Kamis, 19 Desember 2024

Liga 1 Indonesia 2018 Dibekukan Kembali?

Liga 1 Indonesia 2018 Dibekukan Kembali?
17 Mei 2018

Masih segar diingatan kita semua saat PSSI dibekukan oleh Pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga selama setahun. Langkah tersebut diambil pemerintah adalah buntut dari carut marutnya sepak bola di Indonesia. Imbasnya, timnas Indonesia yang dinaungi oleh PSSI terkena hukuman juga dari FIFA, sehingga berdampak ke timnas Indonesia alasannya tidak mampu tampil diajang internasional. Apesnya, Indonesia tidak bisa ikut berlaga diajang piala Asia.


Dan bukan hanya pada level timnas saja, di level klub juga banyak yang meradang balasan hukuman tersebut. Seperti klub Persipura yang tidak mampu tampil diajang liga champions Asia. Seturut dengan pembekuan tersebut, banyak pemain-pemain bola Indonesia yang terjebak pada situasi yang mengkhawatirkan alasannya adalah tidak adanya pemasukan.

Seperti dikutip dari kompas.com, Pertandingan antara Arema FC versus Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, dalam pekan 4 Liga 1, Minggu 15 April 2018, berakhir ricuh. Di injury time, saat wasit Handri Kristanto belum meniupkan peluit panjang, suporter Arema masuk ke lapangan.

Suporter Aremania turun dari tribun dan memenuhi lapangan sesaat sebelum berakhirnya pertandingan. Mereka melampiaskan kekecewaannya dengan melempari lorong menuju ruang ganti pemain. Ratusan korban berjatuhan dan dievakuasi menuju ke rumah sakit. Kebanyakan korban yaitu suporter wanita.

Aksi suporter Arema eksklusif direspons pihak keamanan. Namun, alasannya kalah jumlah, personel keamanan tak mampu berbuat apa-apa. Lemparan botol dan benda-benda keras lainnya tak terhindarkan. Akibat insiden ini, wasit Handri menetapkan untuk menghentikan pertandingan.

Saat itu, tubruk baru memasuki menit 92. Padahal, injury time yang diberikan yakni tiga menit. Artinya, masih ada satu menit tersisa dari pertandingan ini. Di situs resmi Liga 1, disebutkan bahwa status adu belum diketahui, apakah ditangguhkan atau simpulan dengan hasil imbang 2-2.

Media Officer Arema FC, Sudarmaji menyampaikan, kericuhan dipicu oleh kekecewaan suporter kepada wasit Handri Kristanto selaku pemimpin jalannya pertandingan.

"Kronologi dalam konteks manajemen tadi sudah berdiskusi bahwa gerakan penonton itu banyak bereaksi alasannya keputusan wasit," katanya.

Dikatakannya, para Aremania mulai merasa kecewa ketika gol kedua Persib Bandung tercipta pada menit ke-77. Ketika itu, pemain tengah Arema FC, Ahmet Atayev dijatuhkan lawan di tengah lapangan. Namun, wasit tidak menghentikan pertandingan dan jadinya Ezechiel Ndouasel mampu memanfaatkan kelengahan pemain belakang Arema FC dengan mencetak gol keduanya untuk Persib Bandung.

"Yang pertama saat pelanggaran Atayev (Ahmet Atayev). Kemudian jadinya tidak diberikan keputusan oleh wasit. Itu sudah tanda-tanda bahwa penonton sudah melaksanakan gerakan," terang Sudarmaji.

Pada menit ke-86, Arema FC mampu mengejar ketertinggalan melalui gol Balsa Bozovic. Saat itu, kedudukan imbang 2-2 alasannya adalah di babak pertama kedudukan imbang 1-1.

Tidak usang setelah itu, pada ke-88 Dedik Setiawan diganjar kartu merah alasannya menyikut pemain belakang Persib Bandung, Ardi Idrus. Kondisi itu disebutnya menambah kekecewaan suporter terhadap wasit asal Jawa Tengah itu.

"Kemudian ada keputusan yang tidak kita tahu secepat itu, kartu merah terhadap Dedik. Itu penonton sudah melakukan upaya mereaksi keputusan wasit. Terus kemudian setelah itu terjadi (tendangan) corner dan penonton sudah mulai turun. Itu di versi kita," terangnya.

Kericuhan suporter berawal dari tribun ekonomi bagian timur. Mereka mengamuk berlarian masuk ke tengah lapangan. Kemudian, suporter yang duduk di tribun bab selatan dan utara juga ikut turun memenuhi lapangan.

Sudarmaji menyampaikan, pihaknya akan mengirim informasi kronologi kericuhan itu ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi Liga 1, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.

"Malam ini kita juga akan mengirim kronologi apa yang terjadi di lapangan. Karena sesuai regulasi kita diberikan kesempatan untuk melaporkan secara obyektif alasannya sudah ada formnya. Terutama yang berkaitan ihwal keputusan-keputusan wasit," jelasnya.

Akibat kericuhan itu, pertandingan terpaksa dilarang tanpa pluit panjang wasit. Kedudukan tetap imbang, 2-2. Gol untuk Arema FC dicetak oleh Thiago Furtuoso Dos Santos di menit ke-18 dan Balsa Bozovic di menit ke-86. Sementara gol untuk Persib Bandung dicetak oleh Ezechiel Ndouasel pada menit ke-19 dan ke-77.

Hmmm. Ada-ada saja yah guys. Semoga insiden-kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan kinerja wasit juga semakin dimantapkan. Maju liga nya otomatis jaya timnasnya. Dan juga dengan insiden ini, apakah PSSI dan Liga 1 akan dibekukan kembali oleh pemerintah? Semoga tidak yah guys.

Dan juga, agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua unsur yang terlibat didalam sepakbola. Karena hal-hal sedemikian tidak ada gunanya selain merugikan tim, diri sendiri dan lain sebagainya. Marilah tetap menjaga sportifitas olahraga itu sendiri.

Berikan komentar kalian dikolom komentar yang tersedia.

Jangan lupa like, follow dan share ya guys.


sumber : ucnes.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar