Minggu, 29 Agustus 2021

Indonesia Vs Kamboja, Waspada Serangan Kilat Dan Imbas Kandang Babi


Indonesia Vs Kamboja, Waspada Serangan Kilat dan Efek Kandang Babi

BOLASPORT.COM - Timnas U-22 Indonesia akan melakoni laga penentuan nasib untuk lolos ke semifinal Piala AFF U-22 2019 dengan menghadapi tuan rumah Kamboja, Jumat (22/2/2019).

Timnas U-22 Indonesia menghadapi Kamboja dalam partai epilog Grup B Piala AFF U-22 2019 di Stadion Olympic Phnom Penh.

Agar lolos tanpa terpengaruh hasil adu Malaysia vs Myanmar di grup yang sama, Skuat Garuda Muda dikenai misi wajib menang atas timnas U-22 Kamboja.

Pasukan asuhan Indra Sjafri harus mengapungkan optimisme, tetapi sembari tetap menyalakan alarm kewaspadaan mengusut dua modal Kamboja yang mampu merepotkan Andy Setyo dkk.

Timnas U-22 Kamboja mengejutkan banyak pihak dengan menyambar tiket semifinal sebagai juara Grup B lewat raihan sempurna 6 poin dari dua partai perdana.

Tim racikan Felix Dalmas menekuk Malaysia 1-0 dan Myanmar 2-0 disertai penampilan yang disiplin.

Kekuatan timnas U-22 Kamboja terletak pada serangan kilat efektif menikam lawan yang ditunjang pertahanan berlapis-lapis.

Mereka lebih sering menyerahkan dominasi penguasaan bola kepada tim lawan dengan mengandalkan permainan defensif, tetapi lalu memanfaatkan celah sekecil apa pun buat melakoni counter attack.

Yang berbeda ialah jika biasanya tim kecil melaksanakan serangan kilat grasak-grusuk, Kamboja melakoninya secara rapi dengan kekompakan sebagai sebuah unit.

Bisa dibilang tak ada individu yang benar-benar menonjol di tim mereka, sehingga sinergi kolektif seluruh anggota tim justru menjadi kekuatan yang diakui sendiri oleh pelatihnya.

"Saya sangat besar hati terhadap para pemain. Kami yakni sebuah tim yang terdiri atas 23 orang dan para pemain bekerja sangat baik," kata Felix Dalmas, dikutip BolaSport.com dari Fox Sports.

Sejauh ini, strategi timnas U-22 Kamboja itu ampuh mengatasi permainan ofensif Malaysia dan Myanmar.

Ketajaman serangan kilat yang ditopang permainan defensif menciptakan Kamboja menang dua kali tanpa kebobolan.

Akan ancaman jikalau perangkap serupa dipakai buat menjebak timnas mengingat dalam adu terakhir, Witan Sulaeman cs banyak menghamburkan peluang dan kurang efektif dibandingkan Malaysia (2-2).

Menurut data Labbola, sepanjang tabrak, Indonesia melepaskan 10 tembakan sempurna target, sedangkan Malaysia cuma tiga.

Namun, Malaysia tercatat lebih efisien alasannya dari tiga tembakan itu, dua di antaranya menghasilkan gol.

Indonesia menerima jumlah gol yang sama, tetapi butuh percobaan yang lebih banyak.

Pelatih Tim Garuda Muda, Indra Sjafri, sudah lebih dulu mengutarakan potensi bahaya yang mampu dihadirkan Kamboja.

"Kami tetap waspadai Kamboja, apalagi mereka bermain di sangkar sendiri. Malaysia kalah dari Kamboja tidak mengejutkan. Kekuatan di Asia Tenggara sudah merata dan berimbang," ujarnya.

Selain soal gaya permainan, timnas U-22 Kamboja memiliki modal lain yang mampu merepotkan Indonesia.


Hal itu adalah faktor lapangan sintetis Stadion Olympic yang ramai dikritik karena permukaan rumputnya yang bergelombang.

Warganet bahkan ada yang menyebut arena tersebut mirip "kandang babi" karena seperti tidak terawat dan menonjol di sana-sini.

Bagi timnas U-22 Kamboja yang terbiasa mengasah kekuatan di stadion tersebut, hal itu tentu menjadi laba tersendiri.

"Kami tetap waspadai Kamboja, apalagi mereka bermain di sangkar sendiri," ujar bek Andy Setyo.



sumber : bolasport.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar