Kembali ke Liga Champions, Inter Patut Berterimakasih ke Juventus
ROMA - Dramatis, begitulah citra Inter Milan dalam mengarungi kompetisi Liga Italia 2017/2018. Inter sempat menjadi kandidat besar lengan berkuasa untuk menjuarai Liga Italia pada isu terkini ini, setelah bertengger di pucuk klasemen di kurun November hingga Desember 2017.
Namun, memasuki tahun gres 2018, Inter mengalami kurun negatif yang menciptakan posisi mereka terlempar dari urutan pertama. Bayangkan saja, I Nerrazuri hanya memetik satu kemenangan dari 10 pertandingan di periode tersebut. Hasil minor itu bahkan sempat menciptakan posisi Inter terlempar dari zona Liga Champions untuk ekspresi dominan depan.
Hubungan instruktur Inter, Luciano Spalletti dan petinggi Inter dirumorkan renggang alasannya adalah raihan buruk Inter di kurun itu. Spalletti mengaku berada di posisi yang sulit setelah rentetan mengecewakan itu.
"Hubungan kami baik-baik saja, tetapi itu bukan berarti klub tidak menganalisis kinerja saya atau tidak mengambil keputusan. Manajemen klub akan menilai aku seperti yang seharusnya," ujar Spalletti mirip dilansir Rai Sport.
Benar saja Spalletti menganalisa pekerjaannya. Setelah kurun jelek tersebut, Inter bangun dan mempunyai misi yang gres. Yakni finis di empat besar dan lolos ke Liga Champions animo depan. Performa Inter kembali stabil dan menemukan ritme mereke mirip di awal ekspresi dominan.
Pesaing mereka cukup berat untuk finis di empat besar. Pasalnya dua tim ibu kota, Lazio dan AS Roma juga tengah bersaing dengan jarak poin yang cukup dekat dengan Inter Milan. Tetapi Inter bisa menyudahi balapan tersebut dan lolos ke Liga Champions di pekan terakhir Liga Italia 2017/2018 di langgar hidup mati yang berlangsung dini hari (21/5) tadi melawan Lazio di Stadion Oyimpico.
Sebelum adu dimulai, Inter masih berada di urutan kelima dengan perolehan 69 poin dan tertinggal tiga angka dari Lazio. Misi mereka untuk menang terbilang cukup berat mengingat tampil di depan pendukung fanatik Lazio. Bahkan mereka nyaris tumbang setelah tertinggal 2-1 di paruh pertama, sebelum hasilnya menang 3-2. Inter finis di urutan empat, unggul head-to-head dan berhak lolos ke Liga Champions meski mempunyai poin yang sama dengan Lazio yakni 72.
Namun, bila peraturan UEFA masih berlaku seperti ekspresi dominan lalu, Inter pun dipastikan tak akan tampil di Liga Champions meski finis di urutan empat. Pasalnya slot wakil Italia untuk tampil di liga Champions hanya diwakilkan oleh tiga klub saja dari abad 2012-2017.
Sebelumnya Italia masih berusaha menerima kembali empat tiket di Liga Champions. Hingga jadinya penampilan Juventus di Liga Champions dalam lima animo terakhir menciptakan Bianconeri memiliki koefisien terbesar kelima di UEFA, sesudah Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen dan Atletico Madrid.
Bahkan Liga Italia sendiri sempat terancam oleh Ligue 1 Prancis (lewat Paris Saint-Germain). Tetapi berkat Juventus yang tampil konsisten nilai koefisien Liga Italia tetap terjaga dan mendapatkan empat tiket kembali di musim 2018/2019.
Inter kembali ke habitat Liga Champions untuk kali pertama semenjak demam isu 2010/2011. Juara Liga Champions 2009/2010 tersebut patut berterimakasih kepada Juventus yang menyelamatkan muka Italia di turnamen sepakbola paling bergengsi di Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar