Senin, 21 September 2020

Kontroversi Atlet Judo Tolak Lepas Hijab, Pelajaran Penting Bagi Indonesia

Kontroversi Atlet Judo Tolak Lepas Hijab, Pelajaran Penting Bagi Indonesia

Kontroversi penolakan atlet judo Indonesia, Miftahul Jannah, untuk melepas hijab di Asian Para Games 2018, Senin (8/10) memang menggemparkan masyarakat. Meski begitu, ini dinilai sebagai pelajaran penting bagi tim Indonesia. Ketua National Paralympic Committee (NPC), Senny Marbun pun telah meminta maaf atas keteledoran pihaknya dalam memahami regulasi.

Miftahul dijadwalkan bertanding di JIEXPO Kemayoran, pukul 10.18 WIB di nomor -52 kg kategori low vision untuk melawan wakil Mongolia, Oyun Gantulga pada Senin (8/10), namun beliau batal bertanding setelah menolak melepas hijab dikala memasuki arena matras dan didiskualifikasi oleh wasit.



Larangan wasit itu sudah sesuai dengan hukum yang ditetapkan Federasi Internasional Judo. Penutup kepala memang tidak diizinkan untuk digunakan murni untuk keselamatan para atlet. Selain judo, ada cabor renang yang memang tidak membolehkan atribut di kepala. Senny pun berjanji melakukan evaluasi biar kejadian tersebut tidak terulang.

Direktur Sport INAPGOC Fanny Irawan mengatakan polemik ini telah tamat. Semua pihak menyadari kesalahannya. "Saya salut dengan NPC yang mengakui keteledoran dalam memahami regulasi. Pemimpin seperti Senny Marbun ini patut dijadikan tauladan. Makara semua telah clear. Mari kita terus memberi semangat kepada para atlet kita," kata Fanny, dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Mulyana, juga mengimbau agar problem ini tidak perlu diperdebatkan. "Jangan sampai memengaruhi semangat dan fokus atlet. Ketidakpahaman regulasi ini jadi pelajaran berharga buat kita semua," ujarnya.



sumber : bola.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar