Selasa, 06 Desember 2022

Korban Tsunami Bertambah, 20 Meninggal Dan 165 Luka-Luka


Korban Tsunami Bertambah, 20 Meninggal dan 165 Luka-Luka

Jakarta - Korban dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 sekitar 21.27 WIB terus bertambah.

"Data sementara sampai 23/12/2018 pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang, dan puluhan bangunan rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima pada Minggu (23/12/2018).

Sutopo menyampaikan, data korban tsunami kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak didata.

Dia menuturkan, dari 20 orang meninggal, 165 orang luka dan 2 orang hilang, terdapat di tiga wilayah, yakni di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan, dan Serang.

Di Kabupaten Pandeglang, kawasan yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, dan puluhan kendaraan rusak. Daerah yang terdampak parah ialah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.

Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka, dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.

Penyebab Masih Diselidiki
Sutopo menyampaikan, faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti.

"Kemungkinan disebabkan longsor bawah maritim balasan erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menjadikan tsunami yang terjadi tiba-datang yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," tutur Sutopo.

Dia menyampaikan, penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan, sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing berita-isu yang menyesatkan. Update penanganan darurat akan terus disampaikan," Sutopo menandaskan.


Sumber : liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar