Menjelang Piala AFF senior yang akan digelar pada November hingga Desember mendatang, PSSI ternyata secara membisu-diam tengah mencari instruktur yang nantinya akan menangani Timnas senior di ajang tersebut.
Seperti dilansir dari superball.id (2/8/17) bahwa Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengungkapkan bahwa Luis Milla yang selama ini menangani Timnas, ternyata peran utamanya adalah melatih Timnas U23 saja.
Sedangkan ketika melatih Timnas senior di beberapa uji coba, Luis Milla statusnya hanya membantu sementara, sehingga itu artinya bahwa Indonesia memang belum mempunyai instruktur Timnas senior sebab selama setahun belakangan tidak ada event yang dijalani.
Berdasarkan pemaparan yang dikemukan oleh Ratu Destria tersebut bahwa kandidat yang akan mengisi dingklik panas instruktur Timnas senior nantinya berasal dari kompetisi liga 1 dan juga dari instruktur ajaib dari luar negeri.
Maka bila merujuk pada pernyataan tersebut, ada 3 pelatih yang saat ini menangani klub liga 1 yang teladan atau gaya permainannya sangat cocok dengan filosofi sepakbola Indonesia yang selama dua tahun ini dikembangkan oleh Fachri Husaini, Indra Sjafri dan Luis Milla di masing-masing level usia Timnas.
Kandidat terkuat 3 pelatih tersebut yakni Simon Mcmenemy, Jackson F. Thiago dan Rahmad Darmawan. Seperti yang kita ketahui bahwa ketiga pelatih ini punya kemampuan melihat potensi pemain muda Indonesia dengan baik.
Bahkan mereka sangat banyak mengorbitkan pemain-pemain berkualitas meskipun belum punya nama besar.
Simon Mcmenemy yakni instruktur yang sukses bersama Bhayangkara FC musim 2017, Ia berhasil membawa klub tersebut menjadi juara di Liga 1. Tak hanya itu, beberapa pemain muda yang bermain sangat baik ialah hasil polesan tangan dinginnya.
Jika dilihat dari permainan yang dikembangkannya, Simon memang punya tipe permainan sepakbola yang kolektif. Tidak ada yang benar-benar dianggap bintang utama dalam sketsa permainannya, sehingga siapapun yang berada di lapangan mampu Ia sulap menjadi pemain yang memilih.
Sedangkan Jackson F. Thiago tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, pengetahuannya perihal sepakbola Indonesia pastinya juga sangat luas mengingat Ia berada di Indonesia sejak masih menjadi pemain.
Sama halnya denga Simon Mcmenemy, Jcakson punya spesialisasi ataupun kemampuan khusus bisa memoles bakat-bakat muda. Banyak pemain Papua yang menjadi bintang berkat polesan pelatih asal Brazil ini.
Terbaru Ia juga mampu menggabungkan kolaborasi pemain muda dan pemain berpengalaman di klub barunya Barito Putera yang hingga paruh pertama Liga 1 menempati klasemen papan atas.
Secara permainan, Jackson juga dikenal dengan filosofi menyerangnya yang atraktif. Maka tak heran jika klub mana saja yang dipegangnya selalu bermain menyerang dengan sangat rapi.
Kandidat terakhir instruktur Timnas dari kompetisi Liga 1 adalah Rahmad Darmawan, jam terbang pelatih asal Lampung ini juga tak perlu ditanyakan lagi. Ia juga mempunyai banyak pengalaman dalam mengani Timnas di beberapa tahun kemudian.
Kemampuan mengolah taktiknya tak kalah baiknya dibandingkan Simon Mcmenemy dan Jackson F. Thiago. Ia selalu punya planning lain yang baik ketiak planning utamanya tidak berjalan di lapangan.
Sekali lagi bahwa filosofi yang Ia kembangkan juga sangat sinkron dengan apa yang tengah dikembangkan oelh PSSI dikala ini. Sehingga tak heran jikalau namanya sangat patut dipertimbangkan menjadi salah satu kandidat terbaik pelatih Timnas senior.
Itulah beberapa opsi calon pelatih Timnas yang muncul dari liga 1 jika dinilai dari filosofi bermainnya yang tidak berbeda jauh dengan filosofi pelatih-pelatih Timnas yang saat ini menangani Timnas U16, U19, maupun U23.
Tentunya PSSI juga tidak akan melihat pelatih dari kompetisi lokal saja, sangat besar kemungkinan juga akan mencari instruktur dari luar. Tergantung sejauh mana pelatih tersebut nantinya bisa menyesuaikan diri dengan sepakbola Indonesia.
Hal yang paling penting yakni pelatih tersebut bisa berkolaborasi dengan instruktur yang sudah ada di Timnas anabawang. Sehingga program filosofi sepakbola Indonesi bisa terus berlanjut dan itu akan memudahkan penyesuaian pemain yang sudah punya pakem dari pelatihnya ketika masih anabawang. Bravo!
Sumber: UCnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar