frenchman less than two weeks later, however, after collecting only five wins in all competitions under the 41-year-old's tutelage.

Leonardo Jardim, who spent four years at Monaco and secured the Ligue 1 title in 2016-17, replaced Henry on a two-and-a-half-year deal.




source : www.bbc.com

Senin, 08 Juli 2019

Edy Rahmayadi : Aku Akan Pecat Luis Milla

PSSI ternyata sudah memiliki planning untuk Luis Milla. Seperti dilansir dari Tribunnews.com (30/07/18) Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menegaskan akan segera mencari instruktur gres untuk menggantikan Luis Milla di Timnas Indonesia.

Pelatih baru itu akan diberi peran menangani Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 yang berlangsung November sampai Desember 2018.

"Saya akan pecat Luis Milla kalau gagal di Asian Games 2018!" ujar Edy

Masih menurut Tribunnews.com (30/07/18) Edy Rahmayadi belum bisa memberitahukan siapa pelatih yang cocok menangani Timnas Indonesia. Akan ada saatnya ia akan memberitahukan jikalau Milla benar-benar gagal di Asian Games 2018

Wah tampaknya akan terus berlanjut pemecatan pelatih timnas, padahal Luis Milla baru diberi kesempatan sebentar, kacau dah!
Sumber: UCnews.com

Minggu, 07 Juli 2019

Grup Neraka Jahanam Bisa Terjadi, Ini Pembagian Pot Untuk Grup Liga Champions Animo Depan

Dalam 5 ekspresi dominan terakhir Liga Champions didominasi klub Spanyol dengan meraih lima trofi. Terakhir kali klub di luar Spanyol yang menjadi juara adalah Bayern Muenchen. Melihat peta persaingan Liga Champions trend depan tampaknya dominasi Spanyol akan semakin diganggu oleh klub-klub top Eropa lain semisal klub Italia, Perancis, Jerman dan Inggris.

Tentu keempat negara ini tidak mau membiarkan dominasi Spanyol terus berlanjut di Liga Champions. Apalagi ada satu klub top Eropa yang musim depan akan kembali bermain di panggung Liga Champions adalah Internazionale. Selain Inter, ada PSG dan Manchester City yang berambisi meraih trofi pertamanya.

UEFA sendiri sudah melakukan pembagian pot untuk pengundian grup Liga Champions musim depan. Dilansir instagram.com/brfootball (27/05/2018) para juara Liga domestic, juara bertahan Liga Champions dan juara Europa League berada di pot 1 adalah Real Madrid, Juventus, Barcelona, Manchester City, Bayern Muenchen, Paris Saint Germain, Lokomotiv Moskow dan Atletico Madrid, sementara pot dua diisi Tottenham, Manchester United, Shakhtar, Porto, Napoli, Dortmund, Benfica dan Basel

Selain pot 1 dan pot 2 yang sudah diisi klub-klub tadi, berikut ini pembagian pot untuk pengundian fase grup Liga Champions animo depan:

Melihat pembagian pot 1, 2,3 dan 4, kemungkinan terjadi grup neraka sangat besar. Alasannya alasannya adalah ada klub-klub top yang berada di pot 3 dan 4. Pot 3 diisi oleh Liverpool, AS Roma, Monaco dan Ajax, sementara pot 4 diisi oleh Inter dan Valencia.

Setelah melihat nama-nama klub tersebut, kita mampu melihat kemungkinan terjadi grup neraka misal satu grup bisa ditempati oleh Bayern Muenchen, Manchester United, AS Roma dan Valencia. Bahkan kemungkinan terjadi grup neraka jahanam mampu terjadi dan grup tersebut ditempati oleh Barcelona, Dortmund, Liverpool dan Inter.
Sumber: UCnews.com

Rabu, 03 Juli 2019

Psg's Incredible Run Is Finally Over!


Leaders Paris St-Germain suffered their first Ligue 1 defeat of the season as Nabil Fekir's second-half penalty earned Lyon victory.

Thomas Tuchel's side took the lead through Angel Di Maria, who fired past Anthony Lopes in the seventh minute.

Moussa Dembele headed in the equaliser after keeper Alphonse Areola misjudged the flight of Leo Dubois's cross.

And it was 2-1 when Fekir fired in from the spot after Thiago Silva had fouled lively former Celtic striker Dembele.

Despite the defeat, PSG are still 10 points clear of Lille at the top of the table with two games in hand.

Lyon are a further three points back in third place.


SOURCE

Senin, 01 Juli 2019

Cristiano Ronaldo Abad Zidane Vs Lionel Messi Masa Guardiola, Siapa Lebih Jago?


Harus diakui bahwa duo superstar ini berada dalam pencapaian terbaik mereka di bawah manajer Catalan dan Prancis mereka, namun siapa lebih ahli?

Lionel Messi & Pep Guardiola (4 Musim)

Barcelona berkembang menjadi menjadi tim terbaik dan paling menakutkan di dunia di bawah asuhan Pep Guardiola antara 2008-2013.

Bahkan tahun 2009 menjadi prestasi yang akan sangat sulit bagi tim lain untuk menyamainya dikala beliau raksasa Catalan berhasil memenangkan sixtupe.

Dan Lionel Messi versi terbaik tentu saja keluar dari abad kejayaan tiki-taka ini ketika juga masih ada Xavi Hernandez & Andres Iniesta, yang menciptakan penyerang Argentina itu memenangi 4 Ballon D'Or selama berada di bawah asuhan bos City ketika ini tersebut.

Selama empat musim, penyerang 30 tahun berhasil memenangi 2 golden shoe, 2 UEFA Best Player, 2 Liga Champions, 2 Piala Super Eropa dan 1 Piala Dunia Antar Klub di antara trofi bergengsi lainnya.

Cristiano Ronaldo & Zinedine Zidane (2,5 Musim)

Usai terpuruk bersama Rafael Benitez, Zinedine Zidane kemudian mengambil alih dan secara mengejukan memimpin Real Madrid berada dalam kejayaan besar di Eropa.

Hanya alam rentang 2,5 musim, bos Prancis itu membawa Los Blancos memenangkan 3 trofi Liga Champions secara beruntun, sejarah gres di periode modern ini.

Tentu saja kehebatan lainnya yakni mengeluarkan yang terbaik dari Cristiano Ronaldo. Di bawah asuhannya, penyerang 33 tahun itu melanjutkan tradisinya menjadi top skor UCL dalam 6 trend beruntun.

Bermain sebagai penyerang sentral karena problem usia dan ketajamannya di epan gawang serta lebih banyak diistirahatkan dan dirotasi, penyerang Portugal justru bisa menjaga performanya di kelas atas, membantu klub memenangkan 3 Liga Champions, 2 Piala Super Eropa, 2 Piala Dunia klub di antara trofi-trofi bergengsi lainnya.
Sumber: UCnews.com