Selasa, 29 Januari 2019

Cristiano Ronaldo Ingin Membawa Juventus Untuk Bisa Meraih Tiga Gelar Juara

Turin -  Sang Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, dia berambisi untuk membawa timnya mejuarai Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions pada trend ini. Dia sangat yakin bahwa Juventus mampu mewujudkan ambisi tersebut.

 ia berambisi untuk membawa timnya mejuarai Seri A Cristiano Ronaldo Ingin Membawa Juventus Untuk Bisa Meraih Tiga Gelar Juara

Juventus mengawali musim 2019/2020 ini dengan hasil yang aktual. Juventus berhasil  mendapatkan tujuh kemenagan dan satu kali hasil imbang dari delapan adu perdana di Seri A. Hasil tersebut membuat I Bianconeri masih berada di puncak klasemen sementara Liga Italia dengan perolehan nilai 22, mereka unggul satu angka atas Inter Milan yang menempati peringkat kedua.

Tim asuhan Maurizio Sarri itu mereka tampil dengan sangat manis di Liga Champions, dari dua pertandingan yang sudah mereka jalani, Juventus berhasil menerima satu kemenangan dan satu kali imbang. Dengan berhasil menerima kan empat poin dari dua pertandingan, Juventus masih berada di urutan teratas Grup D, mereka unggul dengan selisih gol atas Atletico Madrid di peringkat kedua.

Sementara itu, Nyonya renta akan mengawali kiprahnya di Coppa Italia animo ini pada fase 16 besar. Mereka pun baru mulai bertanding pada awal 2020. Jika mereka mampu terus tampil manis, Juventus berpeluang besar untuk menerima gelar jauara pada isu terkini ini, Crstiano Ronaldo pun sangat berharap Juventus bisa untuk melaksanakan hal tersebut, atau setidaknya  mereka mampu menjuarai Seria A dan Liga Champions.

Bermain sepak bola setia tahun  adalah sebuah tantangan, bukan bagi saya tetapi bagi si Nyonya tua kami ingin meraih kemenangan iya tentuu saja, baik itu di Seri A maupun di Liga Champions, dan Coppa Italia, ungkap Ronaldo.

Saya merasa bahawa Juventus harus berfikir panjang, alasannya mereka ialah sebuah klub besar, dan kami harus berfikir keras alasannya kami ingin memenangkna juara di SeriaA, dan Liga Champion, ujarnya.

Setelah berhasil mengalahkan Bologna dengan skor 2-2 di Seria A, akhir pekan kemarin, Cristiano Ronaldo akan memimpin Juventus untuk melawan Lokomotif Moskow pada adu ketiga GrupD Liga Champions di Allianz Stadium, pada hari selasa 22-10-2019

Sumber: Juventus

Sabtu, 26 Januari 2019

Barcelona Menang Tipis Atas Slavia Praha

Praha - Barceloba menerima sebuah perlawanan yang sangat senit dari Slavia Praha sebelum alhasil menang di Liga Champions. Sergio Busquest dia mngakui bahawa Barcelona Menderita di sepanjang  menjalani adu.

 Barceloba mendapat sebuah perlawanan yang sangat senit dari Slavia Praha sebelum akhirnya Barcelona Menang Tipis Atas Slavia Praha

Barcelona Bertandang ke markas Slavia di matchaday 3 Grup F Liga Champions. Pertandingan tersebut di langsungkan di Stadion Sinabo, Praha Republik Ceko, pada kamis 24-10-2019 dini hari WIB Barcelona menang tipis atas Slavia 2-1.

Dalam pertandingan tersebut , Barcelona lebih cepat ungul lewat sebuah gol yang diciptakan oleh Lionel messi pada menit ketiga. Slavia pun tak mau kalah merekapun pribadi melancarkan serangan yang sangat sengit, upaya dari tuan rumah pun membuahkan hasil, mereka mampu menyamakan gol menjadi 1-1 pada menit ke-50 lewat gol dari Jan Boril

Barcelona kembali unggul berkat gol bunuh diri daripeter Olayinka pada menit ke-57. Slavia lalu mencoba untuk mejebol pertahanan Barcelona pada menit-menit terakhir, namun mereka tak lagi mampu untuk mencetat gol akhir untuk Barcelona.

Gelandang Barcelona Sergio Busquest mengakui bahwa kemenangan ini tidak didapatkan dengan mudah, Sergio mengakui bahwa Slavia membuat bercelona kesulitan di sepanjang tubruk tersebut. Menit-menit terakhir itu sangat lah sulit untuk kami, meskipun begitu kami harus mengambil sebuah resiko yang tinggi  alasannya adalah menempatkan banyak pemain di lini depan, dan jika kami tidak mengambil resiko tersebut semua akan semakin jadi sulit, ungkap Sergio Busquest.

Kami punya sedikit peluang tetapi kami sedikit merasa menderita. Mereka tau alan mengalami kekalahan dan mulai menyerang dengan menurunkan semua para pemain andalan, kami unggul dalam jumlah pemain saat kami mulai melaksanakan serangan balik,  tetapi kami menderita sampai detik-detik pertandingan berakhir.

Menang atas Slavia, Barcelona menempati puncak Klasemen Grup F dengan raihan tujuh poin. Mereka unggul tiga angka atas  Inter Milan dan Borussia Dormund. Ininalah sebuah kemenangan yang sangat penting,  alasannya adalah kami tau kami akan menjalani dua sabung beruntun melawan mereka dan pada balasannya menang di adu tandang sangatlah penting, ujar Sergio.

Ini benar-benar sebuah grup yang rumit dan seimbang.Tiga poin tersebut memberi kami laba di puncak dan berharap bisa lebih memaksimalkan lagi di adu kandang selanjutnya, ujar Sergio Busquets. Lionel Messi dan kawan-mitra berikutnya gantian untuk menjamu Slavia Praha pada Rabu 06-11-2019 dini hari WIB.

Minggu, 20 Januari 2019

Kunjungi Barca, Neymar Bantah Gabung Madrid

Kunjungi Barca, Neymar Bantah Gabung Madrid

 Neymar masih menjadi sosok yang membelah opini di kalangan pendukung Barcelona. Pasalnya, bintang timnas Brasil itu kerap dianggap sebagai pengkhianat atau pemain mata duitan.

Penyebabnya terang, musim kemudian Neymar menentukan pindah ke PSG secara spektakuler, Neymar memutus kontraknya di Barca dan bergabung ke Paris setelah mendapatkan usulan kontrak yang sangat menggiurkan.

Yang mungkin membuat para pendukung Barca menjadi semakin kesal yakni adanya rumor yang menyebut Neymar akan pindah ke Real Madrid ekspresi dominan panas ini. Namun Neymar datang ke markas Barca hari senin waktu setempat.



Neymar Pulang ke Barca

Pada hari Senin waktu setempat, Neymar menyambangi markas Barca. Neymar menemui sahabat-sahabat lamanya yang sudah kembali menjalani latihan rutin.

Neymar nampak berbincang santai dengan beberapa bintang Barca. Ia juga mengunggah beberapa foto kunjungannya itu ke akun media umum miliknya.

Neymar Pulang ke Barca

Neymar sendiri datang ke kota Barcelona untuk mengikuti turnamen poker yang digelar di sana. Selain Neymar, Gerard Pique juga akan mengikuti turnamen tersebut.

Janji Tak ke Madrid

Selain berkunjung untuk menyapa teman-temannya di Barca, Neymar juga menegaskan bahwa beliau tidak akan bergabung ke Real Madrid. Meski ada banyak rumor yang menyebut Neymar ketika ini sedang mengarah ke ibukota Spanyol, namun dia dengan tegas membantahnya.

Ia masih terikat kontrak bersama PSG dan akan menghormati kontrak tersebut. Saat para wartawan yang menunggu bertanya soal potensi transfernya, Neymar menunjukkan jawaban jelas.

"Saya masih terikat kontrak di PSG dan saya akan bertahan di sana. Ya, aku memang datang ke sesi latihan Barcelona. Saya punya kesempatan berbicara dengan hampir semua orang. Saya menikmati waktu aku di sana. Saya sangat rindu kepada mereka semua," cetus Neymar kepada Marca.


sumber : bola.net

Miljan Radovic Siap Hadapi Tekanan Di Persib Bandung

Radovic menyatakan, sebagai tim besar, Persib harus bisa menang di setiap pertandingan.
Tuntutan tinggi yang diinginkan manajemen maupun suporter Persib Bandung tidak menciptakan Miljan Radovic ciut nyali, dan menyatakan bertekad membawa Pangeran Biru menjadi juara Liga 1 2019.

Radovic mengungkapkan, administrasi telah menunjukkan sasaran menembus empat besar di animo 2019. Namun beliau menilai gelar juara merupakan hasil yang layak bagi Persib. Radovic juga berambisi ingin memperlihatkan kemenangan di tiap pertandingan.

“Senang sekali menjadi pelatih Persib, dan juga pernah bermain di sini. Saya pikir sudah pernah tiga tahun jadi pelatih di Eropa, pelatih di Super Liga. Saya punya pengalaman,” papar pelatih berlisensi UEFA A tersebut dilansir laman resmi klub.
“Saya tahu target isu terkini ini yaitu empat besar. Tapi, aku akan bicara sama pemain dan administrasi supaya bisa menjadi juara isu terkini ini. Saya serius untuk itu semua.”

“Karena ini Persib, setiap kompetisi, setiap pertandingan harus menang. Persib tim besar, harus setiap hari, setiap pertandingan coba untuk menang.”

Persib direncanakan memulai latihan perdana pada awal pekan depan di Lapangan SPOrT Jabar Arcamanik. Latihan perdana itu juga sekaligus ajang pengenalan pemain gres kepada suporter.

Sumber: Goal.com

Jumat, 18 Januari 2019

Dipermalukan Thailand, Pemain Ini Terlalu Banyak Pamer Skill, Harusnya Dicoret Saja!


Dipermalukan Thailand, Pemain Ini Terlalu Banyak Pamer Skill, Harusnya "Dicoret" Saja!


Hasil memalukan didapat Timnas Indonesia U23 periode dibantai Timnas Thailand pada laga perdana kualifikasi Piala AFC U23. Witan Sulaiman cs kalah dengan skor 4-0.



Dilansir dari laman bola.kompas.com (22/3/2019) Gol Thailand dicetak oleh Lee Oh, Jaided (2), Sarachat. Dengan kekalahan ini membuat tim asuhan Indra Sjafri berada diposisi terbawah di klasemen sementara.


Yang menjadi sorotan pada adu ini adalah Egy Maulana Vikri. Pemain Lechia Gdansk ini tampil jelek. Bahkan beliau sering kali terlalu pamer dengan skill individu yang beliau miliki. Hal tersebut malah membuat permainan timnas tak secepat biasanya.

Situasi berbeda ketika di Piala AFF U22 beberapa waktu lalu, semua pemain bermain sebagai sebuah tim dan jarang pamer skill sebab kemenangan tim lebih penting. Untuk tubruk selanjutnya melawan Vietnam, harusnya Indra Sjafri "coret" Egy dari line up dan memainkan Witan Sulaiman sejak menit awal.

Bagaimana komentarmu?



sumber : http://trending.ucnews.ucweb.com

Selasa, 15 Januari 2019

'Satukan' Joko Widodo Dan Prabowo, Pesilat Hanifan: Indonesia Itu Saling Menghargai, Bukan Mencaci

'Satukan' Jokowi dan Prabowo, Pesilat Hanifan: Indonesia Itu Saling Menghargai, Bukan Mencaci


Atlet pencak silat Indonesia, Hanifan Yudani Kusuma, mengungkap alasan soal agresi berpelukannya dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Prabowo Subianto, yang juga merupakan calon presiden pada Pilpres 2019.

Sebelumnya, sehabis berhasil memastikan medali emas Asian Games 2018 dengan mengalahkan Thai Linh Nguyen (Vietnam) pada kelas C (55-60 kg) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (29/8/2018), Hanifan membuat aksi menyejukkan dengan menciptakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo berpelukan.

Sesaat setelah melaksanakan selebrasi kemenangan, Hanifan langsung menghampiri ke daerah Presiden Jokowi dan Prabowo berada.

Setelah bersalaman dan menerima ucapan selamat, Hanifan eksklusif menyatukan Jokowi dan Prabowo dengan cara mengajaknya untuk saling berpelukan. Mereka bertiga pun berpelukan.

Tak ayal, momen itu pun membuat semua yang hadir di TMII bersorak.

Mengenai hal itu, Hanifan pun mengungkap sebab melakukan agresi tersebut. Dia menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus saling menghargai.


"Saya terharu, pertama, kenapa harus melaksanakan seperti itu, bangsa Indonesia itu harus saling menghargai, khan banyak di media sosial yang saling memaki," kata Hanifan seusai acara pengalungan medali mirip dikutip dari Indosiar.

"Padahal, Indonesia tidak seperti itu, aku ingin mempererat silaturahmi," ujarnya.

Jokowi dan Prabowo memang akan bersaing dalam Pemilihan Presiden 2019. Kehadiran kedua tokoh tersebut menarik perhatian penonton di TMII.

Sebelumnya, hadir juga dalam kesempatan itu, Wapres Indonesia Jusuf Kalla dan Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, Chef de Mission Indonesia Syafruddin, dan Menko PMK dan Kebudayaan Puan Maharani.

Sementara itu, total perolehan medali Indonesia hingga Rabu (29/8/2018) pukul 18.30 WIB menjadi 87 dengan rincian 30 medali emas, 22 medali perak, dan 35 medali perunggu. (Eris Eka Jaya)



Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul "Alasan Pesilat Hanifan Satukan Jokowi dan Prabowo dengan Berpelukan".



BACA SUMBER

Minggu, 13 Januari 2019

Hasil Drawing Semi Final Liga Champion 2013

 negara yang mempunyai kebudayaan sepakbola yang kental  Hasil Drawing Semi final Liga Champion 2013
Bolarius - Akhirnya yang dinantikan-tunggu tiba juga. Drawing Semi tamat Liga Champion 2013 sudah dilaksanakan. Kita tinggal menyaksikan duel antara 4 tim dengan 2 negara yang memiliki kebudayaan sepakbola yang kental (Spanyol dan Jerman). Mari disimak bersama teman.

Berikut ialah hasil drawing semifinal Champions 2013.
Semifinal 1.
Bayern Munich vs Barcelona FC. Barca dan Bayern bertemu di semifinal Liga Champions empat demam isu lalu dan terus melaju untuk meraih juara. Bayern mengalahkan Barca di Camp Nou pada animo 1998/99 namun kalah secara dramatis dari Manchester United dalam tamat di venue yang sama.

Semifinal 2.
Borussia Dortmund vs Real Madrid. Dortmund dan Madrid sudah cukup mengenal di Liga Champions. Musim ini keduanya bertarung di fase grup, dengan Dortmund unggul dengan hasil satu kemenangan dan satu hasil imbang lawan Madrid. Namun Madrid unggul pada tahun 1998 di fase semifinal melawan Dortmund.

Bagaimana menurut sobat? Adilkah hasil drawing kali ini oleh UEFA?

Sabtu, 12 Januari 2019

Manchester United Have Appointed Ole Gunnar Solskjaer As Permanent Manager


Ole Gunnar Solskjaer appointed Manchester United manager

Manchester United have appointed Ole Gunnar Solskjaer as permanent manager on a three-year contract.

The Norwegian, 46, arrived at Old Trafford on an interim basis in December to replace Jose Mourinho.

Solskjaer spent 11 seasons as a United player, scoring the winning goal in the 1999 Champions League simpulan.

"This is the job that I always dreamed of doing and I'm beyond excited to have the chance to lead the club long term," Solskjaer said.

"From the first day I arrived, I felt at home at this special club. It was an honour to be a Manchester United player, and then to start my coaching career here.

"The last few months have been a fantastic experience."

When Solskjaer took charge, United were sixth in the Premier League and 11 points off the top four.

But they have lost only once in 13 league games since - at Arsenal this month - and are now two points behind the London club, who occupy the akhir Champions League qualifying spot.

Executive vice-chairman Ed Woodward said Solskjaer's appointment was "richly deserved".

"Since coming in as caretaker manager in December, the results Ole has delivered speak for themselves," he said.

"More than just performances and results, Ole brings a wealth of experience, both as a player and as a coach, coupled with a desire to give young players their chance and a deep understanding of the culture of the club."

Solskjaer became the first United manager to win his first six league games, beating a record held by Sir Matt Busby.

United reached the quarter-finals of the Champions League for the first time since 2014 when they overturned a 2-0 first-leg deficit thanks to a stoppage-time penalty at Paris St-Germain this month.

Solskjaer's assistant Mike Phelan still has a contract with Central Coast Mariners in Australia, although it is anticipated he will also stay on at Old Trafford.


The Solskjaer effect

Solskjaer is United's fourth permanent manager since Sir Alex Ferguson retired in 2013.

Ferguson led the club to their 20th top-flight title and David Moyes was earmarked as the Scot's long-term successor. He was awarded a six-year contract but was sacked in his first season.

Former Netherlands and Barcelona boss Louis van Gaal left after two seasons in charge despite winning the FA Cup in his final game.

Mourinho delivered League Cup and Europa League success in his first season, and a Premier League runners-up spot in his second.

This season, United's points tally was closer to the bottom of the league than the top, when Solskjaer - who started his coaching career as reserve team boss at Old Trafford - returned.

The team had scored only 29 goals in their opening 17 Premier League fixtures under Mourinho while also conceding 29, with many fans critical of the Portuguese's style of football.

A thumping 5-1 victory in Solskjaer's first match at Cardiff - where he was relegated from the Premier League during an eight-month spell as manager in 2014 - immediately raised morale.

That was swiftly followed by victories at Tottenham, Arsenal and Chelsea with a return to a more attacking style of play.

"Over a few short months fans have witnessed a turnaround that even the most optimistic could not have predicted," read a Manchester United Supporters' Trust statement.

What about Molde?

Solskjaer was manager of Molde when he returned to United on a temporary deal.

The Norwegian club, whose season had finished, said Solskjaer agreed a new three-year deal with them in December and they were only "lending" their manager to United.

However, that story has since been removed from the club's website and this month Solskjaer said his deal with Molde had expired.

United are expected to make a "gesture of goodwill" to Molde in the form of a payment and a possible future friendly fixture.


Even Ole Gunnar Solskjaer must be stunned at the speed with which he has gone from interested observer on the travails of Manchester United to the man in the manager's hot seat.

By doing what comes naturally, he has brought a sense of calm to United after the chaos of Jose Mourinho's latter days.

Solskjaer has shown tactical acumen, he has made key decisions - shown faith in Paul Pogba, eased Alexis Sanchez to the fringes, sold Marouane Fellaini - and ended the internal conflict Mourinho seemed to revel in. Most importantly, he has got results.

It has given Solskjaer a proper shot at his dream job. Yet, in abandoning their stated aim to wait until the summer, United have left unanswered some fairly key questions.

Firstly, can Solskjaer finish this season's job? Can he, either through a top-four finish or winning this season's competition, steer United back into the Champions League, something that looked impossible when he took over and they were 11 points adrift?

What has happened to the technical director idea that the club were so keen to push in the wake of Mourinho's dismissal, without which many people - including Louis van Gaal - feel any United manager, including Solskjaer, will struggle?

Will big-name players want to sign for Solskjaer, as they did for Van Gaal and Mourinho?

These questions will be answered in the fullness of time and are key to Manchester United becoming a force in the English game again.

For now, Solskjaer deserves huge congratulations at landing himself a job virtually everyone felt would be Mauricio Pochettino's in the immediate aftermath of Mourinho's exit.


source : https://www.bbc.com


Jumat, 11 Januari 2019

Penyebab Borneo Fc Bikin Ricuh Versi Instruktur Psm

Penyebab Borneo FC Bikin Ricuh Versi Pelatih PSM

Online24, Makassar – Pelatih PSM, Robert Rene Alberts berkomentar terkait kericuhan saat timnya menjamu Borneo FC. Laga di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu (19/5/2018) malam itu sendiri dimenangkan tim Juku Eja dengan skor tipis 1-0.
Robert menilai, Borneo FC bermain kurang percaya diri dan kerap menyalahkan wasit utama Hendri Kristanto saat mengeluarkan sejumlah keputusan hukuman pelanggaran.
“Seperti yang kita perkirakan Borneo akan main sangat deffensif dan melancarkan counter attack. Mereka juga sedikit nerveous dan setiap keputusan mereka terlihat mencari wasit di situ,” paparnya.
Puncaknya, menurut Robert, penyebab kericuhan yakni akhir keputusan wasit memberi timnya tendangan bebas pada menit 93 di depan kotak penalti. Peluang itu kemudian sukses dikonversi menjadi gol oleh Guy Junior.
“Saya melihat reaksi mereka setelah kita unggul. Setelah saya bicara dengan pemain Borneo tadi, mereka mengakui jika itu ialah tendangan bebas,” ungkap Robert.
Setelah peluit panjang dibunyikan, tim kepelatihan, official sampai pemain Borneo FC mendatangi Handri Kristanto di tengah lapangan dan melancarkan protes berlebihan.
Robert menambahkan, reaksi Borneo FC terhadap pengadil pertandingan terlalu berlebihan. “Reaksi Borneo FC ini sedikit berlebihan. Harusnya tidak perlu,” kata Robert.
Terkait kepemimpinan wasit, di mata instruktur asal Belanda itu sendiri mereka sudah berusaha menjalankan tugasnya dengan baik. “Saya sudah ucapkan sebelum sebelumnya, wasit-wasit di sini sekarang mencoba yang terbaik,” tandasnya.

Sumber:http://babe.topbuzz.com/a/6557346295676142082user_id=6557295083489230850&language=id®ion=id&app_id=1124&impr_id=6557506298403883266&gid=6557328222248796428&c=email

Kamis, 10 Januari 2019

Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Indonesia Eksklusif Ke Putaran Dua, Tetapi Masuk Pot Non-Unggulan


Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Indonesia Langsung ke Putaran Dua, tetapi Masuk Pot Non-Unggulan


BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia memeroleh laba dalam kualfikasi Piala Dunia 2022 yakni langsung ke putaran kedua kualifikasi, namun di sisi lain timnas Indonesia akan berada di pot non-unggulan.

Kemenangan Timnas Indonesia atas Myanmar 2-0 pada FIFA Matchday Maret 2019 membuat Indonesia diperkirakan tidak mengalami perubahan peringkat FIFA.

Indonesia ketika ini berada di peringkat 159 FIFA, atau peringkat ke-32 se-Asia.

Sesuai dengan peraturan maka timnas Indonesia masuk 34 peringkat teratas Asia yang masuk ke putaran kedua kualifikasi secara langsung.

Sementara, 12 tim dengan peringkat FIFA terbawah Asia akan menjalani kualifikasi dari putaran pertama. Di antara tim-tim tersebut ada Malaysia, Laos, Brunei Darussalam dan Kamboja.

Meski pribadi melewati babak putaran kedua kualifikasi, pasukan Simon McMenemy tidak lantas punya jalur gampang.

Dari 34 tim di putaran kedua, jumlahnya akan digabungkan dengan 6 tim yang lolos dari putaran satu, sehingga akan menjadi 40 tim.

Lalu lalu, 40 tim di putaran kedua akan dibagi menjadi 8 grup, masing-masing berisi 5 tim.

8 pemenang grup dan 4 runner-up terbaik akan melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2019.

Indonesia diperkirakan masuk pot ke-4 atau 5, dimana termasuk pot non-unggulan bersama Kuwait, Singapura, dan Nepal.

Babak pertama kualifikasi Piala Dunia 2022 akan dimulai pada 6 Juni 2019, sementara putaran kedua dimulai pada 5 September 2019.

Berikut pembagian pot putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dilansir BolaSport.com dari Footy-Ranking.

Pengundian grup akan dilakukan pada 17 April 2019 yang digelar di Kuala Lumpur.

Pot 1: Iran, Jepang, Korea Selatan, Australia, Qatar, Uni Emirate Arab
Pot 2: Suriah, Uzbekistan, Lebanon, Oman
Pot 3: Bahrain, Thailand, Tajikistan, Korea Utara, Filipina, Taiwan
Pot 4: Turkmenistan, Myanmar, Hong Kong, Yaman, Afghanistan, Maladewa
Pot 1 atau 2: Arab Saudi, China, Irak
Pot 2 atau 3: Kirgizstan, Jordania, Vietnam, Palestina, India
Pot 4 atau 5: Kuwait, Timnas Indonesia, Singapura, Nepal



sumber : www.bolasport.com

Selasa, 08 Januari 2019

Bikin Gembira! Selangkah Lagi Gelandang Timnas U-19 Ini Bermain Di Negara Juara Piala Dunia

Masyarakat Indonesia kemungkinan besar bakal kembali menyaksikan pemain muda Tanah Air bisa berkarir di kancah Eropa. Usai Egy Maulana Vikri resmi bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdansk, sekarang salah satu pilar Timnas Indonesia U-19 juga berkesempatan merumput di Benua Biru.

Pemain tersebut ialah Witan Sulaeman. Gelandang asal Kota Palu itu dikabarkan bakal segera direkrut oleh salah satu klub yang berasal dari negara pemenang Piala Dunia 2014, Jerman.

Kabar tersebut disampaikan oleh Deputi III Kemenpora Bidang Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta. Menurut Raden, perwakilan dari klub Eropa yang meminati Witan telah memantau sang pemain saat berlaga di Piala AFF U-19 di Sidoarjo.

"Mereka sudah lihat langsung. Makara tinggal tunggu apakah mereka bilang setuju atau tidak. Dia punya banyak alternatif seperti Egy. Saya tak mau beliau ke Asia, Eropa jikalau mampu," kata Isnanta dikutip dari viva.co.id

Demi membantu kelancaran biar Witan mampu direkrut klub Eropa, Isnanta pun mengaku pihaknya siap menawarkan data dan rekam jejak sang pemain. Harapannya, sesudah melihat rekam jejak Witan, perwakilan klub Eropa tersebut mau merekrut Witan sebagai pemain, bukan sekedar untuk mengikuti trial saja.

"Prestasi, performa, dan rekam jejak Witan akan terus dipantau. Kami akan beri data ke mereka." kata Isnanta.
Sumber: UCnews.com

Minggu, 06 Januari 2019

Cardiff Were Leading Chelsea With Six Minutes To Go - And Then Everything Changed


Chelsea staged a remarkable late revival to snatch a controversial victory at relegation-threatened Cardiff City and ease the intensifying pressure on boss Maurizio Sarri.

Ponderous and painfully slow, Chelsea controlled possession but did little with it as they were comfortably shackled by a disciplined Cardiff side during a goalless first half.

The hosts took the lead less than a minute into the second period thanks to Victor Camarasa's delicate curling volley, prompting cries of "we want Sarri out" from Chelsea's travelling fans.

With five minutes left, Cesar Azpilicueta nodded in an equaliser from a clearly offside position and then, in added time, substitute Ruben Loftus-Cheek headed the winner to break Cardiff hearts.

The result is a major blow to Cardiff's bid for Premier League survival, leaving them five points adrift of safety with seven games remaining.

For Chelsea, however, it is a major reprieve for their hopes of securing Champions League football next season, keeping them within a point of Manchester United in fourth place.

And nobody will be feeling more relieved than Sarri after he faced repeated calls to be sacked from the travelling supporters.


Chelsea fans turn on Sarri
The Italian was already under pressure before this match, with a run of four defeats from five away matches and fans growing frustrated with the patient, arguably overly pragmatic style of football known as 'Sarriball'.

They vented their anger on several occasions at Cardiff City Stadium, and justifiably so given their side's largely toothless display.

Sarri had decided to rest two of his most important players, Eden Hazard and N'Golo Kante, who both joined Callum Hudson-Odoi on the bench despite the clamour to hand the 18-year-old winger his first Premier League start following his impressive recent debut for England.

Hazard's creativity and Hudson-Odoi's dynamism would have been useful for Chelsea in a sterile start to the game, as they dominated possession but at a walking pace.

Once again, Gonzalo Higuain cut a forlorn figure up front, dropping deep in search of the ball and often outnumbered by Cardiff's swarming defence.

Added to that, there was no penetration from a midfield three of Mateo Kovacic, Ross Barkley and Jorginho, whose second-half substitution was met with ironic cheers from the travelling supporters.

But it was Sarri for whom they reserved their most stinging vitriol, mocking 'Sarriball' and demanding the Italian's sacking in a string of furious chants.

Chelsea's players pressed forward in search of an equaliser as the second half wore on, but there was little conviction or genuine threat against a Cardiff side who had conceded 57 goals in their previous 30 matches.

That was until the 84th minute when Marcos Alonso flicked on a cross to Azpilicueta, who was a foot offside but allowed to head in from close range, much to the rage of the Cardiff crowd.

A draw would still not have been much use to Chelsea's hopes of a top-four finish, and they got their full reprieve when Willian swung an injury-time cross to the back post, where substitute Loftus-Cheek headed in powerfully to spark celebrations in the away end - and a huge sigh of relief from Sarri.

A cruel blow for Cardiff's survival hopes
While Sarri reflected on his lucky escape, his counterpart Neil Warnock exploded with indignation.

This was a result which could have huge ramifications for Cardiff's bid for Premier League survival, and referee Craig Pawson's controversial late decisions were fuel to the flames of Warnock's fury.

His side were playing catch-up before a ball had been kicked, as Burnley and Southampton's wins on Saturday had left the Bluebirds five points adrift of safety.

But before the late drama here, Cardiff were on the cusp of a fourth win from seven Premier League matches which would have done wonders for their aim of avoiding relegation.

This would have been their most notable scalp of the season and, although it was against a Chelsea side playing well short of their potential, Cardiff deserved credit for the way in which they negated their opponents with a diligent and well-drilled display.

They were content to allow Chelsea the ball for long periods, while carrying a threat on the break with Josh Murphy a livewire on the right wing.

And although Cardiff are not renowned for aesthetically pleasing football, their goal was a thing of beauty, Camarasa barely breaking stride as he swept in a curling volley just inside the Chelsea penalty area.

It was to prove in vain, with Azpilicueta's goal from an offside position incurring the wrath of the home crowd.

The mood darkened further still when Pawson showed Antonio Rudiger a yellow card for bringing down Kenneth Zohore as he bore down on goal, with the home fans believing the offence warranted a sending off.

And then the simpulan blow came in added time as Loftus-Cheek headed in the winner, leaving Cardiff's dumbstruck players and fans wondering how they had been denied a precious victory, and cursing the controversial calls which contributed to the late turnaround.


source : bbc.com