Kamis, 21 Juli 2022

3 Pemain Eropa Komentari Permainan Egy Maulana Vikri, Menghina Atau Memuja?

3 Pemain Eropa Komentari Permainan Egy Maulana Vikri, Menghina Atau Memuja?


Egy Maulana Vikri tampil dalam 52 menit di tubruk melawan Yordania U-19 di ajang persahabatan menjelang Piala AFC U-19 yang akan digelar pada 18 Oktober mendatang. Dalam sabung itu, dia baru masuk di pertengahan babak pertama dan menggantikan tugas dari Feby Eka.



Dilansir dari bolasport.com (15/10/2018), keberadaanya di atas lapangan ternyata mengubah seluruh alur dan ritme pertandingan. Bagaimana tidak, tanpa Egy MV penyerangan timnas terasa masbodoh dan sulit melakukan variasi serangan namun semua berubah ketika bocah asal Medan itu masuk.

Keberadaan Egy menciptakan pertandingan menjadi lebih menarik dan beliau bahkan sukses membuat Garuda Nusantara mencetak tiga gol, melalui brace dari Firza Andika dan satu gol bunuh diri dari bek Yordania. Walaupun tidak mencetak gol, kiprahnya dianggap vital dan penting untuk timnas.


Selepas tabrak, tiga pemain Eropa tepatnya asal klub Lechia Gdansk, Patryk Lipski, Michal Mak dan Przemyslaw Macierzynski mengomentari permainan atraktif dari Egy. Mereka menilai jikalau sang bocah asing asal Indonesia merupakan jelmaan dari Cristiano Ronaldo dan juga Lionel Messi. Wah, para pemain Eropa saja mengakui Egy ya!



sumber : bolasport.com

Senin, 18 Juli 2022

Lagi! Timnas Vietnam U-19 Coreng Nama Baik Indonesia Di Mata Dunia Soal Piala Asia U-19

Lagi! Timnas Vietnam U-19 "Coreng" Nama Baik Indonesia di Mata Dunia Soal Piala Asia U-19

Mengeluh, itulah yang dilakukan Timnas Vietnam U-23 setibanya di Indonesia ketika Asian Games 2018 lalu. Vietnam mengeluhkan kondisi lapangan berlatih yang dianggap jelek.

Hal serupa juga dirasakan juniornya yang tergabung dalam Timnas Vietnam U-19 yang akan mengikuti Piala Asia U-19 di Indonesia.



Vietnam U-19 juga mengalami dilema terkait lapangan yang dipakai untuk latihan semenjak setibanya di Indonesia. Vietnam tiba di Indonesia pada tanggal 11 Oktober 2018, seperti dilansir dari laman gosip olahraga bongda.com.

Sang instruktur, Hoang Anh Tuan mengaku anak asuhnya tidak memiliki kesempatan berlatih di lapangan secara maksimal. Barulah pada 13 Oktober 2018 Vietnam bisa mencicipi berlatih di lapangan yang memadai.


Namun saat bertolak ke Bekasi dimana Vietnam U-19 akan bertanding di Stadion Patriot Chandrabhaga, Vietnam U-19 juga kembali mengalami masalah pada lapangan tempat latihan.

Situs bongda.com menjabarkan ketika Timnas Vietnam U-19 mulai pindah ke Bekasi pada pagi 16 Oktober 2018. Kemudian eksklusif berlatih pada sore harinya.

Vietnam U-19 telah disediakan dua lapangan berlatih yakni Lapangan Basket Tentara Nasional Indonesia dan Lapangan LFA Bekasi. Lapangan itulah masalahnya.


"Ini tidak baik untuk berlatih dalam kondisi (lapangan) seperti ini. Permukaannya sangat keras. Pemain-pemain saya mengalami kesulitan bergerak dan melakukan latihan. Jika Anda terus berlatih di lapangan seperti ini, sulit bagi tim Vietnam U-19 untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam pertandingan nanti," kata pelatih Vietnam U-19.
Selain mengeluhkan kondisi lapangan, Vietnam U-19 juga menyoroti kulitas makanan hotel daerah mereka menginap selama berada di Indonesia.

Kepala delegasi Timnas Vietnam U-19 Dau Bien Luong, menyebutkan jika suasana hotel cukup manis, hanya saja kualitas makanan di hotel tersebut masih kurang memenuhi standar khususnya dalam hal nutrisi.

"Kondisi di sini cantik tapi kuliner agak kurang. Kami telah melaporkan ke AFC untuk memastikan kualitas gizi para pemain di turnamen ini," kata Kepala delegasi Dau Bien Luong, dilansir dari Bonda.

Kalau menurut kalian siapa yang bersalah, apakah Vietnam U-19 yang terlalu manja dan terkesan ingin menjelekan Indonesia di mata dunia? Atau Indonesia sebagai tuan rumah yang kurang memperhatikan standar yang ada?


sumber : ucnews.com



Kamis, 07 Juli 2022

Ribuan Jangkrik Hitam Mengerubungi Makkah Dan Masjidil Haram, Ada Apa?


Ribuan Jangkrik Hitam Mengerubungi Makkah dan Masjidil Haram, Ada Apa?

 Makkah - Segerombolan jangkrik hitam mengerubungi Makkah dan Masjidil Haram, memicu wabah hama di seluruh kota dan membuat warga resah dengan fenomena tersebut.

Foto dan video jangkrik dari famili true crickets (Gryllidae) yang tampak bertebaran berkat angin puting-beliung yang melanda kota itu, beredar di media sosial pada awal pekan ini. Beberapa gambar dan video memberikan ribuan serangga di sekolah, rumah dan Masjidil Haram, demikian mirip dikutip dari The National, Jumat (11/1/2019).

Pemerintah Kota Makkah mengonfirmasi fenomena tersebut, yang berdasarkan warga belum pernah terlihat sebelumnya. Otoritas segera menanggulangi dengan melaksanakan pengasapan insektisida di seluruh kota.

"Pada Sabtu malam aku berdoa di Masjid Suci dan serangga ada di mana-mana, di masjid, tidak hanya di halaman, tetapi bahkan di sekitar Kakbah," kata Abdulwhab Soror, 64, mengatakan kepada The National.

"Saya telah tinggal di Makkah seumur hidup aku dan saya belum pernah menyaksikan sesuatu mirip ini sebelumnya," tambahnya.

Kata Pakar

Fenomena itu bahkan membingungkan para pakar margasatwa. Dr Jacky Judas, manajer dan penasihat ilmiah keanekaragaman hayati terestrial di WWF dan Emirates Nature, mengatakan bahwa itu adalah yang pertama.

"Ini ialah pertama kalinya bagi aku untuk melihat spesies ini dalam jumlah besar. Saya tidak terkejut bahwa orang mengatakan hal yang sama," kata Dr Judas. "Saya belum pernah melihat spesies ini dalam jumlah sebesar ini."

Judas memperkirakan, jangkrik itu berasal dari beberapa bisnis di Semenanjung Arab yang membudidayakan jangkrik untuk pakan burung. Beberapa serangga bisa saja melarikan diri dan menyebar ke Makkah.

Ia telah berupaya untuk mengidentifikasi spesies jangkrik di Makkah, tetapi, menyampaikan mereka mungkin terkait dengan famili true crickets atau dalam nomenklatur Latin, Gryllus campestris.

"Ini bisa menjadi peristiwa di mana jangkrik di suatu penangkaran telah melarikan diri dan menyebar dalam jumlah besar, bila tidak, mungkin ada kondisi khusus yang mendukung pengembangan dan penyebaran mereka," katanya. "Tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi."

Kawanan jangkrik juga pernah dilaporkan di Peru dan Virginia Barat sesudah gelombang panas yang hebat.

pemkot Makkah telah menunjuk hampir 130 orang untuk menanggulangi wabah hama jangkrik mendadak itu.

"Kami fokus pada daerah yang mungkin menjadi tempat reproduksi dan pengembangbiakan serangga, selokan, dan sumber air terbuka di sekitar pekarangan Masjidil Haram dan di semua toilet di pekarangan masjid," kata pemerintah kota.

Mereka lalu menerbitkan foto-foto saat para tim sumbangan lingkungan bekerja menyemprotkan pestisida di daerah-tempat sekitar Masjidil Haram.

Video yang menawarkan sekolah yang sepenuhnya tertutup serangga juga beredar di media sosial.

Sekolah-sekolah di Khalis, pinggiran kota di Makkah, mengevakuasi para siswa sehabis serangan jangkrik terjadi pekan kemudian.


Sumber : Liputan6.com

Minggu, 03 Juli 2022

Tim Pelatih Kecewa, Persib Sekarang Jadi Musuh Bersama

Tim Pelatih Kecewa, Persib Kini Jadi Musuh Bersama
15 Mei 2018
Berita Liga 1 Indonesia : Jajaran instruktur Persib mengaku kecewa dengan banyaknya keputusan yang menempatkan klub di posisi yang dirugikan. Terbaru, staf instruktur meminta pihak otoritas berikan eksekusi kepada Abdoulaye Maiga yang bertindak agresif pada pemain mereka.


Jajaran kepelatihan merasa Persib sekarang menjadi klub yang paling sering dizalimi. Fernando Soler mewakili tim instruktur menyampaikan banyak keputusan keliru yang lantas merugikan Persib. Dia sebut Persib kini jadi musuh bersama.

Salah satunya yakni banyaknya pembiaran terhadap tindakan yang diluar sportivitas dari pemain lawan. Namun sebaliknya, pasukan Maung Bandung bisa dengan mudah dieksekusi oleh wasit sampai pihak Komisi Disiplin PSSI.

"Mulai dari wasit, federasi (PSSI) dan juga PT. LIB semua lawan sama Persib. Kamu harus lihat semua, untuk kita banyak menerima kartu kuning," ujar ajudan pelatih Persib itu ketika diwawancara.

Dia memberi contoh Supardi dieksekusi empat laga lantaran dianggap melaksanakan protes berlebihan. Padahal di kesempatan lain, perilaku-perilaku tak terpuji kerap dialami pemain Persib. Terbaru, pukulan telak Abdoulaye Maiga pada Bojan Malisic lolos sanksi.

Malisic dihantam keras di bab wajah oleh bek aneh Persipura itu namun wasit bergeming. Sebelumnya orang yang sama pun dapat tandukan di muka oleh Arthur Cunha di Malang. Kembali wasit tak bereaksi apapun begitu juga Komdis.

"Empat pertandingan kepada Supardi tetapi lawan Arema tidak ada sanksi, lawan Persipura tidak ada sanksi," keluh laki-laki berpaspor Argentina itu.

Dirinya merasa perlu untuk melindungi pemain supaya tidak terus menerus jadi korban permainan keras lawan. Malisic sendiri dikala ini belum 100 persen pulih dari cedera patah tulang hidung yang sempat menimpanya.

"Ini keluarga kita, pemain semuanya harus kita jaga, kalau kena kemarin (hidung) mampu patah, hari Sabtu ga bisa main bagaimana, harus dijaga," kata Soler.

Bukan hanya itu, ia juga menyampaikan pemain Persib sudah sering jadi korban 'keganasan' pemain lawan. Seperti Dedi Kusnandar di laga kontra Mitra Kukar mampu 'hadiah' dari Bayu Pradana. Soler mengatakan, Komdis seharusnya mampu ambil tindakan.

"Dulu juga Dedi ada pukulan dari corner semua mampu melihat dari televisi atau youtube ada tapi tidak ada sanksi," jelas Soler.

sumber : ucnews.com