Minggu, 29 April 2018

Gabung Psg, Neymar Lakukan Blunder

Gabung PSG, Neymar Lakukan Blunder

Paris - Neymar dinilai sudah melaksanakan blunder besar dikala pindah dari Barcelona ke Paris Saint-Germain (PSG). Meski transfernya pada awal demam isu ini tersebut menghasilkn banyak uang.

PSG harus memecahkan rekor transfer termahal di dunia. Klub milik Nasser Al Khelaifi itu membayar 222 juta euro untuk menebus kluasul pelepasan Neymar. 
Baru semusim di PSG, Neymar santer dikabarkan tidak betah. Eks pemain Santos itu kabarnya ingin pindah klub di musim panas 2018. Dia sering dikaitkan dengan kemungkinan bergabung bersama Real Madrid.

Situasi yang dialami Neymar menarik perhatian seniornya di Barcelona dan timnas Brasil Rivaldo. Pria 46 tahun itu menyakini Neymar telah menyesal mendapatkan pinangan PSG tahun lalu.

Rivaldo melihat Neymar telah membuat kesalahan besar pindah ke PSG sehingga menghancurkan kariernya walau menerima honor sangat besar.

Sabtu, 28 April 2018

Bobotoh Siap Siap Syukuran! Umuh Muchtar Keceplosan Segera Datangkan Pemain Jos Ini

jasmineSport_ Kabar persib mengenai ketertarikannya pada pemaim sriwijaya fc esteban vizcarra memang masih hangat menjadi buah bibir publik tanah air.

Menjadi pemuncak klasement nampaknya mengakibatkan persib blum puas diri untuk terus berburu pemain2 joss demi mejadikan tim maung bandung makin kokoh dan berkualitas.

Mengenai kabar mendaratnya ezteban di bawah asuhan mario gomez hal ini dijamin sudah niscaya benar, pasalnya umuh muchtar glah memberi kejelasan mengenai hal itu.

Umuh menyebut Persib sedang terus menjalin komunikasi dengan Sriwijaya FC semoga melepas Sriwijaya FC, padahal menurut Umuh Vizcarra sudah niscaya mau ke Persib tinggal Sriwijaya yang menahan pemain naturalisasi tersebut.

"Saya sebetulnya membutuhkan Vizcarra ya, tapi hingga ketika ini masih dipertahankan dia, bila Vizcarra sudah niscaya mau ke Persib, tapi dari timnya belum," tegas Umuh, melansir dari Bobotoh.id (31/7/2018).

Sumber: UCnews.com

Jumat, 27 April 2018

Subhanallah, Djanur Bawa Persebaya Ke Simpulan Piala Presiden 2019

Persebaya Surabaya berhasil melangkah ke partai simpulan Piala Presiden 2019. Kepastian itu didapat sesudah anak latih Djajang Nurdjaman berhasil membantai Madura United dengan skor 3-2 (agregat 4-2) dalam leg kedua semifinal yang dihelat di Stadion Ratu Pamelingan, Madura, Sabtu, 6 April 2019.

Dalam laga ini pertandingan berlangsung menarik. Serangan silih berganti dilakukan oleh kedua tim. Namun sayangnya, tak ada satu pun gol yang diciptkan di babak pertama. Tak ayal skor 0-0 pun menutup babak pertama.

Memasuki interval kedua, Maadura United risikonya mampu mencetak gol tepatnya pada menit ke-53 melalui sundulan kepala Aleksander Rakic yang tak mampu dibendung oleh Miswar Saputra.

Tidak membutuhkan waktu lama, enam menit berselang Persebaya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Sundulan kepala Otavio Dutra yang berhasil membobol gawang Madura United.

Tak berselang usang, Beto lalu menciptakan MU kembali unggul melalui sepakan dari sudut sempit. Namun sayangnya, lagi-lagi Persebaya bisa menyamakan kedudukan. Kali ini, sundulan striker anyar Bajul Ijo yaitu Amido Balde membuat Muhammad Ridho harus memungut bola untuk yang kedua kalinya. Skor pun menjadi 2-2.

Tak ingin kalah dari Dutra, Hansamu Yama turut serta menyumbangkan gol bagi Persebaya di abad injury time. Skor 3-2 (agregat 4-2) pun menutup langgar ini.

Dengan kemenangan ini Persebaya pun ke tamat Piala Presiden 2019 dengan menantang Arema FC. Ini jadi kali kedua, bagi Djanur membawa tim yang dibesutnya ke partai tamat Piala Presiden. Sebelumnya pada tahun 2015 kemudian instruktur asal Jawab Barat itu sukses membawa Persib ke partai tamat bahkan membawa klub berjuluk Maung Bandung itu menjuarai Piala Presiden 2015.

Subhanallah, lantas bagaimana pendapat kalian mengenai hal ini? Berikan pendapat kalian pada kolom komentar di bawah ini ya, terima kasih.

Sumber:
UCnews.com
Bola.com
viva.co.id(06/04/2019),

Minggu, 22 April 2018

Dimainkan Hanya Jadi Beban, Biang Kerok Kekalahan Indonesia Ini Harusnya Dicadangkan Saja!


Dilansir dari Bola.com (15/08/2018) Timnas Indonesia u23 secara mengejutkan kalah atas lawannya adalah Palestina u23 dengan skor tipis adalah 2-1. Dan, gol tunggal dari Indonesia di kreasi oleh Irfan Jaya.

Ya, tampil apik namun jauh dari impian, Luis Milla telah benar melaksanakan rotasi demi taktik, akan tetapi menciptakan kesalahan besar dengan memainkan pemain-pemain berikut ini, yuk disimak guys.

1. David Maulana
Ya, bermain dengan seni manajemen False Nine dan berharap David maulana bermain apik, ternyata jauh dari cita-cita. Dan, jikalau sejak awal Ilham Udin yang dimainkan, mungkin skor pun bisa bermetamorfosis kemenangan.

2. Bagas Adi
Ya, bermain kurang greget dan beberapa kali kalah duel soal kecepatan dengan winger Palestina dan ketambahan cedera, harusnya Luis Milla memainkan Rezaldi sejak menit awal.

Nah, itulah beberapa pemain yang dimainkan hanya jadi beban atau mampu disebut sebagai biang kerok kekalahan Indonesia u23 atas Palestina u23. Hmm, lantas bagaimana tanggapan kalian mengenai pemain-pemain tersebut sobat Ucers? Apakah layak dicadangkan saja?
Sumber: UCnews.com

Senin, 16 April 2018

3 Kandidat Terkuat Pelatih Timnas Senior

Menjelang Piala AFF senior yang akan digelar pada November hingga Desember mendatang, PSSI ternyata secara membisu-diam tengah mencari instruktur yang nantinya akan menangani Timnas senior di ajang tersebut.

Seperti dilansir dari superball.id (2/8/17) bahwa Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengungkapkan bahwa Luis Milla yang selama ini menangani Timnas, ternyata peran utamanya adalah melatih Timnas U23 saja.

Sedangkan ketika melatih Timnas senior di beberapa uji coba, Luis Milla statusnya hanya membantu sementara, sehingga itu artinya bahwa Indonesia memang belum mempunyai instruktur Timnas senior sebab selama setahun belakangan tidak ada event yang dijalani.

Berdasarkan pemaparan yang dikemukan oleh Ratu Destria tersebut bahwa kandidat yang akan mengisi dingklik panas instruktur Timnas senior nantinya berasal dari kompetisi liga 1 dan juga dari instruktur ajaib dari luar negeri.

Maka bila merujuk pada pernyataan tersebut, ada 3 pelatih yang saat ini menangani klub liga 1 yang teladan atau gaya permainannya sangat cocok dengan filosofi sepakbola Indonesia yang selama dua tahun ini dikembangkan oleh Fachri Husaini, Indra Sjafri dan Luis Milla di masing-masing level usia Timnas.

Kandidat terkuat 3 pelatih tersebut yakni Simon Mcmenemy, Jackson F. Thiago dan Rahmad Darmawan. Seperti yang kita ketahui bahwa ketiga pelatih ini punya kemampuan melihat potensi pemain muda Indonesia dengan baik.

Bahkan mereka sangat banyak mengorbitkan pemain-pemain berkualitas meskipun belum punya nama besar.

Simon Mcmenemy yakni instruktur yang sukses bersama Bhayangkara FC musim 2017, Ia berhasil membawa klub tersebut menjadi juara di Liga 1. Tak hanya itu, beberapa pemain muda yang bermain sangat baik ialah hasil polesan tangan dinginnya.

Jika dilihat dari permainan yang dikembangkannya, Simon memang punya tipe permainan sepakbola yang kolektif. Tidak ada yang benar-benar dianggap bintang utama dalam sketsa permainannya, sehingga siapapun yang berada di lapangan mampu Ia sulap menjadi pemain yang memilih.

Sedangkan Jackson F. Thiago tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, pengetahuannya perihal sepakbola Indonesia pastinya juga sangat luas mengingat Ia berada di Indonesia sejak masih menjadi pemain.

Sama halnya denga Simon Mcmenemy, Jcakson punya spesialisasi ataupun kemampuan khusus bisa memoles bakat-bakat muda. Banyak pemain Papua yang menjadi bintang berkat polesan pelatih asal Brazil ini.

Terbaru Ia juga mampu menggabungkan kolaborasi pemain muda dan pemain berpengalaman di klub barunya Barito Putera yang hingga paruh pertama Liga 1 menempati klasemen papan atas.

Secara permainan, Jackson juga dikenal dengan filosofi menyerangnya yang atraktif. Maka tak heran jika klub mana saja yang dipegangnya selalu bermain menyerang dengan sangat rapi.

Kandidat terakhir instruktur Timnas dari kompetisi Liga 1 adalah Rahmad Darmawan, jam terbang pelatih asal Lampung ini juga tak perlu ditanyakan lagi. Ia juga mempunyai banyak pengalaman dalam mengani Timnas di beberapa tahun kemudian.

Kemampuan mengolah taktiknya tak kalah baiknya dibandingkan Simon Mcmenemy dan Jackson F. Thiago. Ia selalu punya planning lain yang baik ketiak planning utamanya tidak berjalan di lapangan.

Sekali lagi bahwa filosofi yang Ia kembangkan juga sangat sinkron dengan apa yang tengah dikembangkan oelh PSSI dikala ini. Sehingga tak heran jikalau namanya sangat patut dipertimbangkan menjadi salah satu kandidat terbaik pelatih Timnas senior.

Itulah beberapa opsi calon pelatih Timnas yang muncul dari liga 1 jika dinilai dari filosofi bermainnya yang tidak berbeda jauh dengan filosofi pelatih-pelatih Timnas yang saat ini menangani Timnas U16, U19, maupun U23.

Tentunya PSSI juga tidak akan melihat pelatih dari kompetisi lokal saja, sangat besar kemungkinan juga akan mencari instruktur dari luar. Tergantung sejauh mana pelatih tersebut nantinya bisa menyesuaikan diri dengan sepakbola Indonesia.

Hal yang paling penting yakni pelatih tersebut bisa berkolaborasi dengan instruktur yang sudah ada di Timnas anabawang. Sehingga program filosofi sepakbola Indonesi bisa terus berlanjut dan itu akan memudahkan penyesuaian pemain yang sudah punya pakem dari pelatihnya ketika masih anabawang. Bravo!
Sumber: UCnews.com

Rabu, 11 April 2018

Mourinho Sudah Tanda Tangan Kontrak Dengan Chelsea?

dikutip dari vivanews Jose Mourinho sudah menandatangani kontrak selama empat tahun bersama Chelsea, Selasa malam 28 Mei 2013 waktu setempat. The Blues harus mengeluarkan £40 juta (setara Rp592 miliar) untuk mendapatkan kembali The Special One.

Hal tersebut diungkap The Sun, Kamis 30 Mei 2013. Media terkemuka Inggris itu memastikan Mourinho sudah menandatangani kontrak bersama Chelsea ketika dua hari berada di London awal pekan ini.

Mourinho dan asisten pelatihnya di Real Madrid, Rui Faria, berada dua hari di London untuk menyaksikan pertandingan playoffs Championship antara Crystal Palace melawan Watford di Wembley, Senin 27 Mei 2013. Namun, Mourinho bahu-membahu bertemu administrasi Chelsea dan melakukan penandatanganan kontrak.

"Sudah resmi Mourinho kembali melatih Chelsea lagi. Semua orang di klub senang beliau kembali, klub, pemain, dan fans. Kami tidak sabar untuk menjalani demam isu depan. Kami yakin akan sangat menarik," ujar sumber internal Chelsea kepada The Sun.

Pihak Chelsea gres akan mempublikasikan kembalinya Mourinho ke Stamford Bridge pekan depan. Sebab, instruktur asal Portugal itu masih harus menangani Madrid pada satu pertandingan La Liga melawan Osasuna, Sabtu 1 Juni 2013.

Mourinho akan mulai bekerja saat Chelsea melakoni tur pramusim di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Setelah itu, Chelsea akan terbang ke Amerika Serikat untuk tampil pada International Champions Cup, bersama Real Madrid, Inter Milan, Everton, Juventus, AC Milan, Valencia, dan LA Galaxy.

Jika informasi The Sun benar, ini yaitu kali kedua Mourinho melatih Chelsea setelah sebelumnya terjadi pada 2004 sampai 2007. Pada kala pertamanya melatih Chelsea, Mourinho sukses memberi enam gelar, termasuk dua Premier League. (art)

Sumber

Selasa, 03 April 2018

Buntut Kericuhan Bali United Vs Persib Bandung, Satu Pemain Naturalisasi Banjir Hujatan

Partai kedua tim dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (27/5/2018), dengan skor akhir 0-0.

Selepas wasit meniup peluit tamat pertandingan, keributan antara pemain kedua tim tak terhindarkan.

Sejak awal langgar, perjumpaan kedua tim ketika itu memang sudah dibumbui tensi panas dengan aneka macam intrik.

Nahasnya, kericuhan tersebut berdampak jelek pada salah satu pemain, ialah pilar naturalisasi Bali United.

Ya, Stefano Lilipaly menerima kenyataan buruk ialah banjir hujatan dalam akun Instagram pribadinya.

Lilipaly memang tertangkap beberapa kali meluapkan protes keras kepada wasit terutama dikala golnya dianulir.

Aksi penyerang Bali United, Stefano Lilipaly ketika Bali United mengalahkan Borneo FC di Grup D Piala Presiden
Gelandang 28 tahun itu sempat menciptakan gol menit ke-22 namun pada balasannya dianulir alasannya dianggap offside.

Terlebih ketika keributan antar pemain setelah laga berakhir, dalam video yang beredar Lilipaly tampak bergairah.

Dalam artian, pemain naturalisasi berdarah Belanda itu terpancing emosinya oleh salah satu pemain Persib.

Tak diketahui dengan jelas siapa pemain Persib Bandung yang hendak ia hampiri.

Namun untungnya, amarah Lilipaly mampu diredam oleh pemain Persib lainnya.

Sejak ketika itu, kolom komentar dalam unggahan terakhir Stefano Lilipaly di Instagram banjir hujatan.

Banyak yang menilai, sikap Lilipaly tak sepatutnya dilakukan, apalagi sang pemain yakni pilar tumpuan timnas.
Sumber: UCnews.com