Indonesia bertemu lawan yang cukup berat di laga ketiga Piala AFF U-19 ialah Filipina. Di dua laga awal Indonesia bertemu lawan yang tak terlalu berat sehingga bisa sapu higienis kemenangan. Melawan Filipina, Kamis (5/7/2018) malam pukul 19:00 WIB, Indonesia berpesta gol di hadapan para pendukung yang hadir.
Dilansir dari flashscore.co.id (5/7/2018), kedua tim bermain di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Indonesia tampil menekan dan mengurung pertahanan Filipina semenjak awal langgar. Banyak peluang yang didapatkan oleh Garuda Muda meski beberapa pemain inti dirotasi di tubruk ini.
Namun keberuntungan tak dialami oleh Indonesia U-19. Indonesia kebobolan di menit 33' oleh Filipina. Gol Filipina murni dari akal pemain Filipina dalam melaksanakan tendangan bebas. Selepas gol tersebut Garuda Muda bermain jauh lebih menekan.
Namun gol akibat Indonesia gres tercipta di menit 82' melalui gol tendangan keras dari Saddil Ramdani. Kurang dari dua menit Indonesia berbalik unggul. Saddil cetak gol keduanya di langgar ini. Rivaldo Ferre cetak gol keempat. Indonesia meraih tiga kemenangan beruntun di ajang Piala AFF U-19.
Kemenangan ini membuat Indonesia melesat ke puncak klasemen Grup A dengan poin 9. Indonesia mengungguli Thailand dan Vietnam yang di langgar sebelumnya menang dengan skor 6-0 dan 4-1. Selanjutnya Indonesia U-19 akan bertemu Vietnam U-19 pada hari Sabtu (7/7/2018).
Sumber: UCnews.com
Minggu, 29 November 2020
Sabtu, 28 November 2020
Kembali Ke Liga Champions, Inter Patut Berterimakasih Ke Juventus
Kembali ke Liga Champions, Inter Patut Berterimakasih ke Juventus
ROMA - Dramatis, begitulah citra Inter Milan dalam mengarungi kompetisi Liga Italia 2017/2018. Inter sempat menjadi kandidat besar lengan berkuasa untuk menjuarai Liga Italia pada isu terkini ini, setelah bertengger di pucuk klasemen di kurun November hingga Desember 2017.
Namun, memasuki tahun gres 2018, Inter mengalami kurun negatif yang menciptakan posisi mereka terlempar dari urutan pertama. Bayangkan saja, I Nerrazuri hanya memetik satu kemenangan dari 10 pertandingan di periode tersebut. Hasil minor itu bahkan sempat menciptakan posisi Inter terlempar dari zona Liga Champions untuk ekspresi dominan depan.
Hubungan instruktur Inter, Luciano Spalletti dan petinggi Inter dirumorkan renggang alasannya adalah raihan buruk Inter di kurun itu. Spalletti mengaku berada di posisi yang sulit setelah rentetan mengecewakan itu.
"Hubungan kami baik-baik saja, tetapi itu bukan berarti klub tidak menganalisis kinerja saya atau tidak mengambil keputusan. Manajemen klub akan menilai aku seperti yang seharusnya," ujar Spalletti mirip dilansir Rai Sport.
Benar saja Spalletti menganalisa pekerjaannya. Setelah kurun jelek tersebut, Inter bangun dan mempunyai misi yang gres. Yakni finis di empat besar dan lolos ke Liga Champions animo depan. Performa Inter kembali stabil dan menemukan ritme mereke mirip di awal ekspresi dominan.
Pesaing mereka cukup berat untuk finis di empat besar. Pasalnya dua tim ibu kota, Lazio dan AS Roma juga tengah bersaing dengan jarak poin yang cukup dekat dengan Inter Milan. Tetapi Inter bisa menyudahi balapan tersebut dan lolos ke Liga Champions di pekan terakhir Liga Italia 2017/2018 di langgar hidup mati yang berlangsung dini hari (21/5) tadi melawan Lazio di Stadion Oyimpico.
Sebelum adu dimulai, Inter masih berada di urutan kelima dengan perolehan 69 poin dan tertinggal tiga angka dari Lazio. Misi mereka untuk menang terbilang cukup berat mengingat tampil di depan pendukung fanatik Lazio. Bahkan mereka nyaris tumbang setelah tertinggal 2-1 di paruh pertama, sebelum hasilnya menang 3-2. Inter finis di urutan empat, unggul head-to-head dan berhak lolos ke Liga Champions meski mempunyai poin yang sama dengan Lazio yakni 72.
Namun, bila peraturan UEFA masih berlaku seperti ekspresi dominan lalu, Inter pun dipastikan tak akan tampil di Liga Champions meski finis di urutan empat. Pasalnya slot wakil Italia untuk tampil di liga Champions hanya diwakilkan oleh tiga klub saja dari abad 2012-2017.
Sebelumnya Italia masih berusaha menerima kembali empat tiket di Liga Champions. Hingga jadinya penampilan Juventus di Liga Champions dalam lima animo terakhir menciptakan Bianconeri memiliki koefisien terbesar kelima di UEFA, sesudah Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen dan Atletico Madrid.
Bahkan Liga Italia sendiri sempat terancam oleh Ligue 1 Prancis (lewat Paris Saint-Germain). Tetapi berkat Juventus yang tampil konsisten nilai koefisien Liga Italia tetap terjaga dan mendapatkan empat tiket kembali di musim 2018/2019.
Inter kembali ke habitat Liga Champions untuk kali pertama semenjak demam isu 2010/2011. Juara Liga Champions 2009/2010 tersebut patut berterimakasih kepada Juventus yang menyelamatkan muka Italia di turnamen sepakbola paling bergengsi di Eropa.
Selasa, 24 November 2020
Tiga Berkelahi Tanpa Gol, Madrid Rindukan Ronaldo?
Tiga Laga Tanpa Gol, Madrid Rindukan Ronaldo?
Real Madrid menelan kekalahan menyakitkan di matchday kedua Grup G Liga Champions 2018/19. Melawat ke markas CSKA Moscow, Rabu (3/10) dini hari WIB, Madrid menyerah dengan skor tipis 0-1. CSKA tampil jauh lebih baik di hadapan pendukungnya sendiri.
Kekalahan ini menambah catatan buruk Los Blancos. Dalam tiga berkelahi terakhir, Madrid kesulitan menang, bahkan skuat Madrid gagal mencetak gol. Dimulai dari kekalahan atas Sevilla 0-3 (27/9), bermain imbang 0-0 dengan Atletico Madrid (30/9), dan takluk dari CSKA Moscow 0-1 (3/10).
Menukil marca, catatan buruk itu tak pernah terjadi semasa Cristiano Ronaldo masih mengenakan jersey Madrid. Kini, Madrid memang tengah berusaha menatap babak gres tanpa mesin gol andalannya tersebut, Julen Lopetegui menghadapi tugas berat.
Apakah kondisi ini berarti Madrid mengalami krisis? Baca penjelasan selengkapnya di bawah ini:
Krisis Tanpa Gol
Masih menukil marca, terakhir kali Real Madrid melewati tiga pertandingan tanpa mencetak gol terjadi pada musim 2006/07 di musim kedua Fabio Capello. Uniknya, meski demikian, Madrid tetap berhasil menjuarai La Liga.
Musim itu dimulai dengan jelek dan laju tanpa gol Madrid dimulai dari kekalahan 0-3 atas Recreativo Huelva pada 20 Desember, berkelahi terakhir tahun kalender tersebut. Lalu, awal tahun 2007 berjalan lebih buruk bagi Madrid yang takluk 0-2 dari Deportivo. Laju tanpa gol mereka diakhiri dengan skor 0-0 dengan Real Betis.
Kekalahan 0-1 dari CSKA Moscow tersebut juga merupakan laga pertama dari 29 tubruk terakhir di mana Madrid gagal mencetak gol. Terakhir kali Luka Modric dkk. gagal mencetak gol ketika bermain imbang 0-0 kontra Manchester City di musim Madrid meraih trofi kesebelas Liga Champions
Catatan Pertandingan
Susunan Pemain
CSKA: Akinfeev; Fernandes, Becao, Chernov, Nababkin; Bijol, Akhmetov; Vlasic, Dzagoev (Efremov 65'), Oblyakov (Kyrnats 90'); Chalov (Sigurdsson 78').
Real Madrid: Navas; Carvajal (Odriozola 43'), Varane, Nacho, Reguilon; Casemiro (Modric 58'), Kroos, Ceballos; Vazquez (Mariano 58'), Asensio, Benzema.
Gol: Nikola Vlasic (2')
sumber : bola.net
Real Madrid menelan kekalahan menyakitkan di matchday kedua Grup G Liga Champions 2018/19. Melawat ke markas CSKA Moscow, Rabu (3/10) dini hari WIB, Madrid menyerah dengan skor tipis 0-1. CSKA tampil jauh lebih baik di hadapan pendukungnya sendiri.
Kekalahan ini menambah catatan buruk Los Blancos. Dalam tiga berkelahi terakhir, Madrid kesulitan menang, bahkan skuat Madrid gagal mencetak gol. Dimulai dari kekalahan atas Sevilla 0-3 (27/9), bermain imbang 0-0 dengan Atletico Madrid (30/9), dan takluk dari CSKA Moscow 0-1 (3/10).
Menukil marca, catatan buruk itu tak pernah terjadi semasa Cristiano Ronaldo masih mengenakan jersey Madrid. Kini, Madrid memang tengah berusaha menatap babak gres tanpa mesin gol andalannya tersebut, Julen Lopetegui menghadapi tugas berat.
Apakah kondisi ini berarti Madrid mengalami krisis? Baca penjelasan selengkapnya di bawah ini:
Krisis Tanpa Gol
Masih menukil marca, terakhir kali Real Madrid melewati tiga pertandingan tanpa mencetak gol terjadi pada musim 2006/07 di musim kedua Fabio Capello. Uniknya, meski demikian, Madrid tetap berhasil menjuarai La Liga.
Musim itu dimulai dengan jelek dan laju tanpa gol Madrid dimulai dari kekalahan 0-3 atas Recreativo Huelva pada 20 Desember, berkelahi terakhir tahun kalender tersebut. Lalu, awal tahun 2007 berjalan lebih buruk bagi Madrid yang takluk 0-2 dari Deportivo. Laju tanpa gol mereka diakhiri dengan skor 0-0 dengan Real Betis.
Kekalahan 0-1 dari CSKA Moscow tersebut juga merupakan laga pertama dari 29 tubruk terakhir di mana Madrid gagal mencetak gol. Terakhir kali Luka Modric dkk. gagal mencetak gol ketika bermain imbang 0-0 kontra Manchester City di musim Madrid meraih trofi kesebelas Liga Champions
Catatan Pertandingan
Susunan Pemain
CSKA: Akinfeev; Fernandes, Becao, Chernov, Nababkin; Bijol, Akhmetov; Vlasic, Dzagoev (Efremov 65'), Oblyakov (Kyrnats 90'); Chalov (Sigurdsson 78').
Real Madrid: Navas; Carvajal (Odriozola 43'), Varane, Nacho, Reguilon; Casemiro (Modric 58'), Kroos, Ceballos; Vazquez (Mariano 58'), Asensio, Benzema.
Gol: Nikola Vlasic (2')
sumber : bola.net
Kamis, 19 November 2020
Neymar Jadi Penyelamat Untuk Psg
Paris - Neymar ke skuat PSG lagi-lagi berujung dengan gol kemenangan untuk timnya. Meskipun demikian, Neymar masih tetap diminta untuk tampil lebih anggun lagi.
Setelah saga transfernya sepanjang demam isu panas kemudian, Pekan lalu Neymar karenanya bermain lagi untuk tim PSG. Penyerang asal Brasil tersebut eksklusif mencetak gol kemenangan untuk PSG dengan scor 1-0 atas Strasbourg.
Di tengah angin kencang cedera lini serang PSG, Neymar mampu mengemban peran yang seharusnya dibagi bersama Edinson Cavani dan Kylian Mbappé. Duel kontra Lyon di Groupama Stadium, Senin (23/9/2019) dini hari WIB ini menjadi bukti akan kebolehan Neymar.
Neymar lagi-lagi muncul sebaga penyelamat untuk PSG lewat gol nya di menit ke-87. Sama mirip golnya ke gawang Strasbourg yang juga tercipta menit-menit selesai, tepatnya di menit ke-93.
Performa Neymar tersebut menciptakan puas instruktur PSG Thomas Tuchel. Dia berharap Neymar mampu tetap tampil konsisten dan bisa jadi andalan untuk mencetak gol mirip biasanya.
"Dia bisa menjadi lebih baik lagi. Ini ialah tubruk kedua atau ketiganya dalam empat bulan terakhir," ujar Tuchel kepada L'Equipe.
"Dia mampu lebih baiklah dan mampu tampil lebih baik karena kondisi fisiknya sudah semakin membaik. Tapi inilah Neymar, ia selalu mampu jadi penentu. Dia selalu ingin main menyerang, bermain ke depan," sambungnya.
"Kami butuh pemain yang seperti itu di laga-tubruk sulit mirip ini untuk bisa menciptakan perbedaan dalam situasi satu lawan satu."
"Dia di sini untuk mencetak gol, ia mampu menentukan banyak hal, jadi tuntutan aku kepadanya begitu tinggi,"Ujar Thomas
Dua langgar, dua gol. Bisakah Neymar mempertahankan ketajamannya itu? Kita tunggu saja.
Setelah saga transfernya sepanjang demam isu panas kemudian, Pekan lalu Neymar karenanya bermain lagi untuk tim PSG. Penyerang asal Brasil tersebut eksklusif mencetak gol kemenangan untuk PSG dengan scor 1-0 atas Strasbourg.
Di tengah angin kencang cedera lini serang PSG, Neymar mampu mengemban peran yang seharusnya dibagi bersama Edinson Cavani dan Kylian Mbappé. Duel kontra Lyon di Groupama Stadium, Senin (23/9/2019) dini hari WIB ini menjadi bukti akan kebolehan Neymar.
Neymar lagi-lagi muncul sebaga penyelamat untuk PSG lewat gol nya di menit ke-87. Sama mirip golnya ke gawang Strasbourg yang juga tercipta menit-menit selesai, tepatnya di menit ke-93.
Performa Neymar tersebut menciptakan puas instruktur PSG Thomas Tuchel. Dia berharap Neymar mampu tetap tampil konsisten dan bisa jadi andalan untuk mencetak gol mirip biasanya.
"Dia bisa menjadi lebih baik lagi. Ini ialah tubruk kedua atau ketiganya dalam empat bulan terakhir," ujar Tuchel kepada L'Equipe.
"Dia mampu lebih baiklah dan mampu tampil lebih baik karena kondisi fisiknya sudah semakin membaik. Tapi inilah Neymar, ia selalu mampu jadi penentu. Dia selalu ingin main menyerang, bermain ke depan," sambungnya.
"Kami butuh pemain yang seperti itu di laga-tubruk sulit mirip ini untuk bisa menciptakan perbedaan dalam situasi satu lawan satu."
"Dia di sini untuk mencetak gol, ia mampu menentukan banyak hal, jadi tuntutan aku kepadanya begitu tinggi,"Ujar Thomas
Dua langgar, dua gol. Bisakah Neymar mempertahankan ketajamannya itu? Kita tunggu saja.
Rabu, 18 November 2020
Usai Piala Afcu16, Timnas Indonesia Bersiap Hadapi 2 Event Akbar Ini!
Usai Piala AFCU16, Timnas Indonesia Bersiap Hadapi 2 Event Akbar Ini!
Petualangan Timnas Indonesia di Piala Asia U-16 sudah berakhir. Ambisi pasukan Fakhri Husaini tampil di Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Peru pada 2019 mendatang kandas setelah dikalahkan Australia 2-3 pada babak perempat final di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Senin (1/10/2018).
Meski gagal, Timnas Indonesia U-16 layak diberi apresiasi tinggi. Karena ini yakni kali pertama semenjak 1990, Indonesia berhasil lolos ke perempatfinal.
Meski gagal membawa tiket ke Piala Dunia U-17 ke tanah air, penampilan Timnas Indonesia di Piala Asia U-16 telah menarik banyak perhatian. Permainan yang diperagakan Bagus Kahfi dan kawan-kawan mencerminkan asa sepakbola yang cerah untuk kurun depan indonesia.
Apalagi semenjak ditangani Fakhri Husaini, Timnas Indonesia U-16 ini sudah meraih tiga trofi. Timnas u16 sudah menjuarai tiga event yaitu Tien Phong Plastic Cup 2017 yang digelar di Da Nang City Vietnam, Jenesys Japan ASEAN U-16 2018, dan Piala AFF U-16 2018.
Di Piala Asia U-16 2018, Timnas Indonesia juga tidak tampil buruk. Sebaliknya, sepanjang babak penyisihan, Garuda Asia-julukan Timnas Indonesia U-16-tidak terkalahkan. Indonesia menjadi juara Grup C dengan hasil sekali menang dan dua kali imbang. Bahkan tim sekelas Iran pun berhasil ditumbangkan.
Namun Piala Asia U-16 ini bukan event terakhir yang akan diikuti oleh tim Garuda. Hingga akhir tahun 2018 ini akan ada dua agenda besar yang bakal diikuti Timnas Indonesia.
Piala Asia U-19 2018
Piala Asia U-19 tahun ini akan diadakan di Indonesia. Sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia U-19 kembali berada di bawah asuhan Indra Sjafri dan menerima jatah tiket wild card pribadi menuju babak utama yang akan berlangsung , 18 Oktober - 4 November 2018.
Sebanyak 16 tim dan dibagi dalam 4 grup pada turnamen ini. Timnas Indonesia U-19 berada di grup A bersama Uni Emirat Arab, Qatar, dan Chinese Taipe. Jika berhasil melaju hingga semifinal, Indonesia bakal tampil di Piala Dunia U-20 di Polandia.
Berikut Jadwal Timnas Indonesia U-19
18 Oktober : Vs Chinese Taipe
21 Oktober Vs Qatar
24 Oktober Vs Uni Emirat Arab
Piala AFF 2018
Timnas Indonesia level senior juga akan menghadapi Piala AFF 2018. Mulai tahun ini, Piala AFF berlangsung dengan format yang berbeda dengan Piala AFF sebelumnya.
Setiap grup dihuni lima negara dan bakal bertarung dengan sistem sangkar-tandang dengan sistem setengah kompetisi. Meski demikian, setiap tim hanya akan bertemu sekali.
Timnas Indonesia sendiri berada di Grup B Piala AFF 2018 bersama juara bertahan Thailand, Singapura, Filipina, dan pemenang fase kualifikasi; Timor Leste.
Berikut ini acara Timnas Indonesia :
13/11/2018 : Indonesia Vs Timor Leste
25/11/2018 : Indonesia Vs Filipina
3/11/2018 : Singapura Vs Indonesia
17/11/2018 : Thailand Vs Indonesia
sumber : liputan6.com
Petualangan Timnas Indonesia di Piala Asia U-16 sudah berakhir. Ambisi pasukan Fakhri Husaini tampil di Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Peru pada 2019 mendatang kandas setelah dikalahkan Australia 2-3 pada babak perempat final di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Senin (1/10/2018).
Meski gagal, Timnas Indonesia U-16 layak diberi apresiasi tinggi. Karena ini yakni kali pertama semenjak 1990, Indonesia berhasil lolos ke perempatfinal.
Meski gagal membawa tiket ke Piala Dunia U-17 ke tanah air, penampilan Timnas Indonesia di Piala Asia U-16 telah menarik banyak perhatian. Permainan yang diperagakan Bagus Kahfi dan kawan-kawan mencerminkan asa sepakbola yang cerah untuk kurun depan indonesia.
Apalagi semenjak ditangani Fakhri Husaini, Timnas Indonesia U-16 ini sudah meraih tiga trofi. Timnas u16 sudah menjuarai tiga event yaitu Tien Phong Plastic Cup 2017 yang digelar di Da Nang City Vietnam, Jenesys Japan ASEAN U-16 2018, dan Piala AFF U-16 2018.
Di Piala Asia U-16 2018, Timnas Indonesia juga tidak tampil buruk. Sebaliknya, sepanjang babak penyisihan, Garuda Asia-julukan Timnas Indonesia U-16-tidak terkalahkan. Indonesia menjadi juara Grup C dengan hasil sekali menang dan dua kali imbang. Bahkan tim sekelas Iran pun berhasil ditumbangkan.
Namun Piala Asia U-16 ini bukan event terakhir yang akan diikuti oleh tim Garuda. Hingga akhir tahun 2018 ini akan ada dua agenda besar yang bakal diikuti Timnas Indonesia.
Piala Asia U-19 2018
Piala Asia U-19 tahun ini akan diadakan di Indonesia. Sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia U-19 kembali berada di bawah asuhan Indra Sjafri dan menerima jatah tiket wild card pribadi menuju babak utama yang akan berlangsung , 18 Oktober - 4 November 2018.
Sebanyak 16 tim dan dibagi dalam 4 grup pada turnamen ini. Timnas Indonesia U-19 berada di grup A bersama Uni Emirat Arab, Qatar, dan Chinese Taipe. Jika berhasil melaju hingga semifinal, Indonesia bakal tampil di Piala Dunia U-20 di Polandia.
Berikut Jadwal Timnas Indonesia U-19
18 Oktober : Vs Chinese Taipe
21 Oktober Vs Qatar
24 Oktober Vs Uni Emirat Arab
Piala AFF 2018
Timnas Indonesia level senior juga akan menghadapi Piala AFF 2018. Mulai tahun ini, Piala AFF berlangsung dengan format yang berbeda dengan Piala AFF sebelumnya.
Setiap grup dihuni lima negara dan bakal bertarung dengan sistem sangkar-tandang dengan sistem setengah kompetisi. Meski demikian, setiap tim hanya akan bertemu sekali.
Timnas Indonesia sendiri berada di Grup B Piala AFF 2018 bersama juara bertahan Thailand, Singapura, Filipina, dan pemenang fase kualifikasi; Timor Leste.
Berikut ini acara Timnas Indonesia :
13/11/2018 : Indonesia Vs Timor Leste
25/11/2018 : Indonesia Vs Filipina
3/11/2018 : Singapura Vs Indonesia
17/11/2018 : Thailand Vs Indonesia
sumber : liputan6.com
Senin, 16 November 2020
Menyedihkan! 5 Klub Top Eropa Ini Gagal Lolos Ke Liga Champions, No 3 Paling Memalukan
Menyedihkan! 5 Klub Top Eropa Ini Gagal Lolos ke Liga Champions, No 3 Paling Memalukan
Liga Italia sudah menyelesaikan tubruk pamungkas. Inter Milan dan Lazio yang berebut satu tiket terakhir ke Liga Champions balasannya dimenangkan Nerrazzuri dengan skor 3-2 seperti dilansir thesun.co.uk (21/5/2018). Meski kedua tim memiliki poin sama 72, namun Mauro Icardi dkk lebih unggul secara head to head.
Lazio pun balasannya terpaksa harus puas bermain di Liga Eropa ekspresi dominan depan. Inter menyusul Juventus, Napoli dan AS Roma yang sudah lebih dulu menyegel tiket kompetisi tertinggi antar klub Eropa itu.
Selain Lazio, siapa saja klub-klub top Eropa yang gagal lolos ke Liga Champions?
1. Chelsea
The Blues gagal lolos sehabis hanya menempati posisi ke-5 di klasemen simpulan Liga Inggris. Setidaknya kemenangan 1-0 atas MU menciptakan pasukan Antonio Conte bisa sedikit gembira dengan gelar Piala FA.
2. Arsenal
Musim terakhir Arsene Wenger di Arsenal berujung antiklimaks. Tim Meriam London hanya mampu bertengger di posisi ke-6 Liga Inggris. Tiket Liga Eropa harus puas digenggam Mesul Ozil dkk.
3. AC Milan
Tim yang mengalahkan Liverpool 2-1 di akhir Liga Champions 2007 ini hanya berada di posisi ke-6 Serie A Italia. Padahal Milan punya sejarah panjang dengan meraih 7 trofi Si Kuping Besar.
4. Sevilla
Melaju sampai perempatfinal Liga Champions demam isu ini. Sevilla harus ucapkan selamat tinggal sesudah terjun bebas di posisi ke-7 La Liga.
5. Bayer Leverkusen
Finalis Liga Champions 2002 ini juga tertatih-tatih di Bundesliga. Memiliki poin yang sama seperti Hoffenheim dan Dortmund, mantan klub Michael Ballack itu dipastikan ke Liga Eropa demam isu depan sebab kalah agresivitas gol.
Menyedihkan! 5 Klub Top Eropa Ini Gagal Lolos ke Liga Champions, No 3 Paling Memalukan
Sabtu, 14 November 2020
Liverpool Si Raja Bola Mati Berhasil Mgengalakahkan Chelsea Stamford Bridge
Liverpool telah sukses melanjutkan kemenangan beruntunnya di awal trend ini sehabis mereka mengalahkan Chelsea Bermain di Stamford Bridge, Minggu (22/9/2019) malam, Liverpool menang atas Chelsea dengan skor 2-1.
Kemenangan Liverpool atas Chelsea di pekan keenam Premier League ini memperkuat pasukan Jurgen Klopp di puncak klasemen Premier League. Dendan menerima tiga poin ini menimbulkan The Reds menjadi satu-satunya tim yang selalu sukses yang meraih akan kemenangan di enam berkelahi awal liga.
Selain mendapat tiga poin, pertandingan melawan Liverpool melawan Chelsea ini seperti sebuah pembuktian. Sebuah bukti bahwa Liverpool ialah raja dalam situasi bola-bola mati
Dua gol kemenangan untuk Liverpool atas Chelsea tercipta lewat dua situasi yang sama, bola mati atau bola set-piece.
Gol yang pertama adalah gol Trent Alexander Arnold. Gol pada menit ke-14 tersebut tercipta lewat sebuah kerja sama antara Mohamed Salah dengan Trent di situasi bola mati.
Tembakan Trent meluncur mulus ke arah sisi kiri gawang Chelsea yang di jaga oleh Kepa,namun Kepa gagal mengantisipasi datangnya bola dengan baik.
Sementara itu gol kedua juga tercipta dengan proses yang sama. Namun kali ini berkat kerja sama Trent dengan Andrew Robertson di situasi bola mati dari sisi kanan pertahanan Chelsea memudahkan Roberto Firmino menyundul bola ke arah gawang Chelsea . Chelsea jadinya menerima satu gol lewat agresi N'Golo Kante. Liverpool menang dengan skor 2-1.
Usai pertandingan tersebut, dua gol ke arah gawang Chelsea di langgar ini menunjukkan rekor baru bagi Liverpool. Rekor yang memperlihatkan bahawa tim asuhan Jurgen Klopp tersebut begitu berbahaya dalam situasi bola mati.
Menurut Opta, dua gol itu yaitu gol ke-33 dan ke-34 Liverpool dari situasi bola mati yang dicetak oleh Tim lLiverpool semenjak dimulainya demam isu kemudian. Jumlah tujuh gol tersebut lebih banyak dibandingkan tim lain.
Berikut statistik pertandingan Chelsea vs Liverpool
1. Chelsea kebobolan 13 gol dari enam berkelahi laga Premier League ekspresi dominan ini - menyamai catatan kebobolan terbanyak mereka dalam enam sabung di satu musimnya yang tercipta pada isu terkini 1978-1979 Chelsea kebobolan 13 gol, ketika mereka finis di peringkat bawah Divisi Utama.
2. Liverpool menerima kemenangan bertutut-tutut saat melawan Chelsea di Premier League, terakhir kalinya terjadi semenjak rentetan empat hasil kemenangan dengan lawan yang sama di antara November 2010 hingga Mei 2012.
3. Liverpool bisa mendapatkan kemenangan di 15 langgar terakhirnya di liga - mereka adalah satu-satunya tim dengan catatan kemenangan yang paling panjang dalam sejarah kompetisi papan atas tersebut ialah Manchester City (18 antara Agustus dan Desember 2017).
4. Chelsea mndapatkan kekalahan sangkar beruntun di semua ajang kompetisi untuk pertama kalinya sejak bulan April 2014, dikala mereka kalah atas Sunderland dan Atletico Madrid.
5. Jurgen Klopp melakoni tubruk yang ke-150 di Premier League - beliau sukses mencatatkan 92 kemenangan, hanya Jose Mourinho (105) yang mampu meraih kemenangan lebih banyak dalam 150 pertandingan di kompetisi tersebut.
6. Frank Lampard yaitu instruktur yang ke dua di Chelsea yang gagal meraih kemenangan dalam empat langgar sangkar pertamanya di semua ajang (menang nol, imbang dua, kalah dua), sesudah Bobby Campbell di tahun 1988.
7. Sejak awal demam isu 2018-2019, Liverpool telah mencetak 34 gol dari situasi bola mati di Premier League - lebih banyak tujuh dari tim lainnya.
8. Untuk kedua kalinya Chelsea gagal meraih kemenangan dalam tiga adu kandang pertamanya di satu musim Premier League, juga terjadi pada demam isu 2001-2002 semasa Frank Lampard menjalani isu terkini perdananya di klub tersebut sebagai pemain.
Kemenangan Liverpool atas Chelsea di pekan keenam Premier League ini memperkuat pasukan Jurgen Klopp di puncak klasemen Premier League. Dendan menerima tiga poin ini menimbulkan The Reds menjadi satu-satunya tim yang selalu sukses yang meraih akan kemenangan di enam berkelahi awal liga.
Selain mendapat tiga poin, pertandingan melawan Liverpool melawan Chelsea ini seperti sebuah pembuktian. Sebuah bukti bahwa Liverpool ialah raja dalam situasi bola-bola mati
Dua gol kemenangan untuk Liverpool atas Chelsea tercipta lewat dua situasi yang sama, bola mati atau bola set-piece.
Gol yang pertama adalah gol Trent Alexander Arnold. Gol pada menit ke-14 tersebut tercipta lewat sebuah kerja sama antara Mohamed Salah dengan Trent di situasi bola mati.
Tembakan Trent meluncur mulus ke arah sisi kiri gawang Chelsea yang di jaga oleh Kepa,namun Kepa gagal mengantisipasi datangnya bola dengan baik.
Sementara itu gol kedua juga tercipta dengan proses yang sama. Namun kali ini berkat kerja sama Trent dengan Andrew Robertson di situasi bola mati dari sisi kanan pertahanan Chelsea memudahkan Roberto Firmino menyundul bola ke arah gawang Chelsea . Chelsea jadinya menerima satu gol lewat agresi N'Golo Kante. Liverpool menang dengan skor 2-1.
Usai pertandingan tersebut, dua gol ke arah gawang Chelsea di langgar ini menunjukkan rekor baru bagi Liverpool. Rekor yang memperlihatkan bahawa tim asuhan Jurgen Klopp tersebut begitu berbahaya dalam situasi bola mati.
Menurut Opta, dua gol itu yaitu gol ke-33 dan ke-34 Liverpool dari situasi bola mati yang dicetak oleh Tim lLiverpool semenjak dimulainya demam isu kemudian. Jumlah tujuh gol tersebut lebih banyak dibandingkan tim lain.
Berikut statistik pertandingan Chelsea vs Liverpool
1. Chelsea kebobolan 13 gol dari enam berkelahi laga Premier League ekspresi dominan ini - menyamai catatan kebobolan terbanyak mereka dalam enam sabung di satu musimnya yang tercipta pada isu terkini 1978-1979 Chelsea kebobolan 13 gol, ketika mereka finis di peringkat bawah Divisi Utama.
2. Liverpool menerima kemenangan bertutut-tutut saat melawan Chelsea di Premier League, terakhir kalinya terjadi semenjak rentetan empat hasil kemenangan dengan lawan yang sama di antara November 2010 hingga Mei 2012.
3. Liverpool bisa mendapatkan kemenangan di 15 langgar terakhirnya di liga - mereka adalah satu-satunya tim dengan catatan kemenangan yang paling panjang dalam sejarah kompetisi papan atas tersebut ialah Manchester City (18 antara Agustus dan Desember 2017).
4. Chelsea mndapatkan kekalahan sangkar beruntun di semua ajang kompetisi untuk pertama kalinya sejak bulan April 2014, dikala mereka kalah atas Sunderland dan Atletico Madrid.
5. Jurgen Klopp melakoni tubruk yang ke-150 di Premier League - beliau sukses mencatatkan 92 kemenangan, hanya Jose Mourinho (105) yang mampu meraih kemenangan lebih banyak dalam 150 pertandingan di kompetisi tersebut.
6. Frank Lampard yaitu instruktur yang ke dua di Chelsea yang gagal meraih kemenangan dalam empat langgar sangkar pertamanya di semua ajang (menang nol, imbang dua, kalah dua), sesudah Bobby Campbell di tahun 1988.
7. Sejak awal demam isu 2018-2019, Liverpool telah mencetak 34 gol dari situasi bola mati di Premier League - lebih banyak tujuh dari tim lainnya.
8. Untuk kedua kalinya Chelsea gagal meraih kemenangan dalam tiga adu kandang pertamanya di satu musim Premier League, juga terjadi pada demam isu 2001-2002 semasa Frank Lampard menjalani isu terkini perdananya di klub tersebut sebagai pemain.
Selasa, 10 November 2020
Inilah Alasan Orang Membenci Lionel Messi, No 3 Fakta Banget
Siapa yang tidak kenal dengan bintang sepakbola yang satu ini. Lionel Messi merupakan seorang pesepak bola asal Argentina yang sekarang memperkuat Barcelona. Messi merupakan salah satu pemain terbaik dunia, dan juga merupakan rival infinit Cristiano Ronaldo.
Seperti yang dikutip dari laman kick.rush.blogspot.co.id, meskipun Messi merupakan pemain berbakat yang memiliki banyak gelar. Namun, tak sedikit yang membenci Messi. Kira-kira apa ya alasannya adalah? Yuk kita simak bersama-sama.
1. Striker jagoanmu kalah saing dengan Messi
Bagi para menggemar pemain sepakbola, banyak dari mereka yang tidak terima jika pahlawan mereka kalah saing dengan Messi. Messi merupakan pemain paling dibenci oleh suporter lawan, alasannya kemampuan Messi yang bisa membuat tim kesayangan mereka mengalami kekalahan.
2. Kamu penggemar Real Madrid
Real Madrid merupakan rival infinit bagi Barcelona. Persaingan antara kedua klub ini bahkan sampai ke para suporter. Sudah menjadi hal yang masuk akal bila para suporter Barcelona tidak menyukai para pemain Real Madrid, begitupun sebaliknya.
3. Kamu fans Ronaldo
Bagi para fans Ronaldo, Messi merupakan sosok yang mampu menandingi popularitas Ronaldo. Keduanya merupakan rival kekal dalam sepuluh tahun terakhir. Kaprikornus wajar jikalau fans Ronaldo tidak suka dengan Messi, dan juga sebaliknya.
Seperti yang dikutip dari laman kick.rush.blogspot.co.id, meskipun Messi merupakan pemain berbakat yang memiliki banyak gelar. Namun, tak sedikit yang membenci Messi. Kira-kira apa ya alasannya adalah? Yuk kita simak bersama-sama.
1. Striker jagoanmu kalah saing dengan Messi
Bagi para menggemar pemain sepakbola, banyak dari mereka yang tidak terima jika pahlawan mereka kalah saing dengan Messi. Messi merupakan pemain paling dibenci oleh suporter lawan, alasannya kemampuan Messi yang bisa membuat tim kesayangan mereka mengalami kekalahan.
2. Kamu penggemar Real Madrid
Real Madrid merupakan rival infinit bagi Barcelona. Persaingan antara kedua klub ini bahkan sampai ke para suporter. Sudah menjadi hal yang masuk akal bila para suporter Barcelona tidak menyukai para pemain Real Madrid, begitupun sebaliknya.
3. Kamu fans Ronaldo
Bagi para fans Ronaldo, Messi merupakan sosok yang mampu menandingi popularitas Ronaldo. Keduanya merupakan rival kekal dalam sepuluh tahun terakhir. Kaprikornus wajar jikalau fans Ronaldo tidak suka dengan Messi, dan juga sebaliknya.
Sumber: UCnews.com
Senin, 09 November 2020
Daniel Zsori Kalahkan Lionel Messi Raih Fifa Puskas Award 2019
Milan - Prestasi gemilang ditorehkan oleh pemain pemain muda Debrecen, Daniel Zsori yang berusia 18 tahun asal Hungaria. Dia berhasil meraih penghargaan FIFA Puskas Award 2019.
Daniel Zsori mengalahkan para kandidat lainnya, ialah bintang Barcelona, Lionel Messi serta pemain River Plate, Juan Quintero. Dia mendapatkan penghargaan FIFA Puskas Award itu dalam acara gala yang digelar di Milan, Selasa (24/9/2019) dini hari WIB.
Gol yang diambil sebagai yang terbaik tahun ini dicetak oleh pemain Debrecen itu ke gawang Ferencváros TC pada ajang Nemzeti Bajnoskag I.
Selain dicetak dengan proses yang sangat indah, ialah tendangan salto, gool Zsori sangat vital bagi Debrecen sebab berhasil mengantarkan mereka untuk meraih kemenangan di menit-menit akhir pertandingan.
Minggu lalu, FIFA telah merilis 10 nominasi pertama untuk kategori penghargaan ini. Namun, sehabis penyaringan hanya ada tiga nama yang akan masuk sebagai finalis kategori ini.
FIFA kemudian resmi mengumumkan tiga finalis FIFA Puskas Award 2019. Mereka yaitu Daniel Zsori, Lionel Messi dan Juan Fernando Quintero
Gol Terbaik
FIFA sudah menggelar The Best FIFA Football Award. Malam penghargaan ini diselenggarakan FIFA untuk menunjukkan apresiasi terhadap seluruh manusia sepakbola yang berprestasi selama satu tahun ke belakang.
Salah satu kategori yang akan dihadirkan dalam malam penghargaan itu adalah Puskas Award. Penghargaan ini diberikan kepada gol terindah yang tercipta dalam satu tahun terakhir.
Kejutan terjadi dikala striker Barcelona, Lionel Messi, berhasil memenangi penghargaan Pemain Terbaik Dunia 2019 versi FIFA. Messi mengalahkan Virgil van Dijk (Liverpool) dan Cristiano Ronaldo (Juventus).
Sementara itu, bintang tim nasional perempuan Amerika Serikat, Megan Rapinoe terpilih menjadi pemain terbaik. Ia mengalahkan rekan setimnya, Alex Morgan serta bek kanan Lyon dan tim nasional Inggris, Lucy Bronze.
Daniel Zsori mengalahkan para kandidat lainnya, ialah bintang Barcelona, Lionel Messi serta pemain River Plate, Juan Quintero. Dia mendapatkan penghargaan FIFA Puskas Award itu dalam acara gala yang digelar di Milan, Selasa (24/9/2019) dini hari WIB.
Gol yang diambil sebagai yang terbaik tahun ini dicetak oleh pemain Debrecen itu ke gawang Ferencváros TC pada ajang Nemzeti Bajnoskag I.
Selain dicetak dengan proses yang sangat indah, ialah tendangan salto, gool Zsori sangat vital bagi Debrecen sebab berhasil mengantarkan mereka untuk meraih kemenangan di menit-menit akhir pertandingan.
Minggu lalu, FIFA telah merilis 10 nominasi pertama untuk kategori penghargaan ini. Namun, sehabis penyaringan hanya ada tiga nama yang akan masuk sebagai finalis kategori ini.
FIFA kemudian resmi mengumumkan tiga finalis FIFA Puskas Award 2019. Mereka yaitu Daniel Zsori, Lionel Messi dan Juan Fernando Quintero
Gol Terbaik
FIFA sudah menggelar The Best FIFA Football Award. Malam penghargaan ini diselenggarakan FIFA untuk menunjukkan apresiasi terhadap seluruh manusia sepakbola yang berprestasi selama satu tahun ke belakang.
Salah satu kategori yang akan dihadirkan dalam malam penghargaan itu adalah Puskas Award. Penghargaan ini diberikan kepada gol terindah yang tercipta dalam satu tahun terakhir.
Kejutan terjadi dikala striker Barcelona, Lionel Messi, berhasil memenangi penghargaan Pemain Terbaik Dunia 2019 versi FIFA. Messi mengalahkan Virgil van Dijk (Liverpool) dan Cristiano Ronaldo (Juventus).
Sementara itu, bintang tim nasional perempuan Amerika Serikat, Megan Rapinoe terpilih menjadi pemain terbaik. Ia mengalahkan rekan setimnya, Alex Morgan serta bek kanan Lyon dan tim nasional Inggris, Lucy Bronze.
Senin, 02 November 2020
Ronaldo, Saya Memenangkan Liga Champions Di Klub Yang Berbeda, Messi
Cristiano Ronaldo berbicara ihwal persaingannya dengan Lionel Messi. Satu hal yang menurutnya membedakan dirinya dari Messi adalah gelar Liga Champions.
Selama bertahun-tahun, Ronaldo dan Messi tidak pernah berhenti dibandingkan. Keduanya sering disebut-sebut sebagai pesepakbola terhebat ketika ini.
Mempertanyakan perbandingan dengan Messi, Ronaldo menyinggung gelar Liga Champions yang dimenangkan. Bintang Portugal itu menyampaikan beliau berbeda dari Messi alasannya adalah ia memenangkan Liga Champions dengan lebih dari satu klub.
Ronaldo memiliki lima gelar Liga Champions yang dia menangkan bersama Manchester United dan Real Madrid (4 gelar). Sementara keempat gelar Liga Champions Messi menang bersama Barcelona.
"Perbedaannya dengan Messi adalah aku bermain untuk sejumlah klub dan memenangkan Liga Champions dengan klub yang berbeda," kata Ronaldo kepada DAZN seperti dikutip Football Italia.
"Saya yakni pencetak gol terbanyak Liga Champions dalam enam ekspresi dominan berturut-turut. Tidak ada banyak pemain yang telah memenangkan Liga Champions lima kali, jadi ini sebabnya aku bisa mengidentifikasi diri dengan turnamen ini."
"Messi adalah pemain Istimewa yang akan diingat tidak hanya untuk Ballon d'Or yang dimenanginya, tetapi juga terus tumbuh dari tahun ke tahun, seperti aku," katanya.
Selama bertahun-tahun, Ronaldo dan Messi tidak pernah berhenti dibandingkan. Keduanya sering disebut-sebut sebagai pesepakbola terhebat ketika ini.
Mempertanyakan perbandingan dengan Messi, Ronaldo menyinggung gelar Liga Champions yang dimenangkan. Bintang Portugal itu menyampaikan beliau berbeda dari Messi alasannya adalah ia memenangkan Liga Champions dengan lebih dari satu klub.
Ronaldo memiliki lima gelar Liga Champions yang dia menangkan bersama Manchester United dan Real Madrid (4 gelar). Sementara keempat gelar Liga Champions Messi menang bersama Barcelona.
"Perbedaannya dengan Messi adalah aku bermain untuk sejumlah klub dan memenangkan Liga Champions dengan klub yang berbeda," kata Ronaldo kepada DAZN seperti dikutip Football Italia.
"Saya yakni pencetak gol terbanyak Liga Champions dalam enam ekspresi dominan berturut-turut. Tidak ada banyak pemain yang telah memenangkan Liga Champions lima kali, jadi ini sebabnya aku bisa mengidentifikasi diri dengan turnamen ini."
"Messi adalah pemain Istimewa yang akan diingat tidak hanya untuk Ballon d'Or yang dimenanginya, tetapi juga terus tumbuh dari tahun ke tahun, seperti aku," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)